Shasha_2

3.3K 226 23
                                    

Aku lebih nyesel hidup di keluarga kaya gini, keluarga yang sama sekali gak pengen aku bahagia! Keluarga yang selalu mojokin aku! Keluarga yang aku sendiri gak pernah dapet kasih sayang dari kalian berdua

#Shasha

Happy, reading😍
***

"Enak-enakan tidur! Bangun! Shasha bangun, anak gak tau diri! " Teriak Munira saat melihat Shasha tidur.

"Enghh, iya ma," Ucap Shasha sambil mengatur nafasnya

"Bangun kamu, gara-gara kamu Aufa koma, ini kan yang kamu mau!" Bentak Munira lalu menarik Shasha ke ruang tamu dimana disitu ada Andra dan Antonio.

"Apa? Koma ma? Innalillahi. " Ucap Shasha gak percaya.

"Pura-pura alim lagi! Belum puas? Kamu ya, kenapa jahat banget hah? Anak gak tau diri banget kamu!." Teriak Munira sambil memukuli kepala Shasha.

"Ma, stop, jangan pukul kepala aku lagi, sakit ma. " Pinta Shasha berteriak

"Ini pantes kamu dapetin! Ini juga gak seberapa dari rasa sakit yang Aufa rasain karena perbuatan kamu! "

"Bukan perbuatan aku ma, percaya sama aku sekali ini aja! Bukan aku penyebab Aufa kaya gini, aku lagi duduk di taman, Aufa manggil aku, trus aku noleh aku liat ada Aufa dan Andra. Aufa langsung nyebrang, kebetulan lagi ada mobil yang ngebut kencang banget mau nabrak Aufa, eh si Andra malah kabur, bukan aku." Ucap Shasha membela diri nya.

"Berani nya lo bawa-bawa gw dalem masalah ini, bangsat!." Teriak Andra lalu memukul wajah Shasha sampai ujung bibirnya robek dan mengeluarkan darah, kejadian ini bukan sekali dia kali, tapi udah berkali-kali.

"Kalo kamu gak salah kenapa marah?." Tanya Shasha sambil menahan tangisnya.

"Karena gw gak suka lo bawa-bawa gw ke dalem masalah lo!."

"Bukannya kamu yang selalu bawa-bawa aku ke masalah kamu? Kamu selalu fitnah aku dari kamu masih kecil sampai sekarang itu semua gak pernah berubah, selalu aku yang jadi bahan fitnahan kamu ke orang-orang terutama orang tua kita sendiri, gak cukup waktu umur kita masih kecil kamu sering jahatin aku sampai-sampai aku yang kena pukul, cubit, marah sama mama karena kesalahan kamu? Sampai-sampai sekarang pun kamu tetep kaya gini!." Ucap Shasha gak mau kalah.

"Anak haram, gak punya otak, pikiran!najis! ." Teriak Andra.

"Jangan pada ribut! Sekarang masih gak ada yang mau ngaku?" Tanya Antonio yang, sedari tadi diam

"Pa, kak Shasha tuh penyebab Aufa kecelakaan." Ucap Andra dengan santai.

"Bener kan Sha?mau sampai kapan kamu ngehindar hah?" Tanya Munira murka.

"Udah deh ngaku aja lo" Ucap Andra sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Kamu ya, kenapa selalu fitnah aku? ma please jangan percaya, kejadian nya gak kaya yang dia bilang. Kan aku udah cerita tadi ma,bukan aku.
" Ucap Shasha sambil memegangi tangan Munira namun langsung di tepis dengan kasar oleh sang ibu.

