Shasha_27

1.4K 80 9
                                    

Siang hari nya Shasha pun pergi ke supermarket di antar oleh pak Arsen..

"Pak, mungkin saya lama belanja nya, bapak kalau mau pulang atau mau minum kopi gak papa kok, nanti saya naik taksi aja pulangnya." Ucap Shasha sebelum turun dari mobil untuk belanja ke supermarket.

"Waduh, Nyonya, jangan, saya nunggu aja gakpapa kok."

"Saya gakpapa kok Pak, kalau bapak mau minum kopi atau pergi kemana gitu,silahkan, no problem." Ucap Shasha dengan lembut.

"Nanti saya di marahin Tuan kalau nyonya kenapa-napa."

"Saya gakpapa kok Pak saya bisa jaga diri. "

"Atau gak, gimana kalau saya pergi sebentar ke warung kopi, terus saya balik lagi nunggu nyonya."

"Boleh, terserah Pak Arsen, daripada bosan disini. " Pak Arsen pun hanya mengangguk senang, ia sangat senang karena mempunyai nyonya yang perhatian kaya Shasha.

Shasha pun turun dari mobil, ia masuk ke supermarket, kurang lebih setengah jam kemudian saat sudah ingin selesai berbelanja, ia lupa bahwa belum mengambil sayur.

Saat ingin mengambil sayur bayam, ada sebuah tangan yang ingin mengambil sayur bayam itu, tetapi malah terpegang tangan Shasha.

"Eh sorry." Ucap lelaki itu, Shasha pun langsung menoleh untuk melihat lelaki itu.

"kamu? Shasha kan." Ucap lelaki itu dengan senang. Shasha pun hanya mengerutkan dahi nya bingung.

"Kamu lupa? "

"Aku? Gak inget?" Tanya lelakii itu lagi.

"Aditya? Aditya Hendrawan kan ya? " Panggil Shasha, lelaki itu pun mengangguk sambil tersenyum bahagia.

"Yaampun, udah lama banget gak ketemu, terakhir kali SMP ya semenjak aku pindah kita gak pernah ketemu lho, malah ketemu di tempat sayur bayem." Kekeh lelaki yang bernama Aditya itu. Shasha pun tersenyum lembut mendengar ucapan Adiya teman semasa SMP nya dulu itu .

"Iya ya, udah lama gak ketemu, gimana kabar kamu? Sekarang kuliah Dit? "

"Iya nih, lagi kuliah sambil kerja di perusahaan ayah aku juga, itung-itung belajar lah, jujur ya Shaa, semenjak aku balik kesini lagi, aku udah cari kamu kemana-mana tapi gak ketemu, mau kerumah mu tapi aku gak pernah tau rumah kamu dimana, kamu tuh gak pernah kasih tau, kangen banget sama kamu." Shasha pun hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Aditya,

ada alasan tersendiri kenapa Shasha tak memberitahu rumah nya kepada Aditya, ia tak mau Munira memfitnah nya lagi dengan berfikiran yang aneh-aneh. Lagian SMP kan dia masih tinggal sama nenek, mulut nenek nya juga gak kalah antagonis kaya Papa dan Mama nya, daripada nanti terjadi hal yang tidak di inginkan mendingan gak usah di kasih tau.

Aditya pun langsung memeluk Shasha.

"Ditt, gak enak ah, di liatin orang." Bisik Shasha di dalam pelukan. Aditya pun langsung melepas pelukan dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Emang kamu udah lama disini?" Tanya Shasha setelah Adit melepas pelukannya.

"Lumayan, lulus SMA aku balik kesini, niatnya aku pengen ajak kamu kuliah bareng-bareng biar kita bisa sama-sama terus."

"Oh ya kamu kuliah dimana? " Tanya aditya penasaran.

"Aku, aku gak kuliah." Jawab Shasha sambil tersenyum kecil.

"Eh, kamu masih suka bayem ya? Masih sama ya kesukaan nya kaya SMP dulu,sayur bayem."  Ucap Shasha mengalihkan pembicaraan, ia sangat ingat betul tentang sayur kesukaan Aditya itu..

"Bahkan cewe yang aku suka dari SMP aja masih sama Sha." Batin Aditya.

"Iya dong, biar sehat makan bayem."

"Yaudah nih ambil yang banyak, biar sehatt." Shasha pun langsung memberikan Aditya beberapa ikat sayur bayam..

"Waduhh, santai buk santai." Shasha pun hanya tertawa kecil mendengar ucapan aditya.

"Gimana kabar Om Hendrawan sama tante Juriah, Dit? "

"Alhamdulillah Mama sama Papa baik. Semenjak pindah kesini, mereka suka nanyain kamu ke aku loh, tapi ya itu aku gak tau kamu dimana."

"Sekarang udah tau kan." Goda Shasha sambil tersenyum.

"Iyaiya, eh, masih lama belanja nya? Mau belanja apalagi? " Tanya Aditya ramah.

"Eum, tinggal sayur, abis ini mau pulang." Shasha pun langsung memasukan sayur bayam ke dalam keranjangnya.

"Yaudah yuk bareng ke kasir nya, ntar aku anter pulang."

"Ehmm, gak usah Dit, gakpapa." Ucap Shasha merasa gak enak.

"Udahh ayo, kasih tau aja rumah kamu dimana, biar nanti aku main kesana sekali-kali."

"Tapi Dit--"

"Udah gak ada bantahan, yuk." Potong Adit cepat, setelah Shasha selesai membayar semua nya dari kartu kredit yang di berikan Gibran kepada nya, Shasha pun pulang kerumah nya di antar oleh Aditya.

"Makasih Dit." Ucap Shasha saat sudah sampai. Dengan cepat Aditya pun turun untuk membukakan pintu mobil Shasha, setelah Shasha turun ia langsung menurunkan belanjaan Shasha.

"Yaampun pake repot-repot sgala." Ucap Shasha terkekeh melihat tingkah Aditya.

"Gak papa, santai, rumah kamu gede juga ya."

"Sha, aku gak bisa lama-lama, maaf ya, aku harus selesaikan tugas kuliah dulu. Nanti kalau weekend aku dateng kesini, boleh kan? "

"Yaampun Aditya, masih bawell aja kamu ya gak berubah berubah dari SMP sampe sekarang, boleh boleh." Jawab Shasha sambil tertawa kecil.

"Gak berubah lah, masih manusia, oh ya Sha nih belanjaan nya." Shasha pun langsung mengambil belanjaan nya.

"Aku pamit ya." Pamit Aditya sambil mengacak-acak rambut Shasha.

"Iya iya, makasih Dit. Hati-hati ya, daa." Aditya pun tersenyum sambil mengangguk lalu masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya.

Shasha pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala nya melihat tingkah Aditya. Lalu mulai berjalan masuk ke dalam rumah.

Tanpa Shasha sadari, ada seseorang yang sangat marah melihat kemesraan mereka dari dalam rumah.

*************

Jrengggg..

Siapa tuh yang liat?
Ada yang tau?🤣

Note!
Di ketik 15 Juni 2020.
Publish 15 Juni 2020.

Maapin kalo ada typo..

Makasiiihh🖤

Shasha(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang