"Farel, Bunda jualan dulu ya nak." Ucap pamit Shasha saat ingin berjualan kue, selama ini ia hidup dengan hasil berjualan kue, sebagian kue di titipkan di warung tetangga nya, sebagiannya lagi Shasha berkekeling menjual kue-kue itu. Farel yang sedang belajar pun langsung melihat sang Bunda.
"Bunda, Farel ikut boleh ya." Pinta Farel.
"Farel di rumah aja, panas lho nak di luar." Ucap Shasha dengan lembut, ia gak tega jika harus membawa Farel dimana cuaca panas seperti sekarang.
"Gak papa Bunda, Farel mau bantuin Bunda, Farel udah selesai belajar kok Bunda."
"Yakin Nak?"
"Iya Bunda, lagian seminggu ini Farel selalu di rumah sendirian, Farel bosen di rumah. Ikut ya Bunda."
"Yaudah, boleh." Ucap Shasha sambil tersenyum lembut.
"Makasih Bunda cantik."
"Sama-sama anak Bunda yang ganteng."
Selesai menaruh kue di warung tetangganya, Shasha dan Farel pun berkekeling menjual kue mereka.
"Kue.."
"Kue bunda Farel enak lho, ayo di beli." Sambung Farel berteriak semangat.
"Kueee.." Teriakan Farel pun berhasil mendatangkan berapa pembeli yang sedang berjalan..
"Berapa kue nya? " Tanya salah satu pembeli itu .
"1 nya seribu Buk." Jawab Shasha.
"Saya mau risol 3,bakwan 4 dan dadar gulungnya 3 ya."
"Ini Buk." Ucap Farel memberikan plastik itu kepada sang pembeli.
"Pinter banget kamu ya bantu Mama nya, ganteng lagi, ini bonus buat kamu." Ibu itu pun memberikan uang 20 ribu kepada Farel.
"Wahh, untuk Farel? Bunda boleh ambil? " Shasha yang sedang membungkus kue untuk pelanggan pun menoleh ke arah Farel.
"Itu bonus buat anak kamu, anggep aja rejeki nya karena rajin bantuin Bunda nya." Ucap pembeli itu dengan ramah.
"Trimakasih Buk." Ucap Shasha sambil mengangguk.
**********
Setelah 2 jam lebih berkekeling akhirnya dagangan Shasha habis. Shasha dan Farel pun memilih untuk istirahat di pinggir trotoar sambil menghitung hasil dagangannya.
"Alhamdulillah kita dapet 90 ribu." Ucap Shasha bersyukur..
"Ini buat Farel." Shasha memberikan Farel uang 20 ribu.
"Untuk apa Bunda kasih Farel?" Tanya Farel bingung setiap kali ia ikut sang Bunda, Bunda nya pasti memberikan Farel uang walaupun kadang jumlah uang nya kecil.
"Farel kan udah jadi anak baik mau bantuin Bunda, ini Bunda kasih hadiah."
"Bunda, Farel bantu Bunda itu ikhlas, uangnya untuk Bunda aja. Bunda kan lebih perlu untuk modal bikin kue besok."
"Tapi ini ambil aja, untuk Farel masukin ke celengan."
"Bunda, Farel boleh milih? " Shasha pun mengangguk menuruti permintaan sang putra.
"Farel ambil yang ini aja ya untuk masukin celengan." Farel pun mengambil uang 2 ribu dari dalam keranjang kue.
"Yang ini untuk Bunda aja, 2 ribu kan bisa di tabung." Farel pun memasukan uang 20 ribu yang di pegang Shasha ke dalam keranjang kue.
"Makasih ya Nak."
"Farel gak ngapa-ngapain, kok Bunda malah bilang makasih?"
"Makasih karena kamu selalu bisa ngertiin Bunda, selalu sayang sama Bunda, mau bantuin Bunda jualan, makasih ya, kamu tau gak? Kalau kamu itu adalah anugrah terindah yang Allah kirim untuk Bunda. " Ucap Shasha sambil mencium rambut sang anak.
