"Terlalu banyak tekanan batin, fisik yang dia dapetin dari keluarga nya itu.Kasian mental nya. Maaf jika lancang,apa Shasha itu anak kandung?."
#GibranAldrich
**********
Happy Reading 😍Btw trimakasih buat 1K reader's nya gaes:v, mwah mwahh. Smoga suka slalu😍
**********Di Cafe Gibran dan Bimo sedang duduk berdua, karena klien mereka belum datang.
"Bran, lu kenapa? Lesuh banget tuh muka." Tanya Bimo saat melihat muka Gibran yang sayu.
"Gimana gua kagak lesuh, pusing gua, baru sekali nikah udah di bikin senam jantung tadi pagi ama si Shasha."
"What? Senam jantung? " Tanya Bimo tak mengerti, Gibran mengangguk.
"Dia bangunin gua tadi pagi , lu mau tau dia bangunin gua kaya apa? " Tanya Gibran, Bimo pun langsung mengangguk ,karena penasaran ingin mendengar bagaimana cara Shasha membangunkan Gibran.
"Dia pake mukena putih, dia teriak di kuping gua kenceng banget sambil bilang Man Rabbuka. Sumpah dah Bim, gua kira gua udah meninggal." Curhatan Gibran membuat Bimo tertawa terbahak-bahak, untung pengunjung Cafe masih sepi mengingat ini masih pagi.
"Tawa lu." Ledek Gibran kesal.
"Parah bini lu, bangunin lu niat banget."
"Makanya jangan kebo kalo tidur. " Sambung Bimo
"Eh Bran itu pak Kamal. " Ucap Bimo saat melihat ke luar bahwa pak Kamal sudah sampai .
Mereka pun meeting, saat sudah selesai meeting..
"Pak Gibran udah nikah? Udah punya berapa anak?" Tanya Kamal yang melihat cincin di jari manis Gibran.
"Udah Pak, baru sehari nikah udah senam jantung dia di bikin sama si Shasha gegara gak mau bangun." Celetuk Bimo yang daritadi diam membuat Gibran menyuruh Bimo diam dengan bahasa isyarat.
"Itu aib,goblok. " Bisik Gibran pelan
"Alhamdulillah sudah Pak, saya baru nikah kemarin." Jawab Gibran ramah.
"Woah begitu, selamat ya semoga langgeng, istri kamu Shasha? " Tanya Kamal dengan serius.
"Terimakasih ,iya nama nya Shasha, Bapak Kamal sendiri udah lama di Indonesia? " Tanya Gibran.
"Sama hari ini sudah 2 hari, nama istri kamu persis kaya nama keponakan saya yang sedang saya dan istri saya cari." Ucap Kamal membuat Gibran dan Bimo heran.
"Memang keponakan Bapak kemana? " Tanya Bimo heran.
"Saya gak tau, kemarin saya dan istri kerumah keponakan saya itu, mengingat istri saya udah lama gak ketemu dengan keponakan nya, sampai di kediaman Shasha ,adik nya bilang kalau Shasha udah gak di rumah." Jawaban Kamal membuat Bimo dan Gibran terkejut.
"Bentar, ini bukan foto nya pak? " Tanya Bimo sambil memperlihatkan foto Shasha di galeri nya.
"Woy, lu dapet darimana foto Shasha?
" Bisik Gibran ."Waktu dia masih kerja di kantor, gua foto diem-diem, jangan takut Bran, cuman 1 kok fotonya, gak bakal gua santet bini lu." Jawab Bimo berbisik.
"Stres lu. " Ejek Gibran.
"Iya ini, kamu tau keponakan saya dimana?. " Tanya Kamal dengan senang.
"Ini istri Gibran Pak." Jawab Bimo.
"Bener begitu Pak Gibran?" Tanya Kamal serius. Gibran pun hanya mengangguk.
"Saya boleh ketemu sama keponakan saya? istri saya rindu dengan Shasha, terakhir kami ketemu 1 tahun yang lalu, maklumlah, kami juga gak punya anak, jadi ya begitulah kami sudah menganggap Shasha seperti anak sendiri, terlebih dia keponakan perempuan kami satu-satu nya. " Jelas Kamal membuat Gibran iba.
