Happy Reading🖤****
"Tante gak tau aja, aku udah siapin oleh-oleh yang akan buat tante kaget gak percaya." Ucap batin Claudia lalu masuk ke mobil Alphard mewahnya, di susul Wiwid.
*********
"Pak, tapi gimana tentang orang tua aku?" Tanya Shasha saat mereka masih di duduk di pinggir kolam berenang.
"Kamu mau undang mereka?" Tanya Gibran sambil sesekali memainkan air.
"Bukan itu maksud aku, bapak kan tau keluarga aku itu gimana, derajat kita juga beda." Ucap Shasha sambil sedikit menundukkan kepalanya, seolah mengerti apa yang Shasha ucapkan Gibran pun menganggukan kepalanya.
"Jangan khawatir, kebetulan mama bukan orang kaya gitu, contohnya tadi kamu dateng, dia langsung baik banget kan sama kamu tanpa tanya keluarga kamu itu punya perusahan apa,dan lain-lain."
"Kamu mau undang mereka?" Tanya Gibran sambil melihat mimik mata Shasha, dengan cepat Shasha pun menggeleng membuat Gibran mengerutkan dahi nya.
"Ngga, waktu mereka nikah aja mereka gak ngundang aku, jadi kalau aku nikah ngapain aku undang mereka." Jawab Shasha ingin mencairkan sedikit suasana.
"Ck." Decak Gibran lalu menjitak kepala Shasha.
"Awh." Rintih Shasha sambil memegangi kepalanya, saat ingin membalas Gibran, Gibran pun berlari masuk ke dalam rumah, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu Shasha juga mengejar Gibran sampai ke ruang tamu dimana masih ada Sarah dan Farid duduk disitu.
"Ehh kenapa lari-lari kalian?" Tanya Sarah kaget saat Gibran berhenti di ruang tamu dan duduk di sebelah kanan Sarah.
"Huffh,Shasha tuh ma, jahil." Ucap Gibran sambil tertawa.
"Shasha apa kamu yang jahil hem?" Goda Sarah sambil mencolek hidung mancung Gibran.
"Sini Sha, duduk di samping mama, kok berdiri aja." Ucap Sarah yang menyadari Shasha masih berdiri dengan wajah sedikit kesal melihat Gibran. Sarah langsung memukul-mukul sofa sebelah kiri nya yang masih kosong, Shasha pun tersenyum sambil mengangguk dan duduk di sebelah kiri Sarah.
"Gini kan enak, di sebelah kanan ada anak, di sebelah kiri ada calon mantu, trus nanti di pangkuan mama ada anak kalian, cucu mama yang lucu-lucu." Ucap Sarah sambil tersenyum dan memeluk Gibran,Shasha secara bergantian, membuat senyum di wajah Shasha pudar.
"Mama gak tau aja, kalau pernikahan kami di atas perjanjian selama 3 bulan, mana mungkin dalam waktu 3 bulan bisa langsung punya anak." Ucap batin Shasha.
"Pernikahan kalian mama adain minggu depan ya di hari sabtu, besok kalian ke butik milih baju untuk pernikahan kalian, semua udah mama atur, dari tamu, resepsi, jadi kalian gak usah pusing, kita buatan semewah mungkin." Ucap Sarah membuat Shasha dan Gibran terkejut.
"Apa? minggu depan? kok mendadak gitu ma? gak usah mewah-mewah dong ma, ribet." Ucap Gibran kesal.
"Iya minggu depan, gak mendadak, lebih cepat lebih bagus, jangan bawel deh Gibran, ini kan sekali dalem seumur hidup buat kalian berdua juga, jadi gak masalah kalau mewah-mewah,yakan Pa? Si Papa mah daritadi diem aja sibuk banget sama game mobile legends nya ih, mama hapus nanti ya." Ancam Sarah kesal karena daritadi Farid sangat asik bermain game Mobile Legends di handphone nya.
"Papa lagi main sama temen papa ma, kan udah mama bilang kalau mama yang atur, udah lah ,Gibran sama Shasha patuh aja, tugas kalian itu, siapin diri kalian untuk acara nanti." Ucap Farid sambil tetap bermain game.
"Tuh dengerin." Ucap Sarah senang.
"Sha, kamu kerja dimana?" Tanya Sarah bingung.
"Dia kerja di kantor ma, jadi sekretaris aku." Bukan Shasha yang menjawab namun Gibran.
"Awwh, romantis nya kalian berdua, pacaran aja slalu berdua terus, apalagi kalau udah nikah,jangan sampe kalian kaya perangko lengketnya." Celetuk Sarah sambil tertawa bahagia.Membuat Gibran meringis.
"Gini amat punya nyokap." Ucap batin Gibran.
"Eh tapi Sha, kalau udah nikah nanti kamu gak usah kerja lagi ya." Ucap Sarah membuat Shasha terkejut.
"Baru kerja seminggu massa udah di di suruh berhenti, gaji pertama ku aja belum dapet." Ucap batin Shasha sedih.
"Kenapa ma?" Tanya Shasha.
"Ya kamu di rumah aja sama mama, tugas kita itu nanti belanja, ke salon, liburan,santai." Jawab Sarah dengan lembut.
"Trus nanti yang gantiin aku siapa?" Tanya Shasha heran, karena efek terlalu senang, Sarah pun salah paham atas pertanyaan Shasha.
"Kamu cemburu ya kalau pengganti kamu perempuan, enggak kok sayang, Gibran!
yang gantiin Shasha harus Bimo! gak boleh cewe lain!." Ucap Sarah tegas membuat Gibran kesal."Ini yang bego mama apa Shasha sih." Ricau batin Gibran.
"Ma,Bimo kan di bagian manager, lagian gak usah pake sekretaris lah, biar aku sendiri aja."
"Ngga boleh, harus Bimo! ntar manager nya cari orang lain, Shasha itu cemburu kalau pengganti nya jadi sekretaris kamu itu perempuan,lema dong Gibran,hadehhh." ucap Sarah tak mau kalah.
"Kalian ini di depan mama cuek, tapi di belakang mama pasti romantis banget, kenapa sih? Malu ya romantis di depan mama sama papa." Sarah mulai menggoda Gibran dan Shasha.
"Romantis kagak bikin gua naik darah iya." Ucap batin Gibran.
"Romantis dari hongkong." Batin Shasha.
"Gibran kok malah bengong! denger kan." Ucap Sarah membuyarkan lamunan Gibran.
"Ehm, iya ma iya." Jawab Gibran pasrah.
*************
Up lagi nih. .
Gaada quotes dulu,buntu otak😭hahaha. 😂
Note!
Tulis: 6 juni 2020.
Publish: 6 juni 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shasha(end)
Fanfiction#01 in Shasha (13/6/2020) #01 in happyorsad (23/6/2020) #01 in stres {31/7/2020) #01 in kebahagiaan (1/8/2022) Warning📢⚠ Di dalam cerita ini mungkin akan ada banyak hal yang akan kalian rasakan, di antaranya sedih, senang, ngakak? Atau mungkin y...