Keesokan paginya saat mau pergi berjualan..
"Farel masih tidur, gimana ya? "
"Aku tulis surat aja,nanti aku taruh di atas meja, biar di baca sama Farel." Shasha pun langsung menulis Surat lalu pergi berjualan.
***********
Beberapa jam kemudian Farel terbangun dari tidurnya..
"Huaaamm." Anak itu pun langsung mengumpulkan nyawanya.
"Bundaa" Teriak Farel mencari Bunda nya itu.
"Bunda mana ya?" Farel pun melihat Surat di atas meja. Dengan cepat Farel membuka Surat itu..
Isi surat..
"Farel, Bunda jualan dulu ya, Farel sendirian gapapa kan? Bunda gak tega bangunin Farel yang lagi tidur nyenyak, do'ain jualan Bunda habis ya, love you.""Ternyata Bunda jualan, Farel kira Bunda mau ninggalin Farel kaya Ayah, hihi, Farel mandi deh, terus bantu Bunda cari uang, Farel bisa mulung, Farel bisa bersihin kuburan." Dengan lincah Farel pun berlari ke kamar mandi.. Selesai mandi Farel langsung keluar dari rumah, tak lupa ia juga membawa karung..
"Semoga hasil mulung Farel hari ini banyak dan bisa bantuin Bunda, kalau uang nya sedikit Farel nanti ke kuburan deh mau bersih-bersih."
"Krrrurr." Anak berusia 4 tahun itu pun menghentikan langkahnya ia juga memegangi perutnya yang lapar.
"Yaah, Farel laper, Bunda juga gak ninggalin sarapan, mungkin Bunda terburu-buru, wahh disana ada Mushola, Farel bisa minum air kerannya, semoga Farel gak laper lagi." Farel pun pergi ke musholla itu dan meminum air kerannya.
"Alhamdulillah, jangan laper lagi ya perut, nanti aja lapernya kalau Ayah pulang sambil bawa uang yang cukup untuk Farel dan Bunda makan sebanyak-banyaknya." Farel pun melanjutkan pekerjaannya..
Farel memulung sampai siang.. Saat sudah mendapatkan uang dari hasil menjual sampah ke pengepul dan mau pulang kerumah, tatapannya pun terkunci di salah satu TK dimana ada Ayah dan Ibu yang menjemput anak nya pulang.
"Enak ya jadi mereka,bisa sekolah, ada Ayah, ada Bunda, pulang sekolah bisa di jemput Ayah Bundanya, pulang sekolah juga bisa main sama orang tuanya yang lengkap."
"Gak kaya Farel, Ayah kerja gak pernah pulang, makan aja Farel susah, tidur di rumah yang bocor sama Bunda, baju dan celana Farel aja gak ada yang bagus, pasti selalu ada bagian yang robek, hihi namanya juga baju bekas, gimana Farel mau minta sekolah sama Bunda kalau hidup kami aja gak berkecukupan."
"Beruntung banget kalian yang Ayah nya gak kerja jauh-jauh, pasti enak ya bisa main sama Ayah Bunda kalian yang utuh, Jalan-jalan ke taman, beli jajan, beli mainan, ada yang gendong dan main kuda-kudaan sama kalian." Monolog Farel memuji nasib anak-anak TK itu ketika melihat anak-anak seumurannya di jemput Ayah dan Bunda mereka dari TK sambil tertawa bahagia.
"Bahagia banget ya kalau punya Ayah? Kapan ya Farel rasain itu juga, hihi. Udah ah yang ada Farel sedih kalau liat mereka terus, Farel pulang aja."
"Ehh, ada Roti. Biar hemat Farel ambil aja deh. " Saat setengah jalan pulang dan melewati tong sampah. Farel melihat ada Roti coklat yang di buang ke dalam tong sampah itu, ia ingin berhemat jadi Roti itu di ambil oleh Farel.
