Shasha_28

1.4K 80 6
                                    


Happy Reading😍
***********

Saat masuk ke dalam rumah, Shasha tekejut melihat Gibran yang sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan ponselnya.

"Assalamu'alaikum Mas. Kok cepet pulang?" Tanya Shasha lalu mendekati Gibran, saat ingin mencium tangan Gibran. Dengan cepat tangan Shasha pun langsung di tepis oleh Gibran.

"Lho Mas? "

"Bisa-bisa nya ya kamu pulang sama cowo lain! Kamu tau? Aku cepet pulang itu karena pengen bantu kamu masak, pengen bercandaan sama kamu, eh kamu malah pergi dan bercanda sama cowo lain! Istri macam apa itu." Ucap Gibran dengan sedikit berteriak.

Flashback on..

"Bim, gua pulang ya, dah selese kan kerjaan."

"Yoi broh, tumben lu, mau ngapain?" Tanya Bimo heran karena ini masih sore.

"Mau bantu Shasha masak, biar seru gitu lah."

"Ciaaa, okeh boss."

Saat sampai di rumah, Gibran yang sadar bahwa Shasha masih belanja di supermarket pun hanya duduk menunggu istrinya pulang sambil memainkan ponselnya. Tak lama kemudian ia mendengar suara mobil dan suara orang berbicara sambil tertawa bahagia, Gibran yang penasaran pun memilih mengintip di jendela siapa yang datang. Ternyata istri nya pulang bersama lelaki lain. Ia sangat kesal melihat kejadian itu.

Flashback off..

"Mas, kamu salah paham! Dia itu --"

"Selingkuhan kamu! " Potong Gibran cepat.

"Bukan Mas, dengerin dulu makanya! " Pinta Shasha.

"Buat apa dengerin pembohong? "

"Aku bukan cewe kaya gitu ya Mas! Apa susah banget kamu dengerin dan percaya sama aku? " Tanya Shasha kesal. Pak Arsen pun datang..

"Assalamu'alaikum, yaAllah nyonya udah pulang, saya cariin, panik takut nyonya kenapa-napa,ternyata udah di rumah." Ucap Pak Arsen dengan nada ngos-ngosan. Gibran pun hanya tersenyum kesal mendengar ucapan pak Arsen, kedatangan pak Arsen bukan membuat keadaan membaik tapi malah makin runyam.

"Pak Arsen ke kamar aja Pak, pasti capek kan." Ucap Shasha dengan lembut, Arsen pun langsung mengangguk dan masuk ke kamar nya.

"Di suruh masuk, takut ketauan selingkuh." Ejek Gibran pelan yang masih bisa Shasha dengar.

"Aku gak semurahan itu ya mas! Aku gak selingkuh!"

"Terus apa namanya seorang istri rela pulang di antar pria lain kerumah? Padahal ada supir!"

"Murahan." Sambung Gibran. Shasha pun hanya bisa menangis mendengar ucapan Gibran, dia langsung meletakkan belanjaannya di dapur dan langsung naik ke lantai 2 dimana kamarnya dan Gibran berada.

"Punya suami egois, percuma kalo kaya gini gak ada yang bisa aku perjuangin, salah paham sedikit aja kelakuan nya dia udah kaya aku jadi pencuri,menghakimi banget." Isak Shasha di kamar sambil menangis.

Sedangkan di ruang tamu..

"Astaga Gibran, kenapa lu bisa sekasar  itu sama istri sendiri? Dia nangis karena perbuatan lu, bodohh."  Gibran pun merutuki dirinya sendiri sambil menjambak rambut nya dengan kasar.

"Gila, padahal gua gak ada perasaan apa-apa, tapi kenapa bisa kaya gitu. Berlebihan banget,astaga. Kasian dia." monolog Gibran kesal pada dirinya sendiri.

Gibran pun menyusul Shasha ke dalam kamar.. Ia melihat Shasha yang sedang menangis pun semakin menyesal atas perbuatannya tadi.

"Sha." Ucap Gibran saat sudah duduk di sebelah Shasha. Gibran pun memegangi bahu Shasha, dengan cepat Shasha pun langsung menepis tangan Gibran.

"Maaf." Ucap Gibran menyesal.

"Hiks, kamu gak bisa denger aku jelasin semua nya? Harus banget kamu gituin aku? Padahal aku belum ngomong apa-apa."

"Aku minta maaf, sekarang cerita, tapi berenti nangis nya." Ucap Gibran lalu menghapus air mata Shasha.

"Mas inget? Awal kita kenal dan aku waktu masih di apartment dulu? aku pernah cerita kalo SMP dulu aku pernah punya 1 temen cowo? Tapi kelas 8 dia pindah sekolah. Dan darisitu aku sama sekali gak punya temen. " Gibran pun hanya mengangguk.

"Nah, itu dia yang anter aku pulang, setelah bertahun-tahun kami baru ketemu tadi di supermarket, itu juga gak sengaja, dan kami gak ada hubungan apapun." Jelas Shasha sambil sedikit terisak..

"Terus Pak Arsen kemana?"

"Aku kasian, karena belanja pasti lama, aku bilang ke pak Arsen kalo mau ngopi atau kemana silahkan, terus kata pak Arsen nanti dia balik lagi jemput aku, tapi mungkin karena keasikan ngopi sampai selesai belanja pun aku gak liat pak Arsen, Aditya juga maksa aku pulang sama dia, yaudah aku pulang. "

"Oh namanya Aditya?"

"Iya, Aditya Hendrawan."

"Yaudah, maafin Mas, mungkin tadi itu karena Mas capek makanya jadi kasar sama kamu."

"Tapi lain kali jangan gitu lagi,dengerin aku, jangan asal nuduh."

"Iya." Gibran pun langsung membawa Shasha ke dalam pelukannya, Shasha pun sangat menikmati nya, ia sangat nyaman berada di biang dada suami nya itu.

"Mas, pembantu gak jadi datang ya?" Tanya Shasha saat masih berada di biang dada Gibran.

"Besok pagi Sha. Mbok Dewi juga masih di rumah Mama, kurang sehat badannya, mungkin besok dateng kesini." Shasha pun hanya mengangguk mendengar penjelasan suami nya itu.

************

Keesokan pagi nya, Shasha sudah menyiapkan sarapan untuk Gibran, Gibran yang sudah rapih pun turun ke bawah dan menikmati sarapan istri nya itu.

"Enak Mas? " Tanya Shasha saat melihat Gibran memakan nasi goreng buatannya dengan lahap.

"Enak." Jawab Gibran lalu melanjutkan memakan nasi goreng nya lagi.

Saat Gibran ingin berangkat ke kantor..

"Hati-hati ya Mas, jangan ngebut." Ucap Shasha setelah mencium tangan suami nya.

"Coba sini mendekat." Shasha pun mendekatkan badannya ke arah Gibran, dengan cepat Gibran langsung mencium kening istri nya itu lalu langsung keluar dari pintu utama.

"Daaada tunggu mbok ya, jangan kemana-mana." Teriak Gibran sambil keluar. Shasha pun hanya tersenyum malu atas perlakuan Gibran kepadanya barusan.

"Oke Mas."

***********

Bumbu cinta mulai bersemi:v

Note!
Di ketik 15 Juni 2020.
Publish 15 juni 2020.

Triple publish.🤣

Sabar ya untuk kelanjutan nyaa😇

Maapin kalau ada typo:)

Shasha(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang