Happy Reading 😂
************"Eh Sha, udah jalan lagi mobil suami kamu." Aditya pun langsung menghidu mesin mobil dan mengikuti Gibran sampai di salah satu rumah sakit Umum daerah jakarta.
Mereka pun mengikuti Gibran diam-diam, saat Gibran masuk ke ruangan Claudia. Gibran langsung menyuapi nya martabak yang Gibran beli tadi, tanpa mereka sadari ada Shasha dan Aditya yang melihat aksi mereka dari celah pintu yang sedikit terbuka.
"Jadi kaya gini kelakuan kamu setiap malam Mas." Shasha pun langsung berlari meninggalkan Aditya sendirian. Aditya langsung mengejar Shasha ke parkiran.
"Sha, udah dong jangan nangis." Ucap Aditya sambil memegangi bahu Shasha yang bergetar hebat itu. Aditya pun langsung membawa Shasha masuk ke dalam mobil.
"Sha." Panggil Aditya saat mereka sudah masuk ke dalam mobil.
"Hiks, bisa-bisanya dia suapin perempuan itu padahal rumah tangganya lagi berantakan, kenapa harus mentingin perempuan itu daripada mentingin istri sendiri sih kamu Mas." Isak Shasha sambil menangis.
"Sha, jangan nangis lagi dong, suami kamu itu memang gak tau diri ya. "
"Hiks, apasih yang ada di pikiran dia, aku sama sekali gak ngerti, bisa setega ini dia sama aku, hiks."
"Sha, jangan nangis dong, tau gini mendingan tadi kita gak usah ikutin sampe dalem."
"Oh iya Sha, aku baru inget, Om nya aku itu salah satu dokter kanker di rumah sakit ini, kalau kamu mau besok kita dateng lagi kesini, kita cari tau semua, kamu mau? "
"Serius Dit, aku mau." Jawab Shasha lalu menghapus air mata nya.
"Kali aja kalo memang bener cewe itu gak sakit kanker, kamu kan ada bukti, kasih tau suami kamu, aku berharap semuanya selesai besok,dan smoga kamu bisa kembali sama suami kamu lagi." Shasha pun hanya mengangguk mendengar ucapan Aditya.
"Kita pulang? "
"Iya Dit."
Saat sampai di rumah Shasha.
"Makasih ya Dit, oh ya ini HP kamu."
"Gak usah, kamu pegang dulu aja."
"Tapi Dit. --"
"Udah gapapa, ntar pagi kan kita ketemu, kalo ada apa-apa telpon aku ya." Potong Aditya cepat.
"Makasih ya Dit, maaf banget repotin kamu."
"Ngga lah, gak repotin sama sekali. "
"Aku masuk ya."
"Iya langsung istirahat tuh. Nanti sakit karena kecapean."
"Haha siap Pak Adit." Shasha pun langsung turun dari mobil Aditya.
"Dada." Ucap Shasha sambil melambaikan tangannya. Aditya pun hanya membunyikan klakson mobil dan menjalankan mobilnya meninggalkan Shasha.
************
Keesokan paginya. Saat bangun tidur.
"Lho, kok Mas Gibran gak ada, kemana dia? " Shasha pun langsung turun ke bawah menemui beberapa asisten rumah tangganya.
"Mbok, Mas Gibran belum pulang? "
"Daritadi mbok gak liat Aden, mbok kirain Den Gibran tidur di kamar." Jawab Mbok Dewi yang sedang memasak.
"Mbok Rina gak liat? "
"Ngga Nyonya." Jawab Mbok Rina yang sedang menyuci baju.
"YaAllah." Shasha pun memegangi kepalanya yang sangat pusing, lalu berlari ke kamarnya. Ia langsung menelpon Aditya.
"Dit, suami aku belum pulang- pulang."
"Masih sama cewe jalang itu? "
"Kayanya iya. "
"Bentar, aku siap-siap dulu terus kerumah kamu, kita ke RS semalem."
"Oke Dit. " Shasha langsung mematikan telepon nya dan sama seperti Aditya, Shasha juga bersiap-siap.
Beberapa menit kemudian..
Shasha sudah selesai, ia memakai dress biru sepaha, mengikat asal rambut nya, tak lupa memakai lipstik berwarna merah secara tipis di bibirnya agar tidak terlalu pucat.
Shasha pun melihat dirinya di kaca.
"Apa yang salah dari aku Mas? Sampai kamu ngehianatin aku." Monolog Shasha di kaca sambil tersenyum miris. Shasha pun langsung turun ke bawah, ia hanya membawa HP Aditya.
"Eh Adit, udah lama? Kok gak bilang udah dateng? " Tanya Shasha terkejut melihat Aditya yang sudah datang dan duduk di ruang tamu sendirian.
"Sengaja Sha, biar kamu gak buru-buru, cantik banget kamu." Puji Aditya kagum melihat Shasha yang sangat cantik, bahkan selalu cantik.
"Jadi kemarin-kemarin aku gak cantik? " Goda Shasha sambil menaik turunkan alisnya.
"Kamu slalu cantik bagi aku. Orang memang kamu cantik."
"Ehe itu tau, makasih lhoo Aditya." Ucap Shasha sambil tersenyum.
"Tapi sayang, kamu bukan jadi milik aku." Batin Aditya.
"Yaudah, yuk ke rumah sakit. " Shasha pun mengangguk, lalu pergi bersama Aditya.
********
Sesampainya mereka di rumah sakit.
"Kamu mau ke ruangan cewe itu? " Tanya Aditya saat mereka berjalan di Koridor rumah sakit.
"Iya, aku penasaran suami aku masih disitu enggak." Mereka pun berjalan ke ruangan Claudia, saat mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka, ternyata benar dugaan Shasha, Gibran masih di ruangan itu, ia sedang menyuapi Claudia sarapan.
"Liat tuh Dit, dimana cewe murahan dan cowo gampangan lagi bermain api." Ucap Shasha sambil tersenyum kecil. Aditya pun langsung menarik tangan Shasha untuk menjauhi ruangan tersebut, ia takut jika Shasha kehilangan kendali dan nekat melabrak Claudia di depan Gibran.
"Kok kamu narik aku? Padahal aku lagi liat permainan suami aku yang lagi menyeleweng loh Dit. "
"Aku takut kamu hilang kendali dan labrak cewe itu Sha, percuma juga kalau kamu lakuin itu, belum tentu suami kamu percaya sama kamu kan."
"Sekarang kita ke ruangan Oom aku aja ya." Shasha pun mengangguk kecil.
**************
Note!
Di ketik 18 Juni 2020.
Publish 18 Juni 2020.Maapin kalau ada typo.
Makasiihh🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Shasha(end)
Fanfiction#01 in Shasha (13/6/2020) #01 in happyorsad (23/6/2020) #01 in stres {31/7/2020) #01 in kebahagiaan (1/8/2022) Warning📢⚠ Di dalam cerita ini mungkin akan ada banyak hal yang akan kalian rasakan, di antaranya sedih, senang, ngakak? Atau mungkin y...