"Berarti Shasha itu anak perempuan tunggal di keluarga nya? tapi kenapa di benci sama sebagian keluarga ? Biasa nya kan kalau anak dan cucu perempuan sematawayang itu paling di sayang sama keluarga." Batin Gibran heran.
"Tapi kenapa Shasha sering di perlakukan buruk oleh keluarga nya? " Tanya Gibran dengan tegas.
"Really? Saya gak tau pasti, istri saya itu adik kandung Munira ,ibu Shasha, dan kami tinggal di Amerika, pulang cuman setahun sekali, kalau kami tau sejak awal Shasha di perlakukan tidak baik, kami bersedia membawa Shasha ke Amerika."
"Bapak tau? Shasha di tuduh nyelakain adik nya yang paling kecil sampai koma, Padahal itu bukan kesalahan Shasha, dia di usir karena hal itu. Lalu kami bertemu, dan kami pun menikah, oh iya 1 lagi, apa Bapak tau kalau dia sering dapat siksaan fisik dari keluarga nya? Dia sering di fitnah sama adik nya yang nomor 2 itu! Terlalu banyak tekanan batin, fisik yang dia dapetin dari keluarga nya .Kasihan mental nya Pak. Maaf jika lancang,apa Shasha itu anak kandung?" Ucap Gibran memberitahu bagaimana Shasha di perlakukan, di akhiri pertanyaan.
"Jujur saya dan istri gak tau kalau Shasha di perlakukan seperti itu. Dia anak kandung." Jawab Kamal sambil menarik nafas nya ,
"Tidak bisa di bayangkan bagaimana kalau seandainya saya punya anak dan anak saya ada di posisi Shasha. " Pikir Kamal.
"Dia anak sekaligus cucu perempuan satu-satu nya di keluarga, tapi kenapa di perlakukan bukan seperti manusia oleh Nenek.Ibu.Ayah, dan Adik nya? biasa nya kalau sematawayang itu akan jadi kesayangan lho Pak"
"Nenek yang kamu maksud itu mungkin Ibu dari ayah nya Shasha karena nenek dari Ibu Shasha sudah meninggal sejak Munira dan istri saya masih kecil . Saya nggak tau kenapa mereka jahat sama Shasha, Mungkin banyak yang gak suka sama Shasha di dalam keluarga kami, tapi saya dan istri tetap sayang ke Shasha, dia baik, sopan,tegas dan ramah. "Puji Kamal. Gibran pun hanya mengangguk mendengar ucapan Kamal.
" Andai aja Pak Kamal dan istri nya tinggal di Indonesia dan angkat Shasha jadi anak mereka, mungkin Shasha gak akan semenderita itu karena di siksa sama keluarga kandung nya" Batin Gibran..
" Sangking baik nya elu berasa udah meninggal Bran. " Bisik Bimo sambil terkekeh.
"Oh ya kapan saya dan istri bisa ketemu Shasha? " Tanya kamal sambil tersenyum ramah.
"Hari ini juga bisa, pintu rumah kami slalu terbuka untuk keluarga Shasha." Jawab Gibran tulus.
"Alhamdulillah ,baiklah, nanti tolong SMS alamat rumah kalian ke saya ya, saya mau balik ke hotel dulu ,mau ngabarin istri, apalagi kami kan besok balik ke Amerika juga, istri saya pasti senang sekali mendengar berita ini."
"Baik Pak, senang bisa membantu." Ucap Gibran, setelah berjabat tangan Kamal pun pergi meninggalkan Gibran dan Bimo berdua.
"Mau ikut lu kerumah? "Tanya Gibran saat ia bersiap mau pulang.
" Boleh, makan gratis kan? enak tuh, ikut ya gua. "
"Serah elu. " Ucap Gibran lalu mereka pun masuk mobil dan otw pulang ke rumah Gibran.
*****************
Note!
Di tulis 10 juni 2020.
Publish 10 juni 2020.Maapin kalau ada typo:)
Aku usahain Up terus untuk kalian;)
Makasih🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Shasha(end)
Fanfiction#01 in Shasha (13/6/2020) #01 in happyorsad (23/6/2020) #01 in stres {31/7/2020) #01 in kebahagiaan (1/8/2022) Warning📢⚠ Di dalam cerita ini mungkin akan ada banyak hal yang akan kalian rasakan, di antaranya sedih, senang, ngakak? Atau mungkin y...