40

687 114 2
                                    

"Aku malu Sasuke"

"Tidak apa. Mereka pasti akan senang melihatmu"

"Tapi bagaimana kalau mereka tidak menyukaiku?"

"Itu tidak mungkin. Mereka pasti akan sangat menyukaimu"

"Percaya padaku Sakura"

Sakura akhirnya mengangguk. Saat ini, ia dan Sasuke tengah diperjalanan menuju rumah Sasuke. Hari ini terhitung  satu Minggu mereka menjadi sepasang kekasih. Dan tadi pagi, Sasuke menghubunginya dan memintanya bersiap karena ia akan dibawa menemui keluarga Sasuke.

Sakura memilin bagian bawah dress berwarna putih yang melekat ditubuhnya. Ia gugup, tentu saja. Padahal mereka baru satu Minggu berpacaran, tapi Sasuke sudah mengambil langkah jauh dan ingin mengenalkannya pada orangtua lelaki itu. Ia saja belum ada niat untuk mengenalkan Sasuke pada keluarganya.

Entahlah, ia masih ingin mengetahui Sasuke lebih dalam lagi. Ia tidak bisa mempercayai seseorang begitu saja, walaupun sekarang ia sudah mencintai lelaki yang kini berada disampingnya, tapi ia juga harus memikirkan masa depannya dengan baik.

Sakura menoleh saat tangannya yang tadi memilin dress kini digenggam oleh tangan Sasuke.

"Kau gugup?"

"Tentu saja. Kau juga memberitahuku dengan mendadak. "

Sasuke terkekeh. "Maafkan aku, sekarang semua keluargaku tengah berkumpul Dirumah, hal yang jarang terjadi karena biasanya mereka sangat jarang sekali ada dirumah bersama seperti sekarang. Aku tidak ingin menunggu lagi karena itulah, aku tadi langsung menghubungimu dan menyuruhmu bersiap siap."

Setengah jam berlalu, mereka akhirnya sampai dikediaman Uchiha. Sasuke memarkirkan mobilnya lalu mengajak Sakura turun dan menuntun gadis itu masuk kedalam rumah.

Sasuke mengernyit. Kenapa rumahnya sepi, padahal semua orang pagi tadi masih terlihat.

Seorang pelayan berjalan mendekat lalu membungkuk hormat pada Sasuke.

"Maaf tuan Sasuke. Semua orang sedang pergi keluar. Nyonya Mikoto tadi menyuruh tuan Sasuke untuk menunggu "

Sasuke mengangguk.

"Baiklah, tolong buatkan aku dan Sakura minuman "

Pelayan tersebut mengangguk lalu beranjak pergi.

"Sakura, tidak apa kan? Menunggu sebentar?"

Sakura menggeleng.

" Bicaralah, kau jadi terlihat seperti orang pendiam."

"Aku sedang gugup Sasuke. Jadi wajar saja kalau aku banyak diam"

Sasuke terkekeh. " Ya sudah, kita duduk saja disana" ujarnya seraya menunjuk sofa diruang tv.

.
.
.
.

"Hinata, kau mau kemana?"

Hinata menoleh pada kakaknya. " Aku bersama naruton-kun akan pergi menemui Ino"

"Memangnya Ino kenapa?"

"Aku juga sebenarnya tidak tau apa yang terjadi dengan Ino. Tapi aku dengar dari Sakura dan Temari , lelaki yang dicintai Ino melamar gadis lain saat dipernikahan Gaara Minggu lalu"

Neji terlihat sedikit terkejut. "Benarkah? Maksudnya Utakata? Aku dengar Ino itu pacarnya Utakata."

"Bukan, Ino dan Utakata sudah putus. Lelaki itu sahabat Ino dari kecil "

"Kasihan sekali Ino."

"Iya, aku juga merasa bersalah karena tidak ada disampingnya waktu itu."

"Memangnya sahabatnya itu tidak tau kalau Ino mencintainya?"

Hinata mengedikkan bahu. " Aku tidak tahu. Aku merasa aneh, waktu kami liburan di Meldives, Ino memberitahuku tentang Sahabatnya itu dan aku merasa bahwa Sahabat Ino itu mencintai Ino. Tapi entah kenapa sahabatnya itu malah melamar gadis lain" jelas Hinata.

"Siapa nama sahabat Ino itu?"

"Sai, shimura Sai"

Neji mengernyit, seperti tidak asing dengan nama itu.

"Shimura Sai? Akh...aku baru ingat, bukannya dia itu pemimpin baru perusahaan Shimura? "

"Aku tidak tau"

"Kemarin perusahan Hyuga baru saja melakukan kerja sama dengan perusahaan Shimura"

"Benarkah?"

Neji mengangguk. "Apa aku harus membantu dan berbicara pada Shimura?"

Hinata menggeleng tak setuju. "Tidak kak, kita tidak boleh mencampuri urusan orang lain"

"Hmm...apa kau tau siapa gadis yang dilamar Sai?"

"Sayangnya aku tidak tau. Memangnya ada apa?"

"Entahlah, aku merasa tak enak hati."

"Karena masalah ini?"

Neji menngeleng. "aku juga tidak tau, tiba tiba saja aku merasa tak enak hati"

"Emm....kak Neji, apa pacar kakak sudah ditemukan?" Hinata  mengalihkan pembicaraan.

Neji menatap Hinata terkejut. Jadi, Hinata tau masalahnya selama ini?

"Kau tau?"

"Iya, aku tau dari teman temanmu. Kau salah paham pada nya  dan akhirnya dia meninggalkanmu"

"Aku belum menemukannya."

Hinata menatap iba sang kakak. "Kau tidak boleh menyerah. Aku tau kau sangat mencintainya, dia pun sama sangat mencintaimu. Kau hanya perlu berusaha menemukannya lalu minta maaf padanya."

Neji mengangguk tersenyum kearah adiknya.

"Terima kasih"

"Hmm... Sebaiknya aku pergi sekarang, Naruto sudah ada didepan gerbang"

"Jadi semua masalahmu dengan Naruto sudah beres?"

"Iya, aku salah paham padanya. Tapi untung Naruto segera memberitahuku kebenarannya. Kak Neji, aku pergi dulu, sampai jumpa"

Neji berjalan lunglai kearah kamarnya. Ia jadi malas bekerja setelah mendengar pertanyaan Hinata  mengenai kekasihnya tadi.

Ini memang salahnya karena tidak percaya pada gadisnya. Seharusnya ia mencaritahu kebenarannya sebelum bertindak gegabah.

Neji melirik pada hpnya. Ia menjadikan foto gadisnya sebagai wallpaper hpnya.

"Maafkan aku, aku tidak mempercayaimu dulu"

.
.
.
.

Maaf kalo banyak typo dan penulisannya jelek ya....

Jangan lupa tinggalkan jejak disetiap partnya ya....

squadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang