"Kapan Ayah kamu pulang Nak? Dia gak akan ketemu sama kamu. Mungkin sekarang dia udah nikah dan udah mempunyai anak dengan teman wanitanya itu." Batin Shasha miris melihat sang anak yang terus menanti Ayahnya untuk pulang ke rumah.
**********
"Bunda kok bengong? "
"Enggak, siapa yang bengong? " Tanya Shasha menggoda Farel.
"Hihiii, Farel kirain Bunda bengong."
"Farel mau es krim? " Tawar Shasha.
"Boleh Bunda? Tapi nanti uang Bunda abis gimana? " Tanya Farel khawatir jika uang Bundanya habis.
"Enggak habis kok, kalau habis juga gak papa, bisa Bunda cari lagi." Farel pun mengangguk
"Tunggu disini ya."
"Iya Bunda." Shasha pun pergi ke tukang es krim yang ada di sekitar taman itu.
"Mang, es krim nya berapa? "
"1 nya 5 ribu neng." Jawab mamang penjual es krim.
"Uang aku tinggal 10 ribu, kalau aku beliin Farel es krim, uang aku tinggal 5 ribu, huft sedangkan harga angkot untuk pulang 7 ribu." Batin Shasha bingung.
"Gak ada ukuran yang lebih kecil Pak?"
"Enggak, 5 ribu paling murah."
"Yaudah, 1 ya Pak."
"Semoga Farel kuat ya Nak pulang jalan kaki."
********
"Makasih ya Bunda." Ucap Farel senang saat menerima es krim dari Shasha dan langsung memakannya.
"Eh, Bunda gak beli? " Tanya Farel.
"Enggak Nak, Bunda kan udah besar, ngapain beli es krim. Bunda juga gak terlalu suka es krim."
"Ooo. Bunda, Farel penasaran nih."
"Anak kecil Bunda ini penasaran sama apa sih? " Tanya Shasha gemas melihat tingkah Farel..
"Ayah kerja apa sih Bunda sampai gak pulang-pulang?"
"Ayah itu kerjanya ngajarin orang-orang yang mau masuk kerja di kantor, Ayah itu yang bimbing bawahannya, peran ayah di kantor itu kuat, makanya Ayah sibuk."
"Oo gitu, berarti Ayah itu Bos ya Bunda? "
"Bisa di bilang gitu Nak. "
"Bos itu kerja berapa lama sih Bunda sampai Ayah gak pulang? "
"Eumm, lama Nak, Ayah kan banyak bawahannya. Jadi ya lama kerjanya"
"Bunda, Bos itu banyak uang gak? "
"Banyak." Jawab Shasha jujur.
"Tapi kok Bunda selalu kerja dan kita selalu hidup kekurangan? Padahal Bunda itu istrinya Bos? " Tanya Farel.
"Karena Ayah belum pulang, jadi Bunda yang gantiin peran Ayah untuk cari uang buat Farel."
"Oo jadi kalau Ayah udah pulang, Bunda gak kerja lagi kan. " Ucap Farel senang. Shasha pun hanya mengangguk.
"Eh. Enggak dong, Bunda kerja juga untuk hidup kita kedepannya." Ujar Shasha dengan jujur.
"Yaah, kapan Bunda di rumahnya kalau gitu? Bunda kalau nanti Ayah pulang kita kumpul sama Ayah kan?"
"Bunda, jawab dong, Bunda selalu gak pernah jawab kalau Farel tanya kita akan kumpul sama Ayah lagi atau enggak." Sambung Farel meminta jawaban.
"Farel mau tau? " Farel pun mengangguk.
"Enggak bisa sayang, maafin Bunda ya, Ayah kan kerja, sibuk, Bunda sama Ayah juga udah gak bisa sama-sama lagi, tapi kalau Farel mau ketemu dan main sama Ayah, Bunda kasih ijin kok."
"Kenapa gak bisa sama-sama lagi Bunda?"
"Karena udah punya kehidupan masing-masing, Bunda kan punya kehidupan sendiri yaitu Farel." Jawab Shasha sambil mengelus pipi Farel.
"Terus Ayah punya siapa di dalam kehidupannya? Ayah punya kita kan Bunda? "
"Ayah kamu punya wanita itu di dalam kehidupannya, bukan kita." Batin Shasha.
"Iya bener, Ayah punya kamu, kamu punya Ayah." Jawab Shasha, lalu tersenyum.
"Kok cuman Farel doang? Kalau punya Farel berarti punya Bunda juga dong."
"Ayah itu bukan punya Bunda lagi, tapi Ayah itu akan selalu jadi punya Farel, begitu juga sebaliknya."
"Karena sejatinya gak ada yang namanya mantan anak. Kalau suatu saat nanti kamu ketemu sama Farel, dan kamu tau semuanya, aku gak akan larang kamu buat deket sama anak kita." Batin Shasha.
"Yaah, berarti kita gak sama-sama dong Bunda? " Shasha pun mengangguk sebagai jawabannya.
"Kita main aja yuk. " Ajak Shasha, Farel pun mengangguk.
"Ayyyuukkk Bunda." Mereka pun menikmati fasilitas yang di sediakan Taman itu untuk anak-anak, ada ayunan, prosotan, dan lain-lain secara gratis.
***********
Setelah puas bermain di taman, sore hari nya Shasha dan Farel pun ingin pulang dengan berjalan kaki.. Tetapi sayang cuaca malah hujan.
"Yaah, hujan. Gimana ya ini? Aku gak bawa payung." Shasha pun langsung menggendong Farel supaya Farel gak terlalu kena air hujan.
"Bunda, hujannya deres banget." Ucap Farel di dalam gendongan Shasha.
"Iya Nak.. Sabar ya, kita jalan sambil nyari angkot." Shasha pun melangkahkan kakinya dengan cepat sambil mencari angkot.
"Shasha? Itu Shasha? " Tanya seseorang dari dalam mobil yang melihat Shasha.
"YaAllah rumah masih jauh, daritadi jalan gak dapet angkot, hujan makin deres, gimana ini? " Batin Shasha sedih terlebih ia membawa Farel yang masih berumur 4 tahun. Akhirnya Shasha pun berlari sambil membawa Farel di dalam gendongannya, mereka menembus air hujan yang sangat deras itu.
"Bener kan gua gak salah liat? Eh tapi itu anak siapa yang di gendong? Anak Gibran?" Saat sudah turun dari mobil untuk memastikan apa yang di lihatnya, lelaki itu pun kehilangan jejak Shasha. Ia pun memutuskan untuk kembali masuk ke dalam mobil.
"Yaah, kok udah ilang? Kasian banget ujan-ujanan gitu, mana ujan deres. Apa gua salah liat? Tapi gak mungkin salah, soalnya itu mirip banget ama Shasha anjir. Tapi kok kaya gelandangan gitu ya pakaiannya? "
"Parah nih kalo bener itu anaknya,berarti si Gibran cerai sama Shasha pas Shasha lagi bunting." Monolog lelaki itu tak percaya saat di dalam mobil.
*************
Siapa tuh cowo yang ngeliat Shasha🤔 Ada yang tau? 🤔
Note!
Di ketik 19 Juni 2020
Publish 19 Juni 2020.Maapin kalau ada typo ya😃
Makasih🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Shasha(end)
Fanfiction#01 in Shasha (13/6/2020) #01 in happyorsad (23/6/2020) #01 in stres {31/7/2020) #01 in kebahagiaan (1/8/2022) Warning📢⚠ Di dalam cerita ini mungkin akan ada banyak hal yang akan kalian rasakan, di antaranya sedih, senang, ngakak? Atau mungkin y...