"Yeyy, dapet makanan, alhamdulillah. Ayah pasti bangga sama Farel karena Farel gak nyusahin, rajin berhemat,rajin nolong Bunda,bahkan Farel gak pernah minta macam-macam sama Bunda. Kalau nanti Ayah pulang Farel mau bilang sama Ayah..*Ayah gak usah kerja jauh-jauh lagi, Farel gak pernah nuntut apa-apa kok, Farel juga anak baik, rajin, iyakan Ayahhh.* hihii pasti Ayah ketawa kalo denger Farel ngomong gitu." Anak itu pun tertawa membayangkan reaksi sang Ayah jika ia berbicara seperti itu..
******
"Yaah Bunda belum pulang. Bunda udah makan belum ya?" Tanya Farel saat sampai di rumahnya, karena capek Farel pun memilih untuk merebahkan tubuhnya di kasur tipis yang sudah usang itu dan mulai berkhayal tentang sosok Ayah nya..
*********
"Duarr. Anak Ayah darimana hem?." Tanya Gibran sambil menggelitiki perut Farel.
"Ahahaha Farel abis dari dapur Ayah, Farel abis minum..hahaha Ayah, udah, hahaa,jangan gelitikin Farel lagi ." Anak itu pun tertawa cekikikan memamerkan gigi susunya.
"Ayahh, kita main kuda-kudaan yuk. " Ajak Farel di sela cekikikan nya.
"Mau ngalihin pembicaraan supaya gak di gelitikin lagi ya?" Farel pun mengangguk polos mendengar pertanyaan sang Ayah. Membuat Gibran tersenyum melihat tingkah sang Anak.
"Bolehh, yuk, kita kejutin Bunda yang lagi masak di dapur." Bisik Gibran pelan, Farel pun mengangguk lalu menaiki punggung Gibran. Mereka merangkak diam-diam ke dapur..
"Dorrr, Bundaaa." Teriak Farel dan Gibran mengejutkan Shasha yang sedang memasak di dapur.
"Eh,yaAmpun,,Berani ya sekarang buat Bunda kagett. Ayah sama Anak kompak banget ngerjain Bundanya." Ucap Shasha lalu mencubiti pipi Farel dan Gibran secara bergantian.
"Hihii, seru Bunda. Lagian itu ide Ayah." Farel pun turun dari punggung Gibran.
"Bunda, Bunda bahagia kan sekarang karena Ayah udah pulang dan kita udah bahagia. Farel bahagia bangettt bisa main sama Ayah, sama Bunda. Di bacain cerita sama Ayah,pergi ke taman bsreng-bareng sama Ayah dan Bunda. Semoga kita selalu kaya gini ya ayah, Bunda." Ucapan Farel membuat Shasha dan Gibran terharu, mereka pun langsung memeluk anak semata wayangnya itu. Lalu mencium pipi sang anak berulang kali.
"Mwah mwahh, anak kesayangan Ayah." Ucap Gibran sambil menciumi pipi tembem Farel.
"Kesayangan Bunda." Sambung Shasha membuat Farel tersenyum bahagia.
"Kesayangan Ayah, bukan Bunda." Ujar Gibran.
"Kesayangan Bunda! " Ucap Shasha kekeh.
"Ayah! "
"Bunda! "
"ih Ayah sama Bunda kok jadi debat? Farel kan kesayangan semua orang." Farel pun memberhentikan debat orang tuanya itu.
"Bunda, sini deh pipi nya deketin." Shasha pun menuruti Farel..
Cuppp..
"Ayah sini pipi nya. "
Cupp..
Farel mencium pipi orang tuanya secara bergantian lalu memeluk Shasha dan Gibran menggunakan tangannya yang mungil itu.
***********
Note!
Di ketik 20 Juni 2020.
Di publish 20 Juni 2020.Maapin kalau ada typo ya✌
Di tunggu part selanjutnya ya✌
Makasihh🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Shasha(end)
Fiksi Penggemar#01 in Shasha (13/6/2020) #01 in happyorsad (23/6/2020) #01 in stres {31/7/2020) #01 in kebahagiaan (1/8/2022) Warning📢⚠ Di dalam cerita ini mungkin akan ada banyak hal yang akan kalian rasakan, di antaranya sedih, senang, ngakak? Atau mungkin y...