Terlihat murid-murid dari kelas 11 IPA 1 dan 11 IPA 3 berkumpul di Lab Kimia. Jumlah murid kelas 11 IPA 1 ada 25 orang dan jumlah murid 11 IPA 3 ada 27 jadi, jumlah seluruhnya ada 52 orang yang berada di Lab Kimia.
"Mohon perhatiannya!" Teriak ketua kelas 11 IPA 1
Seluruh orang yang berada di Lab langsung terdiam mendengar teriak tersebut
"Bu Cia dan Bu Ida akan datang sebenarnya lagi. Sebelum itu beliau berpesan agar membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang" ucap ketua kelas 11 IPA 1
"Kelompoknya boleh bebas?" Tanya salah satu murid
"Iya terserah kalian saja, mau dengan temen sekelas atau gak juga gak apa-apa" jawab ketua kelas 11 IPA 3
Jumlah keseluruhan murid digabung ada 52 orang, jika satu kelompok terdiri dari 4 orang maka akan terbentuk 13 kelompok.
"Azka mau gak masuk kelompok sama aku dan Indri?" Tanya Cecil
"Boleh" jawab Azka
"3 orang, kurang satu orang lagi" ucap Indri
Mendengar perkataan Indri, Cecil menganggukkan kepalanya karena benar adanya. Indri, Cecil dan Azka melihat ke sekitar mencoba melihat apa masih ada orang yang belum mendapatkan kelompok.
"Erik Lo mau gak masuk kelompok gue?" Tawar Indri
"Sorry Dri, aku udah masuk kelompok lain" ucap Erik
"Yah... Gak apa-apa deh"
"Maaf yah"
Gagal, itulah yang dirasakan Indri. Sekarang Indri, Cecil dan Azka bingung harus bagaimana. Mereka masih kurang personil, padahal hanya satu orang lagi.
Mata Cecil sedang sibuk menelusuri sekitar, melihat apakah ada orang yang masih belum ada kelompok. Matanya terhenti kepada sosok gadis cantik yang hanya duduk terdiam. Rachel, gadis dengan jepit rambut kupu-kupu. Cecil pun dengan segera berjalan mendekati Rachel.
Melihat Cecil berjalan, Indri dan Azka hanya bisa mengikuti Cecil saja. Betapa terkejutnya mereka berdua saat tahu Cecil menghampiri Rachel, gadis yang terkenal pintar tapi penyendiri.
"Hai Rachel" sapa ramah Cecil
Rachel melihat ke arah Cecil, dan seperti biasanya Rachel hanya membalasnya dengan sebuah senyuman
"Kamu belum ada kelompok. Kalau misalnya tidak ada, mau gak masuk ke kelompokku?" Tawar Cecil
Rachel tak menjawab dia hanya diam. Tapi pikirannya berkelana, dia masih ingat perkataan kak Tia saat di Perpustakaan.
Sesekali mungkin kau harus terbuka kepada seseorang
Mungkin perkataan Kak Tia bisa dicoba oleh Rachel. Tidak ada salahnya terbuka kepada orang lain walaupun sedikit, baiklah saatnya Rachel mencoba hal itu.
"Mohon kerja samanya" ucap Rachel sambil menundukkan kepalanya
"Maksudmu kau mau masuk ke dalam kelompokku?" Tanya Cecil memastikan

KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
أدب المراهقينIni adalah cerita tentang kisah mereka, tentang kehidupan mereka yang berliku-liku Ini adalah cerita tentang kisah persahabatan dan percintaan mereka Ini adalah kisah pahit, sedih, bahagia dan misteri kehidupan mereka ini adalah kisah mereka yang di...