"Ma? Kok di tepis? Mama gak percaya?"  Tanya Shasha dengan mata berkaca-kaca

"Kamu harusnya sadar Shasha! Kamu itu kakak! Anak paling tua, perempuan lagi! Tapi kelakuan kamu dari dulu gak pernah berubah, selalu kasar!Gimana mama mau percaya sama kamu atas semua yang udah kamu lakuin, dari Andra kecil juga kamu udah iri kan sama dia, kamu sering jahatin dia, buat Andra nangis,,dan sekarang sama Aufa adik kamu yang masih berumur 4 tahun kamu celakain dia sampai dia koma, kamu sadar umur dong, kejadian andra bisa mama terima karena itu udah belasan tahun yang lalu, tapi sekarang? Mama udah gak bisa terima ini semua!."

"Shit," Umpat Shasha

"Aku? Ma sadar dong aku sama Andra cuman beda 2 tahun, wajar aku iri karena mama sama papa selalu sayang dia, dari aku kecil kalian gak pernah adil! Bahkan sampai sekarang masih gitu! Aku berusaha nerima semuanya tapi penyebab Aufa kaya gini bukan aku! Aku gak gila! Kalian gak seharusnya mojokin aku kaya gini dong,dari dulu sampai sekarang aku selalu di pojokin, seakan-akan aku yang jadi sumber semua kekacauan,masalah, padahal bukan aku." Ucap Shasha setengah berteriak.

"Kamu jujur sekarang! Kamu kan penyebab nya!." Desak Munira emosi tanpa merespon omongan Shasha ,sambil menjambak rambut Shasha

"Ngga ma."

"Jujur!." Teriak Munira.

"Percuma aku bilang ngga, mereka Semua ngga ngerti." Ucap batin Shasha.

"Iya" Jawab Shasha terpaksa, karena percuma mau cari pembelaan gak akan dia dapetin, yang penting Tuhan tau Shasha gak salah dan biarkan waktu yang ungkapin semua nya.

"Kan bener! Aufa koma! Mama udah duga Ini semua pasti karena kamu! mama nyesel udah lahirin kamu!" Ucap Munira lalu menampar Shasha.

"Mama fikir aku gak nyesel punya orang tua kaya mama? Aku lebih nyesel hidup di keluarga kaya gini, keluarga yang sama sekali gak pengen aku bahagia! Keluarga yang selalu mojokin aku! Keluarga yang aku sendiri gak pernah dapet kasih sayang dari Papa dan Mama, aku yang dari dulu selalu kalian benci, kalian hina,  padahal aku sendiri gak tau kesalahan aku apa, atau kalaupun aku buat kesalahan kalian gak pernah nanya baik-baik, selalu ngebentak!selalu introgasi,,maksa aku buat ngaku, dan jujur padahal itu bukan kesalahan yang sama sekali aku pernah buat,,percuma aku ngomong kaya gini,kalian juga gak dengerin kan?" Ucap Shasha sambil setengah tertawa menutupi kesedihan nya.

"Anak gak berguna, tolol, berani ngomong sama orang tua kaya gitu, mama nyesel udah lahirin kamu, punya anak kaya kamu! " Ucapan Munira membuat Shasha tersenyum kecil

*plakk
Antonio menampar Shasha

"Pa? gak cukup mama mukul kepala aku? Andra juga mukul wajah aku sampai bibir aku berdarah, dan papa malah nampar aku juga?gak cukup?" Tanya Shasha sambil tersenyum getir dan memegangi pipi sebelah kanan nya.

"Itu yang pantes kamu dapetin! Sekarang keluar dari rumah! Dasar anak gak tau diri!" Ucap Antonio berteriak.

"Papa usir aku? Aku mohon Pa, jangan. " Ucap Shasha sambil bersujud di kaki sang ayah

"Anak yang gak tau diri, hina, tolol, goblok, kaya kamu gak pantas ada di rumah ini, KELUAR DARI RUMAH SEKARANG! Bawa baju-baju kamu!." Mendengar ucapan hinaan sang ayah Shasha pun bangun dan mengangguk sambil tersenyum getir dan pergi ke kamarnya untuk mengambil baju dan uang tabungan semasa sekolahnya dulu.
******

Note:
Di tulis tanggal 30 Mei 2020
Publish: 30 Mei 2020

Shasha(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang