Sasuke berjalan memasuki club malam. Ia sudah merencanakan rencana akhir. Ia sudah menyuruh seseorang yang dekat dengannya sekaligus orang yang berhasil dekat dengan mangsanya Shion.
Sasuke berdecak saat telinganya berdengung sakit mendengar musik yang memekakkan telinga nya.
Sasuke memang suka pergi ke club. tapi, ia pergi ke club khusus. Hanya minum minum tanpa ada musik keras seperti ini.
"Dimana mereka? " Ia mengedarkan pandangannya ke segala arah.
senyumnya terbit saat matanya berhasil melihat dua wanita yang ia cari. Sasuke memakai topi sehingga menutupi sebagian wajahnya. Ia berjalan mendekat pada mereka. Lalu duduk tepat disamping salah satu wanita itu.
"Jangan terlalu mabuk" Sasuke bisa mendengar suara dari sampingnya.
"Aku ingin bersenang senang. Kau tau, besok aku akan mendapatkan apa yang aku mau" racau Shion yang sepertinya sudah sedikit tak sadar.
"Memangnya kau akan mendapatkan apa?"
"Hehe...kau tau, aku bersama kekasihku berhasil menjebak seorang lelaki konglomerat."
"Oh...ya? Bagaimana bisa?"
"Tentu saja bisa. Saat itu, lelaki yang aku jebak mabuk. Aku dan kekasihku tau bahwa dia itu orang kaya. Aku langsung berpikir untuk memanfaatkan keadaannya. Aku dan kekasihku membawanya kedalam kamar didalam club. Dan aku membuat diriku seolah olah tidur dengannya." Shion meracau dengan nada bangga.
"Tapi,,,, kenapa kau melakukan itu?"
Terdengar dengusan kasar. " Kau tau kan? Aku dan kekasihku itu bukan orang kaya. Kami orang biasa. Aku menjebak orang itu untuk meminta uang untukku dan kekasihku. Aku butuh uang. Aku sudah merencanakan semuanya. Aku menghubungi lelaki konglomerat itu lalu meminta pertanggung jawabannya, kau tau? Aku mengaku hamil. Itu hanya untuk memerasnya. Aku mengancamnya akan memberitahu semuanya jika ia tidak tanggung jawab. Tapi kau jangan salah paham. Aku tidak mau menikah dengannya, maksud tanggung jawab ku itu, aku ingin meminta uang darinya"
"Kau yakin? Bagaimana kau bisa meyakinkannya nanti?"
"Aku akan bilang aku minta uang untuk biaya menggugurkan bayinya.Padahal itu biaya untuk ku dan kekasihku. Itu saja dan. Selesai....hahaha. Aku juga baru tau kalau ternyata dia sudah bertunangan. Aku mulai mencari tau semua tentangnya. Dan mungkin kebetulan, beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan tunangan lelaki itu.
Sasuke menngelengkan kepalanya setelah mendengar penjelasan dari wanita itu.
"Ternyata hanya untuk uang? Ck dasar tidak punya kerjaan."
Sasuke kembali mendengarkan percakapan mereka."Lalu kau akan berbuat apa?"
"Besok adalah waktu yang tepat. Aku tau bahwa besok adalah pernikahan sahabatnya. Pasti disana ada keluarga lelaki itu dan nanti aku akan menjalankan rencanaku itu"
Sasuke kembali menggeleng lalu pergi begitu saja. Ia menunggu diparkiran mobil. Tak lama seorang wanita yang tadi duduk disampingnya sekaligus yang bercakap dengan Shion datang menghampirinya.
"Mana rekamannya?"
"Sabar, baby. Aku sedang mengambilnya." Ujar wanita itu seraya mengambil ponsel disaku nya.
"Aku merekam semuanya. "
"Bagus"
"Hanya itu? "
"Maksudmu"
"Ayolah baby. Kita sudah lama tidak bertemu. Mari kita pulang kerumahku lalu makan malam bersama. Emm...dan ya, ibu bilang aku besok harus ikut denganmu kembali ke Konoha"
"Terserah padamu saja..."
.
.
.
.
.Hari yang ditunggu tunggu akhirnya tiba juga. Hari pernikahan Gaara dan Tayuya. Semuanya berjalan lancar. Gaara dan Tayuya sudah berubah status menjadi pasangan suami istri sejak lima menit yang lalu. Semua terlihat bahagia . Begitupun dengan Sakura, Ino, Hinata, dan Temari yang sekarang memakai dress Bridesmaids yang sama.
Mereka tak hentinya tersenyum pada tamu tamu. Padahal, mereka masing masing tengah dilanda kegundahan.
Mereka sepakat untuk melupakan sejenak kegundahan itu agar Gaara tidak curiga.Hinata berjalan menghampiri Sakura yang berada beberapa langkah darinya.
"Ada apa Hinata? Kau terlihat kelelahan."
Hinata mengangguk. "Aku sedikit kelelahan. Bisa kah kau mengantarku kekamar hotel?"
Sakura mengangguk. Ia segera menuntun Hinata menuju kamar yang sudah dipesan.
Hinata terlihat lemas. Tentu saja. Ia terlalu banyak pikiran sehingga melupakan kesehatannya. Beberapa waktu, ia juga sering bergadang hanya untuk memikirkan hal yang tidak pasti.
Hinata dan Sakura masuk kedalam kamar hotel.
"Istirahatlah. Aku akan kembali membawa makanan"
"Tidak usah, aku hanya ingin istirahat saja"
Sakura mengangguk lalu membantu menyelimuti tubuh sahabatnya.
"Kau tidak perlu menjagaku sakura "
"Tapi kau sedang sakit"
"Pergilah, nanti banyak orang yang mencari mu"
Sakura berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk.
"Kalo begitu, aku pergi dulu. Hubungi aku kalau kau membutuhkan sesuatu"
Hinata mengangguk lemas.
Sakura berjalan keluar kamar. Saat menutup kembali pintu kamar hotel, ia dikejutkan dengan suara seseorang disampingnya.
"Hinata kenapa?"
"Naruto, kau mengagetkanku saja. Hinata tidak apa apa. Katanya dia sedikit lemas. Mungkin dia kelelahan."
Naruto mengangguk khawatir.
"Bagaimana dengan hubungan kalian?"
Lelaki menggeleng. "Belum ada kemajuan"
"Maafkan aku Naruto, aku tidak membantumu"
"Tidak apa. Seseorang sudah membantuku. Dan sebentar lagi, semuanya akan kembali baik baik saja"
"Oh..ya? Siapa ?"
"Nanti kau juga tau Sakura. Lebih baik kita kembali ke pesta. Aku dengar seseorang akan mengumumkan sesuatu"
Sakura mengangguk. Mereka berjalan ke pesta pernikahan tadi. Sakura berdecak. Ia hanya pergi selama beberapa menit dan sekarang disini sudah dipenuhi dengan tamu undangan.
Sepertinya orang tua Gaara mengundang semua pejabat dan keluarga serta sahabat sahabat nya tanpa terlewat satu pun.
Sakura jadi teringat pada orang tuanya. Mereka tidak berangkat bersama karena Ayah dan ibunya bilang akan datang siang nanti.
.
.
.
.
.Aku balik lagi.... Next kejutan buat ino. Ditunggu ya...
Jangan lupa tinggalkan jejak....
...Maaf kalo banyak typo dan kesalahan lainnya ya.....
Jangan lupa akun WP aku dan jangan lupa juga follow Ig aku
@syalala3099Seeyouuu
KAMU SEDANG MEMBACA
squad
Teen FictionIni kisah perjalanan para lelaki untuk mendapatkan cinta para gadis yang mereka sukai. Sasuke x sakura Naruto x Hinata Shikamaru x Temari Sai x ino ******* Pinjem karakternya....