"Kalau terjadi sesuatu dengan istri saya. Kalian gak akan pernah hidup dengan tenang!"
#GibranAldrich
*********
Happy Reading😍
**********Jlebbb!!
"Suara Mama. Suara yang udah berminggu-minggu gak pernah aku dengar." Ucap batin Shasha.Saat pintu depan terbuka, muncul lah Munira dengan Aufa di gendongan nya. Munira yang melihat Shasha pun langsung menatap nya dengan tatapan benci.
Beberapa menit kemudian, hujan yang deras pun turun dari langit membasahi bumi.
"Anjir Bran, dia liatin Shasha ganas banget kaya macan mau terkam mangsa." Bisik Bimo ketakutan saat melihat Munira.
"Bodo amat, itu urusan lu, jinakin sana." Ucap Gibran pelan. Bimo pun hanya menelan saliva nya, karena baru kali ini ia bertemu dengan wanita seperti Munira.
"Gua takut Bran. Lu aja,gua belum nikah, gak mau di jemput malaikat maut dulu."
"Kakak, kak Shasha." Ricau Aufa senang lalu ingin turun dari gendongan sang Ibu, akan tetapi Munira tak mengizinkannya.
"Kamu!. Mau apa kesini?!." Teriak Munira, membuat 3 orang yang ada di depannya tersentak kaget.
"Aufa." Ucap Shasha senang lalu mendekati Munira.
"Heh heh, mau apa?. Jangan deket-deket!. Aufa gak boleh deket sama anak anjing kaya kamu!." Ucapan Munira langsung membuat Shasha menangis.
"Jaga ucapan anda!." Ucap Gibran dengan penuh penekanan.
"Ini siapa?. Hebat ya kamu, baru di usir beberapa minggu udah jadi jalang aja, 2 lagi mangsa kamu. Gini lah kalau anak bodoh,gak berguna, gak bisa ngapa-ngapain kecuali jual diri." Ucap Munira dengan angkuh nya, Membuat Gibran mengepalkan tangannya dan mengeraskan rahangnya.
"Bran, sabar, itu ibu-ibu, jangan lu hantam." Ucap Bimo menenangkan Gibran yang seolah ingin memukul manusia bejat di depannya itu. Bimo yang takut Gibran kehilangan akal sehat pun langsung mendekati Munira.
"Tante cantik banget deh, namanya siapa?." Tanya Bimo menggoda Munira.
"Shasha!. Kamu bawa mereka kesini mau ngapain hah?. Kamu mau mereka godain saya terus saya layani mereka gitu? . Kalo kamu yang jual diri jangan libatin saya!. " Ucap Munira dengan kerasnya membuat Aufa yang berada di gendongan nya menangis.
"Ma, aku gak pernah jual diri!. Aku kesini karena aku rindu sama Aufa." Tukas Shasha cepat yang dari tadi menangis.
"Halah, ngeles aja!. Anak kaya kamu mana bisa ngapa-ngapain tanpa jual diri!."
"Huaa, Aufa mau sama kak Shasha." Rengek Aufa meminta turun dari gendongan sang Ibu. Munira pun berdecak dan berteriak memanggil Andra.
"Apa Ma? ." Tanya Andra saat sampai di teras.
"Nih pegang Aufa, jangan kasih dia di sentuh sama jalang ini!. " Ucap Munira sambil menunjuk Shasha.
"Oh udah jadi jalang sekarang Sha?.Laku ya, berapa semalam?.20 ribu? .iya deng ,lu kan murahan." Ejek Andra sambil menggendong Aufa. Shasha pun hanya diam dan meneteskan airmata nya mendengar semua hinaan itu.
"Iya dong Ndra, mungkin gratis lagi, mana ada yang mau bayar dia mahal-mahal." Ucap Munira dengan nada mengejek.
"Kalian salah!. Ini--" Saat ingin memperkenalkan Gibran sbagai suami nya Munira langsung memotong ucapan Shasha.
"Klien kamu?, cowo yang kamu menuhin nafsu nya? ." Potong Munira cepat membuat Shasha menangis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tak menyangka bahwa Munira, Ibu nya bisa berbicara seperti ini. Munira masih lah sama seperti yang dulu, suka menuduh ,gak mau dengerin penjelasan Shasha terlebih dahulu.
"Awas nanti hamil jangan pulang ke rumah sambil nangis-nangis, pintu rumah gak akan terbuka buat kamu
,jangan deketin Aufa!. Wanita gak bener kaya kamu itu cuman sampah yang harus di musnahkan!.Gak usah kesini lagi karena alasan Aufa.""Mungkin udah hamil tuh Ma, anak haram kali tuh." Ucap Andra yang sedari tadi diam. Membuat Shasha marah.
"Kamu ya Andra!. Jaga ucapan kamu!, apa yang kamu bilang itu gak bener!. Aku kesini cuman mau ketemu sama Aufa, aku denger dari tante Rita Aufa nangis karena pengen ketemu aku!. Tapi kalian kenapa kaya gini." Teriak Shasha dengan nada marah.
PLAKK! .
Munira langsung menampar pipi kanan Shasha dengan sangat keras."jangan pernah membentak Andra." Ucap Munira sambil menunjuk wajah Shasha. Shasha pun hanya tersenyum kecil ,dan langsung menurun kan jari telunjuk Munira yang tepat di wajahnya.
"Lalu?. Bagaimana dengan saya anak kandung yang sering anda bentak hingga merusak mental saya.? " Tanya Shasha dengan nada tegas.
"Kamu pantes dapetin itu semua! . Karena gak ada yang pengenn kamu hidup!. Mau kamu mati juga gak akan kami gak akan terpengaruh dan kami semua gak akan pernah perduli!." Jawab Munira lalu Shasha pun mengangguk sambil tersenyum dan berlari menembus deras nya hujan. Dan meninggalkan semua orang yang ada disitu.
"Sha." Teriak Gibran saat melihat Shasha berlari. Gibran yang sedari menahan amarah nya pun langsung mengeluarkan amarah nya.
"Anda keji!. Anda tau saya siapa?. Saya Gibran Aldrich!. Suami putri Anda!. Gak seharusnya Anda berbicara seperti itu kepada istri saya!. Apa Anda tau? Anda tlah membuat mental anak Anda rusak,hancur, bahkan dia bisa gila karena ulah anda yang seperti setan ini!. Anda bilang Shasha gak berguna?. Tapi apa Anda berguna?. Apa Anda udah sukses dan bangga karena menjadi seorang ibu yang membeda-bedakan anak, membuat mental anak hancur?." Ucap Gibran dingin..
"Daritadi saya diam karena saya menghormati Anda sbagai ibu mertua saya! Tapi kelakuan Anda gak lebih seperti kelakuan Setan!."
"Kalau terjadi apa-apa sama istri saya, kalian gak akan pernah hidup dengan tenang!. " Ucap Gibran penuh penekanan lalu pergi meninggalkan Bimo seorang, dengan cepat Gibran mengejar Shasha.
" Tante gak seharusnya bersikap kaya gitu apalagi di depan anak kecil kaya Aufa! Itu bisa merusak mental nya! Lagian apa salah nya kasih Shasha meluk adik nya itu, toh mereka sama-sama rindu dan pengen ketemu. Egois,kasar, cocok banget kalian sekeluarga tinggal di NERAKA. Kecuali Shasha. Karena dia bakal di bawa Gibran ke Surga. Lain kali cari suami itu yang soleh kaya Gibran biar gak masuk NERAKA!." Ucap Bimo ngasal lalu pergi. Munira dan Andra pun hanya diam lalu masuk ke dalam rumah setelah menutup pintu depan karena hujan sangat deras.
**********
Btw Shasha kemana tuh?
Note!
Di ketik 12 Juni 2020.
Publish 12 Juni 2020.Thank you🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Shasha(end)
Fanfiction#01 in Shasha (13/6/2020) #01 in happyorsad (23/6/2020) #01 in stres {31/7/2020) #01 in kebahagiaan (1/8/2022) Warning📢⚠ Di dalam cerita ini mungkin akan ada banyak hal yang akan kalian rasakan, di antaranya sedih, senang, ngakak? Atau mungkin y...