"TIDAK!!" Teriak Cecil disertai tangisan yang terdengar pilu
Dihadapannya saat ini Aldi sudah terbunuh dengan cara ditusuk oleh pemuda yang berada didepannya saat ini. Setelah melakukan hal itu pemuda itu pencabut pisau yang menancap di dada Aldi dengan paksa. Darah keluar dengan deras keluar dari sana sehingga membasahi lantai layaknya seperti sungai yang mengalir.
"Sekarang apa yang akan aku lakukan kepadamu yah.... Apa mungkin menjatuhkanmu dari lantai paling atas? " ucap sang pemuda sambil berlaga berpikir
Mendengar hal itu tangisan dari Cecil menjadi terhenti, tatapan takut dan terkejut terpancar dari wajahnya. Cecil menjadi sangat gelisah.
"Apa ada kata-kata terakhir?" Tanya sang pemuda
Cecil terdiam beberapa saat, gadis itu menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan mencoba tenang. Percaya itulah yang harus dilakukan saat ini.
"Ini dimana dan jam berapa sekarang?" Tanya Cecil
"Apa kau ingin tahu kau mati dimana? Hahaha.... Baiklah akan aku kabulkan" ucap sang pemuda. "Saat ini kita ada gedung tua yang tak jauh dari bar yang terkenal, sekarang ini jam 7:17 malam"
Mendengar hal itu Cecil tersenyum kecil. "Kau dengar itukan, tolong selamatkan aku rubahlah masa depan ini Rachel"
"Rachel? Gadis terpintar itu? Memang apa yang bisa dia lakukan? Hahahaha....... masa depan kau bilang tadi, itu sangat mustahil" ucap sang pemuda
"Tidak ada yang mustahil baginya, aku percaya padanya dan dia akan menghentikan dirimu Damar" ucap Cecil
Mendengar hal itu sang pemuda menyeringai lebar kemudian dia tertawa terbahak-bahak
****
"Damar kau bilang?!" Teriak Mark terkejut
"Iya dialah pelaku yang menculik Cecil, bukan hanya itu saja dia juga adalah pelaku pembunuhan dari Toni dan juga Opik" jelas Rachel
Mendengar hal itu semua yang ada di mobil terkejut dengan penjelasan Rachel. Astaga Damar? Damar yang anak periang dan suka melucu itu adalah pelaku pembunuhan? Luar biasa sekali kenyataan ini
"Tapi dari mana kau tahu hal itu?" Tanya Azka penasaran
"Ada beberapa hal yang merujuk padanya, apa harus aku jelaskan juga saat ini?" Tanya Rachel
Azka, Mark dan Lucas menganggukkan kepalanya sebagai jawaban yang berarti 'Iya', sementara Rachel hanya menghela napasnya sebagai reaksi dan akhirnya dia menjelaskannya.
"Hal pertama adalah reaksinya" jelas Rachel
"Reaksinya? Maksudnya bagaimana?" Bingung Azka
"Saat berita kematian Toni atau saat mayat Opik ditemukan di gudang sekolah, dia tidak terkejut sama sekali dan malah bersikap ceria, terlalu ceria sekali malah"
"Diakan memang anak yang ceria" ucap Lucas
"Seceria apapun jika ada berita atau kejadian yang mengerikan, seseorang pasti akan merasa resah dan takut walaupun samar dalam wajah mereka dan aku tidak melihat hal itu dalam wajah Damar, dari sana aku merasa curiga kepadanya"
Mendengar hal itu Azka, Mark dan Lucas mengiakan penjelasan Rachel
"Kedua adalah fakta dan hubungannya, kalian ingat lambang bintang dan cap burung Phoenix dalam korban itu"
"Kalau tak salah yang berarti Ankaa itukan katamu" ucap Azka
Rachel menganggukkan kepalanya. "Ankaa disana memang artinya bintang tapi itu adalah inisial dari seorang pemuda yang sudah meninggal dunia, dia adalah pemuda yang Indri ceritakan itu"

KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Novela JuvenilIni adalah cerita tentang kisah mereka, tentang kehidupan mereka yang berliku-liku Ini adalah cerita tentang kisah persahabatan dan percintaan mereka Ini adalah kisah pahit, sedih, bahagia dan misteri kehidupan mereka ini adalah kisah mereka yang di...