"Ayah? "
"Ayahhh, huhu." Sambung Farel lalu langsung menangis, Gibran pun langsung memeluk Farel dengan kencang.
"Iya, ini Ayah. Cup cup, jagoan Ayah jangan nangis dong." Ujar Gibran sambil menenangkan Farel.
"Ayah, Farel rindu, Ayah jangan ninggalin Farel lagi boleh? "
"Iya, gak akan. Ayah janji." Gibran pun melepas pelukannya dan melihat mimik mata Farel.
"Farel harus cepet sembuh, nanti kita jalan-jalan kemana pun yang Farel mau, nanti Ayah beliin mainan, es krim. " Sambung Gibran sambil tersenyum tulus. Shasha dan Bimo pun tak kuasa menahan air matanya, air mata mereka tumpah kala melihat seorang Anak bertemu dengan Ayahnya begitu juga sebaliknya.
"Farel cuman mau Ayah jangan ninggalin Farel dan Bunda. Itu aja Ayah. " Tangan mungil Farel langsung memeluk Gibran lagi.
"Enggak, Ayah gak akan ninggalin Farel. "
"Farel sayang sama Ayah."
"Ayah juga sayang banget sama Farel." Ucap Gibran lalu menciumi wajah Farel.
"Hihihi." Farel pun hanya bisa cekikikan geli akibat kelakuan Gibran.
"Farel tidur ya? Biar cepet sembuh terus kuat lagi deh jagoan Ayah."
"Farel takut." Ucap Farel dengan lirih.
"Kenapa takut? " Tanya Gibran dengan lembut.
"Farel takut Ayah pergi lagi dan gak pulang. "
"Ayah gak ninggalin Farel, Ayah janji, kalau pun Ayah ninggalin kamu, Ayah pasti balik lagi." Farel pun mengangguk. Gibran langsung membaca dongeng untuk Farel sampai Farel tertidur.
Setelah Farel tidur..
"Berarti selama ini kamu gak pernah nutupin siapa Ayah Farel? " Tanya Gibran.
"Enggak Mas, walaupun kita udah pisah tapi anak teteplah anak, gak mungkin aku bohong sama Farel. Dan liat, dia gak benci kan sama kamu? "
"Sha, please, pulang kerumah, jadi nyonya Aldrich lagi, seengganya demi Farel."
"Gimana kamu nyuruh aku balik? Sedangkan kamu udah bahagia sama wanita itu? Aku gak bisa Mas, tapi aku ikhlas kalau kamu mau ambil hak asuh Farel, aku tau dan aku sadar kamu lebih mampu dan lebih bisa bahagiain Farel, gak kaya aku. " Ujar Shasha sambil menahan tangisnya lagi dan lagi.
"Kamu yakin mau kehilangan Farel? "
"Yaah, aku ikhlas, hidupnya Farel lebih menjanjikan kalau Farel sama kamu di bandingkan Farel sama aku. Aku gak papa sendirian, asalkan anak aku bahagia. " Jawab Shasha sambil tersenyum kecil.
"Sha, please jangan egois. " Ucap Bimo mulai membujuk Shasha.
"SIAPA YANG EGOIS DISINI? " Tanya Shasha dengan nada membentak, ingatan Shasha tentang kejadian dimana Gibran lebih membela Claudia dan tega mengusir Shasha terlintas lagi di pikirannya.
"Jangan teriak. Nanti Farel bangun." Ucap Bimo.
"Maaf." Ucap Shasha dengan ketus.
"Yaudah, mulai sekarang Farel akan tinggal sama aku." Ucap Gibran setelah berpikir-pikir. Shasha pun mengangguk.
"Yaa, semoga kamu dan istri baru kamu itu bisa mendidik Farel dengan baik. "
"Istri? Sha, aku gak pernah menikah setelah kejadian itu."
"Oh gak jadi? Kenapa? Kamu selingkuh lagi? "
"Shasha! " Geram Gibran kesal.
"Apa? Mau marah? Siapa yang selingkuh? Kamu? Atau wanita itu? "
"AKU GAK PERNAH NIKAH LAGI, ITU SEMUA KARENA AKU MASIH CINTA SAMA KAMU! AKU GAK BISA LUPAIN KAMU! HATI AKU, PIKIRAN AKU, SEMUA CUMAN BUAT KAMU." Ucap Gibran sedikit membentak, membuat Bimo pusing karena jika Farel terbangun karena mendengar perdebatan hingga bentakan dari orang tuanya sekarang, maka itu gak bagus untuk psikolog Farel.
"Anak mereka, tapi gua juga yang mikirin, gua juga yang pusing, vangke memang." Batin Bimo.
"Bullshit, buaya." Ucap Shasha meremehkan ucapan Gibran.
"Buaya gak bisa jalan kaki Sha." Ucap Bimo.
"Bisa, kalian berdua buktinya."
"Kan, gua lagi yang kena, nyesel gua ada disini, bisa kagak scene gua di ilangin? Gak pernah di hargain keberadaan gua, bangke memang."
"Kamu bisa kan urus Farel? " Tanya Shasha. Gibran hanya mengangguk.
"Aku pulang, aku harap Farel bisa bahagia. " Shasha pun langsung mencium kening Farel yang sedang tertidur nyenyak. Saat ingin membuka pintu. Gibran langsung menarik tangan Shasha, menempelkan badan Shasha di dinding, dan langsung mencekam tangan Shasha.
"Kalau kamu mau ninggalin anak kamu, kamu buat dia sedih! Jangan bodoh dan egois! Sebelum bertindak tolong mikirin Farel juga! Dia gak akan bisa bahagia tanpa kamu." Ucap Gibran dengan penuh penekanan, membuat Shasha langsung menangis terisak.
"Justru karena itu aku mau ninggalin Farel, supaya dia terbiasa gak ada aku." Ucap Shasha sambil menangis.
"Sebenci itu kamu sama aku? Sampe kamu mau ninggalin anak kamu sendiri? "
"Aku gak benci! Aku juga gak mau ninggalin Farel, tapi memang ini jalan yang harus aku ambil supaya Farel bisa bahagia sama kamu, biarin aku yang berkorban sekarang supaya anak aku bisa bahagia."
"Dia bisa bahagia kalau orang tuanya bersatu, bukan malah kamu tinggalin."
"Trus kenapa dulu kamu ninggalin aku? " Tanya Shasha di akhiri tertawa kecil.
"Itu kesalahan, dan aku gak tau sama sekali kalau sebenarnya kamu lagi hamil, sekarang aku nyesel. Aku nyesel."
"Jangan pergi, jangan ninggalin Farel, aku mohon." Sambung Gibran dengan nada meminta. lalu Gibran pun langsung memeluk Shasha sambil menangis sesegukan.
"Aku tau, semuanya salah aku, tapi aku mohon, kasih aku 1 kesempatan untuk bahagiain kamu dan anak kita. Farel." Lirih Gibran di dalam pelukan Shasha.
**************
Iseng nih guys mau nanya-nanya mumpung malem. Azekkk🤣
Setuju gak nih kalau Shasha ninggalin Farel?
Btw kalian mau gimana? Mau Shasha balikan ama Gibran apa enggak. Coba dong sarannya.. 😃
Coba deh jawab 2 pertanyaan di atas, nanti aku baca+aku pikir-pikir, kwkwkw🤣nahh besok baru aku Up lagi yaw setelah baca saran dari kalian.😃
Note!
Di ketik 20 Juni 2020.
Publish 20 juni 2020.Jujur, otak aku rada buntu di part ini dan mungkin part selanjutnya juga gitu, makanya aku nanya sama kalian✌ dan jarang Up🙈 ide ada, udah aku pikirin jalan cerita sampe ending dari awal cerita ini hadirr😃 cuman emang part ini aku rada insecure gitu, takut jelek, gak bagus, blablaaa🤣
Sebenarnya yang lumayan sulit di part Farel ketemu Gibran, sulitnya itu lebih ke kaya gimana cara buat kalian nangis🤣
enggak bercanda..lebih ke ketikannya sih untuk menjadikan sebuah BAB cerita yang bagus. itu yang aku bingung dan jadi mikirrr, makanya aku jarang Up 😃..ngerti gak aku ketik apa? Aku juga bingung aku ketik apa, maapin ya,otak gak sinkron😃:v
Waktu kalian terbuang sia-sia deh🤣 😭
Maapin kalau ada typo. 😃
Part selanjutnya besok yakk🙃
Makasih atas perhatiannya..🖤
Selamat malam, selamat beristirahat dan selamat tidur, jangan lupa mimpiin aku yaa..🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Shasha(end)
Fanfiction#01 in Shasha (13/6/2020) #01 in happyorsad (23/6/2020) #01 in stres {31/7/2020) #01 in kebahagiaan (1/8/2022) Warning📢⚠ Di dalam cerita ini mungkin akan ada banyak hal yang akan kalian rasakan, di antaranya sedih, senang, ngakak? Atau mungkin y...