*aku harus inget,kalau aku pernah di titik yang bener-bener down dan pengen bunuh diri tapi aku masih sadar kalau aku gak boleh lakuin hal yang salah itu,, jadi kalau nanti aku dapet masalah aku pasti bisa lewatin nya kaya yang udah-udah.*
#Shasha
*
**********
Happy Reading 😍
*******"Iya om bener."
"Kasian nih cewe, harusnya gua bersyukur karena lahir dan besar di tangan orang-orang yang sayang sama gua." Ucap batin Gibran.
Krurrrr
Suara itu membuyarkan lamunan Gibran."Suara apa tuh?" Tanya Gibran lalu melihat Shasha yang sedang memegangi perutnya.
"Kamu kenapa? Sakit perut?" Tanya Gibran lagi, membuat Shasha terkekeh.
"Laper om, hehe, tadi abis solat maghrib rencananya aku mau masak mi instan biar cepet, eh om nya dateng trus ajak ghibah, yaudah gak jadi. "Jawab Shasha sambil melihat Gibran.
"Saya gak ngajak ghibah, cuman nanya kamu kenapa bisa di usir, yaudah tunggu disini, biar saya masak." Ucap Gibran lalu berjalan ke arah dapur.
"Masak apa om?" Tanya Shasha yang masih duduk di sofa.
"Nasi goreng." Jawab Gibran dari dapur.
"Yakin om?"
"Yakin, saya bisa masaknya kok." Jawab Gibran sambil mengeluarkan beberapa bahan nasi goreng.
"Ckck,bukan itu, yakin enak?" Goda Shasha.
"Ada aja pasti tragedi sama ini cewe
aneh, katanya laper, mau di masakin malah ngehina,anak siapa sih dia." Ucap Gibran berbisik pada dirinya sendiri lalu mulai memasak.Setelah kurang lebih 15 menit di dapur Gibran pun balik ke ruang tamu.
"Nih makan." Ucap Gibran sambil membawa nampan yang berisi 2 piring berisi nasi goreng yang di atasnya ada telur ceplok dan 2 jelas air minum, Shasha yang sedang menonton Upin Ipin pun langsung menoleh dan tersenyum.
"Huray, makasih om." Ucap Shasha lalu mengambil nasi goreng di dalam nampan lalu memakannya sampai habis.
"Enak?" Tanya Gibran saat Shasha sudah selesai makan.
"Enak kok om, cuman kurang garem, hehehe."
"Kurang garem kurang garem tapi kamu makan sampai habis, huh." Ucap Gibran sambil mendengus.
"Dasar gak tau berterimakasih." Ucap batin Gibran
"Namanya laper, makasih ya om." Seolah bisa mendengar ucapan batin Gibran Shasha pun mengucapkan kata trimakasih membuat Gibran kaget.
"Kamu bisa tau ucapan batin orang ya?" Tanya Gibran menatap Shasha kaget.
"Ngga,emang batin om bilang apa?" Tanya Shasha balik dengan tatapan polos nya.
"Ngga, gak ada apa-apa, kamu semangat trus buat hidup, jangan nyerah,kemarin kamu bisa lewatin semua cacian , hinaan dari orang-orang untuk kamu, jadi kalau nanti kamu disakitin dan kamu pengen bunuh diri, inget kamu pernah di titik rendah tapi kamu berhasil lewatin itu semua tanpa bener-bener bunuh diri, jadi anggep aja itu semua sebagai sumber kekuatan kamu di masa depan, ngerti gak sih saya ngomong apa?" Tanya Gibran bingung.
"Ngerti om, intinya aku jangan nyerah, kalau kedepannya aku sedih ,aku harus inget,kalau aku pernah di titik yang bener-bener down dan pengen bunuh diri tapi aku masih sadar kalau aku gak boleh lakuin hal yang salah itu,, jadi kalau nanti aku dapet masalah aku pasti bisa lewatin nya kaya yang udah-udah."
"Pintar kamu nak." Ucap Gibran sambil mengacak-acak rambut Shasha.
"Saya pulang dulu ya, besok kamu mulai kerja,semangat!, saya jemput besok pagi kita pergi sama-sama ke kantor." Ucap Gibran lalu berjalan menuju pintu utama apartement.
"Oke om, dada, Hati-hati di jalan." Ucap Shasha saat Gibran sudah keluar dari apartement nya.
**********
Keesokan harinya.
Shasha yang memakai kemeja berwarna putih di tambah blezer merah rose, di temani rok selutut berwarna Navy dan sepatu yang mempunyai hak kecil, tak lupa rambut sebahu nya di biarkan terurai,,membuat penampilannya sangat cantik.
Di kantor, Gibran mengumpulkan bawahan-bawahan kantornya untuk memperkenalkan Shasha.
"Selamat pagi semua nya, ini adalah sekretaris baru saya, namanya--, " Gibran menjeda ucapannya lalu merutuki dirinya sendiri karena ia tak tahu nama Shasha.
"Siapa nama kamu? bilang ke mereka. " Bisik Gibran di kuping Shasha.
"Shasha, nama aku Shasha." Ucap Shasha sambil tersenyum tulus ke orang-orang yang ada di depannya.
"Cantik banget." Banyak pujian yang di lontarkan mereka untuk Shasha.
"Oh Shasha." Ucap batin Gibran.
"Udah tau kan kalau ini Shasha, kalian semua pergi, kerjain kerjaan masing-masing," Ucap Bimo sambil mengusir bawahan nya.
"Selamat bekerja disini Shasha." Ucap Bimo dengan lembut, Shasha pun mengangguk.
"Iya, om kapan aku kerja?" Pertanyaan Shasha membuat Bimo terkejut.
"What? Om? Kamu manggil saya om?" Tanya Bimo gak percaya.
"Eum, bukan bapak, tapi om ini." Ucap Shasha sambil melihat wajah Gibran, membuat Bimo menahan tawanya.
"Hahaha lu di panggil om?." Tanya Bimo sambil tertawa gak percaya
"Terserah lah." Jawab Gibran jenuh.
"Jangan panggil saya bapak, Bimo" Ucap Bimo sambil mengulurkan tangan nya, Shasha pun menerima Jabatan tangan Bimo.
"Shasha." Ucap Shasha lalu melepas tangannya dari Bimo.
"Mau PDKT apa pada mau kerja hem?" Tanya Gibran ketus.
"Sha,cemburu tuh." Ucap Bimo menggoda Gibran , lalu pergi dari hadapan mereka.
"Gak usah dengerin." Ucap Gibran saat mereka berjalan menuju ruangan Gibran.
"Udah terlanjur di dengar om, harusnya om bilang jangan di percaya, itu baru benar." Ucap Shasha membuat Gibran memutar bola mata nya jenuh.
***********
Note:
Di tulis 2 juni 2020
Publish: 3 juni 2020Jangan bosen-bosen ya:)
makasih😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Shasha(end)
Fanfiction#01 in Shasha (13/6/2020) #01 in happyorsad (23/6/2020) #01 in stres {31/7/2020) #01 in kebahagiaan (1/8/2022) Warning📢⚠ Di dalam cerita ini mungkin akan ada banyak hal yang akan kalian rasakan, di antaranya sedih, senang, ngakak? Atau mungkin y...