"Harusnya Farel yang bilang makasih karena Bunda selalu sayang sama Farel, gak pernah marah sama Farel. Farel sayang banget sama Bunda, Farel bersyukur karena punya Bunda."
"Uh sayang nya Bunda." Shasha pun memeluk Farel.
"Kalau ada Ayah pasti lebih seru ya Bunda hidup kita. Kalau nanti Farel jumpa sama Ayah, Farel mau bilang kalau Ayah aja yang kerja tapi jangan ninggalin kita lagi, soalnya kasian Bunda selalu capek kerja. " Ricau anak itu di dalam pelukan sang Bunda.
"Bunda gak capek kok Nak." Ujar Shasha lembut.
"Farel tau kok Bunda kalau Bunda capekk, tapi Bunda gak pernah bilang, Farel bisa liat dari muka Bunda yang bercucuran keringat,Ayah dimana sih? Ayah gak kasian sama Bunda?" Batin Farel mempertanyakan keberadaan sang Ayah.
"Kita pulang yuk Nak." Farel pun mengangguk, saat berjalan di dekat tong sampah..
"Bunda, sini deh." Ajak Farel yang berdiri di dekat tong sampah.
"Ada apa Nak? " Tanya Shasha saat sudah berdiri di sebelah Farel.
"Bunda, ada Ayam goreng, boleh Farel ambil? " Tanya Farel sambil melihat Ayam goreng mahal di dalam tong sampah itu.
"Farel mau ayam? Kita beli aja ya, gak usah ambil itu, kali ini kan rejeki bunda lumayan banyak, bisa buat beliin Farel ayam, jadi hari ini kita gak usah ambil makanan di tong sampah kaya biasanya."
"Tapi Bunda, uang itu untuk Bunda simpan dan buat kue besok aja, kasian uang Bunda nanti habis karena beli ayam, lagian ayam itu kan mahal harganya Bunda, ambil ini aja ya Bunda, biar hemat, boleh ya Bunda, pliss.." Dengan terpaksa Shasha pun mengangguk.
"Bunda, ada baju bekas." Teriak Farel senang saat Shasha mengambil ayam dari tong sampah itu, Farel melihat Ada baju anak seusianya di bawah beberapa tumpukan kardus.
"Ambil ya Bunda, masih bagus kok, bisa Farel pakai. "
"Lagian beberapa baju Farel kan udah ada yang kekecilan dan robek Bunda, boleh gak Bun? "
"Boleh Nak, tapi sebelum pakai Bunda cuci dulu ya baju nya."
"Makasih ya Bunda."
"Farel mau beli mainan gak? " Tawar Shasha ingin membelikan Farel mainan, sebab sang anak sama sekali gak pernah Shasha belikan mainan, kecuali mereka ambil mainan bekas dari jalanan yang mereka pungut dan membawa mainan itu pulang.
"Eumm, gak usah Bunda, kan masih ada di rumah, lagian Farel gak terlalu main sama mainan kok. "
"Tapi kan Nak, Bunda mau beliin kamu, bener gak mau? "
"Enggak Bunda." Jawab Farel mantap
"Yaudah, kita jalan lagi yuk, abis ini kita ke warung dulu ambil titipan kue Bunda, baru pulang istirahat."
"Oke Bundaa." Ucap Farel dengan semangat. Lalu anak dan Bunda itu pun melanjutkan langkah nya masing-masing yang sempat berhenti di tong sampah..
*****************
Aku kembali membawa sejuta kerinduan😂bercanda😂
Maapin kalau ada typo ya🖤
Note! .
Di ketik 18 Juni 2020.
Publish 18 Juni 2020.Makasii, tunggu part selanjutnya nya yaw.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shasha(end)
Fanfiction#01 in Shasha (13/6/2020) #01 in happyorsad (23/6/2020) #01 in stres {31/7/2020) #01 in kebahagiaan (1/8/2022) Warning📢⚠ Di dalam cerita ini mungkin akan ada banyak hal yang akan kalian rasakan, di antaranya sedih, senang, ngakak? Atau mungkin y...