Miracle 23

28 4 0
                                    

Malam itu Noah mengemudikan mobil dengan rasa kantuk yang berat. Dia berusaha membuka matanya lebar-lebar tetapi tetap tak bisa.

"Sial, ini gara-gara tadi minum obat" ujar Noah dengan kesalnya

Noah mengidap flu berat dan tadi dia langsung minum obat, dan bodohnya Noah lupa efek samping dari obat itu menyebabkan mengantuk. Padahal selama satu Minggu ini adalah hari liburnya, dan dia ingin pulang ke rumah. Noah sangat merindukan adik perempuannya yang sangat cerewet sekaligus menggemaskan .

Saat siang tadi dia menelpon adik perempuannya itu dan mengatakan bahwa dia akan pulang. Tentu saja adiknya sangat antusias dan senang karena pada akhirnya kakaknya bisa pulang setelah sekian lama.
Noah bekerja di Jakarta sedangkan adiknya itu tinggal di Bandung sendirian.

Saat Noah sedang mengemudi, seorang pemuda tiba-tiba lewat didepan mobilnya. Noah terkejut, dia langsung berteriak sambil menginjak rem, namun gagal pemuda itu tertabrak olehnya hingga terlempar cukup jauh. Kepala pemuda itu menabrak pohon dengan kerasnya, setelah itu tubuh pemuda itu terguling hingga mencapai aspal jalanan. Pemuda itu langsung tidak sadarkan diri dan jatuh di tanah.

Seluruh badan Noah bergetar, dia baru saja menabrak seseorang. Noah dengan segera langsung turun dari mobil untuk melihat sekaligus mengecek kondisi korban. Dengan gemetar Noah langkahkan kakinya mendekati sang korban, dia langsung menghidupkan senter dalam ponselnya.

"Ah astaga!" Ujar Noah terkejut

Noah terkejut sekali melihat keadaan pemuda itu. Mata pemuda itu terbelalak dengan darah yang keluar dari hidung, mulut dan telinganya. Noah langsung terjatuh ke janalan, astaga dia baru saja membunuh seseorang.

Noah melihat ke kanan dan ke kiri. Jalanan disekitarnya sangat sepi dan gelap, tak ada seorangpun melihat kejadian ini. Bagus itu keberuntungan baginya. Noah langsung berdiri, dia langsung berjalan mendekati mobilnya walaupun kadang-kadang langkahnya terhenti karena terjatuh. Noahpun sudah masuk ke dalam mobil, dengan segera dia  menghidupkan mobilnya dan langsung pergi dari sana dengan kecepatan tinggi meninggalkan tempat itu. 

Tanpa sepengetahuan Noah, ada seorang pemuda yang menyaksikan kejadian itu dibalik semak-semak. Pemuda itu keluar dengan bergumam menyanyikan lagu cradless karya sub urban. Pemuda itu menghampiri  mayat sang korban, kemudian berjongkok didekatnya.

"Ini hukuman untukmu" bisik pemuda itu ditelinga mayat sang korban

Pemuda itu menyeringai, lalu dia memegang jari sang mayat menggunakan tangannya yang sudah mengenakan sarung tangan. Dengan jari telunjuk sang korban, pemuda itu menggambarkan sebuah lambang bintang. Pemuda itu tersenyum melihat hasil karyanya.

"Sepertinya ada yang kurang" lirih pemuda itu sambil memegang dagunya. "Ah iya aku lupa" lanjutnya

Pemuda itu langsung mengeluarkan benda yang tadi dibawanya dalam saku jaketnya. Sebuah stempel, itulah yang dia keluarkan. Pemuda itu  membuka stempel itu dan langsung mencap stempel itu pada leher sang mayat. Terlihat stempel itu membentuk sebuah gambar burung Phoenix.

Pemuda itu langsung tertawa terbahak-bahak dan pergi dari sana dengan perasaan puas.

****

Azka dan Indri melangkahkan kakinya menuju sekolah mereka tercinta yaitu SMA Nirwana. Kedua orang ini punya rumah yang searah dari sekolah, jadi Azka dan Indri sering berangkat bersama seperti hari ini. Mereka harus berjalan kaki sejauh 500 meter untuk mencapai sekolah dan harus melewati jalanan sepi yang tak jauh dari sekolah, yang konon selalu saja memakan korban karena kecelakaan atau pembunuhan.

Jam sekarang menunjukan jam 6 kurang. Hari ini mereka harus tiba disekolah lebih awal karena Azka ada piket pagi hari ini. Akhirnya mereka berdua sampai dijalan sepi itu, Indri melihat ke arah sekitar terlihat was-was. Suasana jalanan terlihat sepi dan sunyi dan aura yang dihasilkan pertanda tidak baik.

"Jalan ini kadang serem banget sih" ucap Indri sambil bergidik ngeri

"Ya, jalan ini emang jarang dilewati orang atau kendaraan" kata Azka. "Jika mau bunuh orang atau nabrak tempat ini cocok, karena gak bakal ketahuan" lanjutnya

"Ih Ka, serem jirr!" Ujar Indri sambil menyenggol lengan Azka, sedang Azka? Pemuda itu malah tertawa riang

Tiba-tiba Azka merasa menginjak sesuatu yang empuk dibawah kakinya, karena penasaran Azka menundukkan kepalanya. Mata Azka seketika terbelalak melihat apa yang diijaknya itu, dengan segara Azka melangkah mundur sambil berteriak. Bukan hanya Azka yang terkejut tetapi Indri juga, saat Azka menundukkan kepalanya, gadis itu juga ikut menundukkan kepalanya dan alhasil Indri berteriak histeris.

Kenapa Azka dan Indri terkejut begitu? Karena mereka berdua menemukan sebuah mayat yang tepat dibawah kaki mereka tadi. Indri langsung terduduk sambil menutup mulutnya sedangkan Azka terdiam sambil mengamati sang mayat.

Azka melihat mayat itu dengan seksama, ada darah kering di mulut, telinga, hidung, dahi dan belakang kepala mayat. Tapi yang membuat Azka terheran-heran adalah disamping sang mayat ada sebuah simbol berbentuk bintang yang dibuat menggunakan darah korban dan dileher sang korban ada cap stempel burung Phoenix. Aneh itulah yang dipikirkan oleh Azka.

Astaga bukan saatnya, Azka dengan segera meraih ponselnya. Walaupun tangannya gemetar dia harus menghubungi polisi secepatnya. Saat Azka sedang menghubungi polisi, dia melihat Indri menunjuk ke arah sang mayat.

"Gu... Gue inget" kata Indri sambil gemetaran. "Dia Toni, kakak kelas yang terkenal nakal dan suka membully" lanjutnya

****

Matahari telah terbit untuk menyambut pagi. Hari yang begitu cerah orang-orang mulai sibuk dengan aktivitas masing-masing, suasana yang sejuk dan damai di pagi hari ini.

Terlihat seorang gadis masih terlelap dibalik selimutnya. Cahaya matahari memasuki kamar sang gadis melalui celah-celah jendela kamar, dan menerpa wajahnya. Merasakan ada yang hangat gadis tersebut membuka kedua matanya, gadis itu langsung bangun dari tidurnya. Terlihat mata hanzel sang gadis melirik ke arah jam dinding di kamarnya. Gadis itu melihat jam sudah menunjukan pukul 06.35

"Hmm... Sudah jam segitu yah" lirihnya.

Beberapa saat kemudian mata sang gadis terbelalak terkejut. "ASTAGA AKU TERLAMBAT!!" teriak sang gadis sambil mengacak-acak rambut pirangnya

Sang gadis yang tak lain adalah Cecil langsung bangkit dengan terburu-buru dari tempat tidurnya dan meraih handuk lalu bergegas pergi ke kamar mandi dengan terburu-buru.

Astaga semalam Cecil bergadang menonton maraton anime Kimetsu no Yaiba yang sekarang menjadi anime paling populer saat ini. Karena keasikan dia tak sadar bahwa jam saat itu sudah menunjukan pukul 2 malam. Salahkan karena alur cerita animenya yang bagus, jangan lupa karakter-karakternya yang membuat Cecil sangat suka, seperti Zenitsu yang lucu, konyol dan penakut tapi sekalinya dia tertidur berubah menjadi kuat, lalu Inosuke yang memiliki wajah yang cantik tapi sikapnya bar-bar sekali, terus tak lupa Tanjiro sang tokoh utama yang sangat baik dan kerenya minta ampun. Apalagi saat adegan Tanjiro melawan Rui, iblis bulan bawah. Astaga Cecil masih ingat jelas adegan itu dengan baik di kepalanya saking epicnya.

Ah intinya Cecil sangat jatuh cinta kepada anime Kimetsu no Yaiba itu. Dan juga dia baru ingat salah satu karakter disana sangat mirip dengan temanya disekolah, baik fisik dan sikapnya.

****
TBC

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang