19

985 141 0
                                    


" Naruto-kun, aku ingin membeli kalung itu,"

Hinata menunjuk pada sebuah kalung berbandul love yang dipajang disebuah toko cendramata yang mereka lalui.

Naruto terdiam sejenak. " Sepertinya kalung itu terlihat kecil"

Hinata mengangguk.

"Kalungnya memang kecil. Aku ingin memasangkan kalung itu pada kucing peliharaan ku "

"Kucing?" Beo Naruto.

"Iya, aku memiliki kucing. Tapi aku menitipkan nya pada kak Neji."

Naruto mengangguk. " Kalo begitu, mari kita masuk. Siapa tau kau juga ingin membeli sesuatu"

Mereka berdua memasuki toko, Hinata langsung mengambil kalung yang ia pilih. Ia akan memakaikannya dikucing kesayangannya.

Setelah itu, Hinata dan Naruto mengelilingi toko, melihat berbagai macam cendramata yang indah yang terpajang disana.

"Naruto-kun, lihatlah"

Naruto mendongak. Hinata memperlihatkan dua cangkir yang diukir indah.

"Kita beli ini? Ini sepertinya cangkir couple "

"Kau boleh membeli apapun."

Hinata tersenyum senang. Setelah itu mereka kemudian membawa kalung beserta dua cangkir tersebut ke kasir.

"Cangkir ini bisa diberi nama. Apa nona ingin menamai kedua cangkir ini?"

Hinata menoleh pada Naruto, seperti meminta izin. Naruto mengangguk.

"Beri nama NARUHINA dikedua cangkirnya" petugas kasir itu mengangguk.

"Tunggu sebentar"pamit petugas kasir.

Hinata menoleh pada Naruto.
"Kenapa naruhina?"

"Naru untuk Naruto, dan Hina untuk Hinata"

Sontak, wajah gadis itu memerah malu. Selalu seperti itu jika Naruto sudah menggodanya seperti ini.

Naruto terkekeh. "Wajahmu memerah"

"Ti...tidak."

"Jelas memerah"

"Naruto-kun, jangan menggodaku" ujar Hinata.

Naruto tertawa mendengar nada manja dari calon istrinya itu.

Namun, tawanya terhenti saat deringan ponsel dan nama seseorang yang sangat ia hindari tertera dilayar ponselnya.

"Hinata... Aku akan mengangkat dulu telepon"

"Dari siapa Naruto Kun?" Tanya Hinata heran.

"Mm...bukan orang penting"

Hinata hanya mengangguk. Lalu Naruto berjalan menjauh.

"Hallo"

"...."

"Aku sudah bilang jangan menghubungiku. "

"...."

"Kita tidak memiliki hubungan apa apa. "

"...."

"Apa? Kau gila? Aku tidak mau"
Naruto berujar dengan nada tak terima.

"...."

" Kau... Jangan coba coba untuk datang ke rumahku"

"...."

"Baik, aku akan menyelesaikannya. Tapi jangan kau berani datang ke rumahku dan mengucapkan hal yang tidak benar"

squadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang