Sudah satu bulan berlalu, hubungan Sasuke dan sakura tidak juga membaik. Sakura merasa, Sasuke sedikit menjaga jarak dengan nya. Sasuke juga jarang berkunjung kerumah nya. Bahkan dalam satu Minggu, bisa dihitung Sasuke berapa kali sasuke bertemu dengannya.
Sakura jadi merasa bersalah. Tapi, lain hatinya membenarkan tindakannya, harusnya Sasuke mengerti dirinya. Ia ingin bekerja sebelum nanti menikah dan mengurus rumah. Sakura sudah mengatakan pada orangtuanya. Perkataan Sasuke memang benar, Orangtuanya terlihat kecewa saat mendengar keputusannya. Orangtuanya saja begitu kecewa. Apalagi dengan Sasuke.
"Tidak, aku yakin nanti Sasuke akan bisa menerima keputusanku." gumam Sakura pelan. Ini sudah malam dan ia tengah bersiap untuk tidur.
Sakura memeriksa ponselnya terlebih dahulu. Biasanya Sasuke akan mengirimnya pesan walaupun pesan tak penting. Tapi sejak kejadian itu, Sasuke sama sekali tdak memberi pesan padanya.
"Ish... Aku jadi merasa pusing. Sebenarnya Sasuke itu kenapa? "
Sakura menghubungi nomor Sasuke. Tidak lama suara seseorang langsung terdengar.
"Hallo..."
"Sasuke..ini aku"
"Eh...? Sakura. Ada apa?"
Sakura sedikit mengernyit suara Sasuke terdengar buru buru. Sedang apa kekasihnya itu.
"Aku ingin bertanya-..."
"Maaf sakura. Pekerjaanku sangat banyak. Ayah memintaku menyelesaikannya sekarang juga. Jadi aku harus mengakhiri teleponnya."
"Em...i..iya. kalau begitu nanti saja aku berbicara padamu"
Tuttt...
Sakura mendengar suara panggilan yang terputus .
"Sasuke sepertinya sangat sibuk. Aku sebaiknya menemuinya dikantor besok"
.
.
.
.Sai dan Ino saat ini tengah berada di toko bunga milik paman Sai. Mereka tengah membicarakan masalah toko .
Rencananya. Paman Sai beserta keluarganya akan pindah keluar negri karena mereka akan tinggal dirumahnya yang dulu. Pamannya ingin menitipkan toko bunga pada Sai jika pria itu tidak keberatan.
Awalnya, Sai akan menolak karena ia sama sekali tidak tau menahu masalah bunga. Tapi, saat ia membicarakan masalah ini pada Ino, ia memutuskan untuk menerima permintaan Pamanya. Ino sangat menyukai bunga dan ia tidak keberatan berjaga dan merawat bunga bunga disana.
Pamannya bilang, sangat disayangkan jika toko itu tutup karena sudah banyak pelanggan disana.
"Jadi Sai, bagaimana? Apa kau bisa mengurus toko bunga ini?"
Sai menoleh pada Ino.. "sebenarnya bukan aku yang akan menjaga dan mengurus toko paman ini. Kekasihku yang ingin menjaganya. Ia sangat menyukai bunga dan memaksaku menerima permintaan paman"
Paman nampak sedikit terkejut. " Paman kira ini kemauan mu. Apa ini tidak akan merepotkan kekasihmu, Sai?"
Ino langsung menggeleng. "Tidak paman. Sedari dulu aku sangat ingin membuka toko bunga. Dan sekarang, aku akan menjaga toko bunga paman. "
"Paman tidak usah khawatir. Ino sangat ahli mengenai bunga bunga" Ujar Sai meyakinkan.
"Bukan apa apa. Paman hanya takut merepotkan"
"Aku sama sekali tidak repot. Lagi pula aku tidak mempunyai pekerjaan."
Paman Sai akhirnya mengangguk.
"Baiklah, terima kasih sebelumnya. Ino, kau boleh membuka toko sesukamu. Jangan jadikan beban ya. "
Ino mengangguk.
![](https://img.wattpad.com/cover/218287380-288-k380915.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
squad
Teen FictionIni kisah perjalanan para lelaki untuk mendapatkan cinta para gadis yang mereka sukai. Sasuke x sakura Naruto x Hinata Shikamaru x Temari Sai x ino ******* Pinjem karakternya....