"Sasuke, nanti malam Naruto mengajak kita ikut berpesta divilla sebelah"
Sasuke mendongak. "Berpesta?..."
"Hmm...hanya pesta jagung bakar. Entahlah, Naruto bilang kita harus hadir"
"Aku tidak tau"
"Tidak tau apa?"
"Mungkin aku tidak akan ikut"
Shikamaru terkekeh mengejek. " Kenapa? Takut sakit hati melihat Sakura dan Gaara lagi?''
Mengedikan bahu, Sasuke kembali memfokuskan pandangannya pada layar laptop dipangkuannya.
"Lagi pula besok aku akan ada meeting penting. Aku tidak boleh terlambat..."
"Ayolah Sasuke. Kau terlihat seperti orang yang patah hati"
"Kenyataannya memang begitu"gumamnya pelan.
"Dan kau akan menyerah?"
"Mungkin. Akhir akhir ini aku selalu berpikir mungkin Sakura tidak ditakdirkan untukku. Sakura tidak pernah melirikku bahkan untuk beberapa detik saja. Dia terlihat sangat tidak menyukai keberadaanku" ujar Sasuke tanpa mengalihkan tatapannya dari layar laptop.
"Kau.... seperti bukan dirimu saja"
Sasuke melirik pada Shikamaru. " Kau juga. Memangnya kau tidak lelah apa? Temari juga selalu menolak mu."
"Tapi tidak kali ini"
Sasuke mengernyit.
"Sebentar lagi aku akan membuktikan taruhan kita."
Sontak tawa Sasuke langsung terdengar nyaring. Wajah sedihnya beberapa menit lalu berganti dengan wajah penuh tawa mengejek untuk Shikamaru.
"Kau... Sedang bermimpi? Shikamaru, semua orang tau bagaimana Temari itu. Aku sangat ragu kau bisa mendapatkannya"
"Ya... Silahkan kau mengejekku sekarang. Kita lihat saja nanti. Temari sendiri yang akan mengakuiku didepan semua orang" ujarnya santai.
"Hahaha.... Baiklah baiklah... Aku akan menunggu itu. Walaupun itu mustahil...hahaha"
Tawa Sasuke masih terdengar membuat Shikamaru lama lama menjadi risih.
"Diam. Kau tidak lelah terus tertawa?"
Sasuke menggeleng. " Aku tidak percaya, kau ternyata mempunyai sifat percaya diri yang tinggi juga"
"Aku sudah bilang. Tunggu saja."
Tawa Sasuke akhirnya mereda. Menyisakan keheningan diantara keduanya.
"Aku tidak melihat sekretaris mu. Dimana dia?"
"Dia ada di depan. "
"Aku akan mengajak sekretaris mu saja kalau begitu"
"Tidak. Dia juga perlu menyiapkan semua hal untuk meeting besok. Kau saja yang pergi sendiri"
Shikamaru mendengus. " Yasudah."
.
.
.
.
.Malam telah tiba. Semua sudah berkumpul di halaman belakang villa. Naruto dan Gaara tengah menyiapkan pemanggang sementara Hinata, Ino dan Temari tengah menyiapkan makanan lain didapur.
"Temari, aku mengajak Shikamaru dan juga Sasuke. Nanti mereka akan datang" ujar Naruto saat mereka sudah berkumpul bersama.
"Kenapa harus mengajak mereka?"
Ujarnya sedikit tak terima."Mereka temanku Temari"
"Bagaimana dengan Sai?" Tanya Ino menimpali.
"Sepertinya dia juga akan ikut. Dia kan sekretaris Sasuke"
Seketika senyum Ino langsung merekah diwajahnya.
"Bahagia?" Bisik Gaara disampingnya.
Ino mengangguk semangat.
Gaara tersenyum penuh arti. " Kau benar benar menganggapnya sebagai sahabatmu saja?"
"Hmm... "
"Tapi aku berpikir lain."
"Maksudmu?"
"Kau tidak perlu tau"
Gaara menjauh dari Ino menuju pemanggangan , membantu Naruto.
Sementara itu, Sakura hanya bisa terdiam diatas karpet yang akan mereka gunakan untuk makan nanti. Semua melarangnya ikut bekerja padahal kakinya sudah tidak sakit lagi. Ia juga ingin ikut membantu semuanya.
Diam diam, Sakura memperhatikan Gaara. Ia bersyukur karena Gaara tidak terlalu menyadari keberadaannya. Sakura mengerut saat melihat raut terkejut diwajah Gaara saat tengah menerima telepon dari seseorang. Tak lama, Gaara pergi tanpa berpamitan pada semua orang.
"Ada apa dengan Gaara ? " Gumamnya khawatir. Gaara terlihat sangat terkejut tadi. Apa sesuatu telah terjadi pada lelaki itu?
Tidak tidak... Sakura menggeleng pelan. Ia tidak boleh memikirkan Gaara lagi. Ia harus mulai belajar tidak peduli pada Gaara.
Tapi hatinya tidak bisa dibohongi. Kenyataannya. Ia saat ini gelisah menunggu kedatangan Gaara.
Seseorang muncul dari pintu. Sakura sempat menghela nafas lega saat ia kira orang yang datang adalah Gaara. Namun ia kembali merasa khawatir saat melihat orang yang datang bukanlah Gaara, melainkan lelaki dengan rambut diikat keatas seperti membentuk nanas.
"Shikamaru , kau sudah datang?" Naruto terlihat menghampiri lelaki itu.
Sakura bisa melihat Naruto dan Shikamaru yang tengah mengobrol. Tapi, ia mengernyit saat tidak menemukan keberadaan lelaki yang biasanya selalu bersama dengan Shikamaru.
"Ehh..kenapa aku jadi memikirkan pria tidak jelas itu"
.
.
.
.
.Minta comment and vote nya dong....!!!
Maaf kalo masih banyak typo ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
squad
Teen FictionIni kisah perjalanan para lelaki untuk mendapatkan cinta para gadis yang mereka sukai. Sasuke x sakura Naruto x Hinata Shikamaru x Temari Sai x ino ******* Pinjem karakternya....