50

706 81 9
                                    

Malam telah tiba. Pesta pernikahan sudah selesai sejak satu jam yang lalu. Semua sudah berganti pakaian namun mereka sepakat untuk tidak pulang dan menginap dirumah baru Hinata dan Naruto.

"Tidak seru sama sekali. Apa kita akan diam menonton seperti ini sepanjang malam?" Decak Temari yang mulai bosan.

"Kau benar ini sangat membosankan. Tau begini, tadi aku tidak jadi menginap" ujar Ino.

"Memangnya kalian ingin bagaimana? " Tanya Naruto.

"Hinata sepertinya sudah kelelahan. Kami  tidur lebih dulu, kalian bebas ingin melakukan apa saja" lanjutnya lalu membawa Hinata dengan menggendongnya. Hinata memekik kaget.

"Naruto-kun..."

"Ck...disini masih banyak orang naruto'' lanjut Hinata malu.

"Dasar..."

Naruto hanya tersenyum lalu berlalu pergi. Menyisakan Sasuke, sakura, Temari, Shikamaru, Ino, Sai, Tenten dan Neji disana.

"Disini ada kolam renang kan? Bagaimana kalau kita berenang saja" usul Tenten membuat para gadis berbinar.

"Tidak. Ini sudah sangat larut, " cegah Neji.

"Memangnya kenapa? Tidak akan masalah jika sudah larut malam" ujar Sakura .

"Nanti kau sakit" Sasuke berujar.

"Lebih baik kita tidur saja" semua menoleh pada Shikamaru.

"Dasar pemalas. Kalau kau ingin tidur, tidur saja. Tidak ada yang melarang." Ujar Temari kesal.

" Tapi kalian kan tidak membawa baju ganti"kali ini Sai yang berbicara.

"Pakaian Hinata banyak. Jadi kita pinjam saja nanti"

"Aku setuju. Ayo,kita berenang..." Ujar Tenten semangat. Para gadis sudah mulai beranjak.

Sasuke menahan pergelangan tangan Sakura.

"Ada apa Sasuke."

"Jangan berenang. Nanti kau sakit"

"Tidak akan. Kau tenang saja"

Sakura lalu menyusul teman temannya yang sudah berjalan menuju kolam renang dibelakang rumah Naruto tanpa mendengarkan Sasuke lagi.

"Hah.... Temari tidak akan bisa dicegah. Jadi lebih baik aku tidur saja" Shikamaru berdiri lalu berjalan kearah kamar yang akan ia tempati.

" Aku juga tidak akan melarang Tenten. Aku tidur duluan ya..." Neji berjalan mengikuti shikamaru.

Sasuke terdiam. Ia menatap pada Sai, mantan sekretarisnya.

"Kau ingin tidur juga?"

Sai mengangguk. "Aku sudah mulai lelah. "

Sai berdiri diikuti oleh Sasuke.
Sai menatap heran.

"Kenapa? Aku juga ingin tidur." Sasuke berjalan mendahului Sai yang masih menatapnya heran.

"Tidak pernah berubah"gumam Sai.

.
.
.
.

Para gadis tidak jadi berenang, mereka hanya duduk dipinggir kolam dan membiarkan kaki mereka sebatas lutut terendam air.

" Aku jadi penasaran. Setelah Hinata dan Naruto siapa lagi diantara kita yang akan menikah lebih dulu" tenten memulai pembicaraan.

"Aku tebak, Sakura setelah ini" Sakura terbelalak mendengar jawaban Ino.

"Tidak, aku masih ingin bekerja. Rencana menikah sangat jauh. Aku malah menebak Tenten lebih dulu menikah "

Tenten menggeleng. "Aku dan Neji memang sepakat untuk menikah, tapi tidak dalam waktu dekat"

squadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang