Kring... Kring....
"Baiklah anak-anak mungkin cukup pembelajaran kali ini" ucap Bu Tina mengakhiri pembelajaran karena bel istirahat telah berbunyi
Murid-murid di kelas 11 IPA 1 pergi meninggalkan kelas entah menuju kantin, ataupun tempat lainya.
"Dri kalau gitu aku ke perpustakaan dulu yah" ucap Cecil
"Iya tolong yah beritahu Rachel" ucap Indri
Cecil menganggukkan kepalanya sambil memberikan jempol yang berarti serahkan tugas itu padanya. Cecil pergi meninggalkan kelas menuju perpustakaan, sementara Indri beranjak dari sana menuju kantin sekolah.
Kemarin Cecil, Indri dan Azka memutuskan untuk kerja kelompok tugas kimia. Mereka bertiga membuat grup chat dalam aplikasi WhatsApp dan mereka sepakat bahwa besok akan kerja kelompok. Masalahnya hanya satu yaitu mereka tidak bisa mengabari Rachel atas kesepakatan mereka itu, tentu saja Rachel itu orangnya tertutup mengajaknya bicara saja susah apalagi mengobrol menggunakan via WhatsApp. Karena itu saat besok Cecil akan memberitahukan hal tersebut kepada Rachel. Mungkin merepotkan tapi mau bagaimana lagi, waktu seakan berjalan dengan cepat dan tugas kelompok kimia itu harus diselesaikan secepatnya.
Karena itulah tepat hari ini Cecil akan ke perpustakaan karena seperti yang rumorkan Rachel kalau istirahat pasti di perpustakaan atau tidak di UKS.
Tanpa sadar langkah Cecil telah sampai di depan perpustakaan. Cecil pun membuka pintu perpustakaan tersebut, matanya menelusuri perpustakaan itu terlihat ada kak Tia selaku pengawas perpustakaan.
"Hai Kak Tia" sapa Cecil
"Hai juga Cecil, ada perlu apa?" balas Kak Tia
"Begini Kak Tia, apakah Rachel ada disini?" Tanya Cecil
"Oh Rachel, iya dia baru saja masuk coba kau cari ke dalam" jawab kak Tia
"Oh begitu, makasih infonya kak" ucap Cecil
"Iya sama-sama" balas kak Tia
Cecil pun berjalan mengelilingi perpustakaan sambil melihat ke segala arah mencari sosok Rachel. Langkah Cecil pun berhenti ketika melihat sosok yang dicarinya itu, terlihat Rachel sedang membaca sebuah buku sambil duduk diatas tangga. Cecil pun menghampiri Rachel.
"Hai Rachel" sapa Cecil ramah
Rachel langsung mengalihkan perhatian dari buku yang dia baca karena mendengar seseorang memanggil namanya. Penglihatan melihat Cecil yang sedang berdiri di depannya, seperti biasa Rachel hanya tersenyum membalas sapaan Cecil.
"Rachel aku ingin bicara denganmu boleh?" Tanya Cecil
Rachel hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, yang secara langsung berarti tentu atau silahkan.
Melihat respon Rachel yang sepertinya tentu Cecil pun langsung memberitahukan niatnya itu pada Rachel. Sebenarnya Cecil sendiri sangat bingung bagaimana cara menyampaikannya.
"Begini aku, Indri dan Azka kemarin sepakat bahwa hari ini kami akan kerja kelompok mengenai tugas kimia yang diberikan waktu itu. Karena Rachel apakah kau tidak keberatan tentang hal itu" jelas Cecil
Rachel tidak menjawab tetapi senyuman masih menghiasi wajahnya. Cecil gugup karena Rachel tidak merespon sama sekali, sekarang Cecil jadi merasa takut karena Rachel bisa saja marah.
"Sebelum kami minta maaf karena mengambil keputusan tanpa dirimu" ucap Cecil sambil menundukkan kepalanya dihadapan Rachel
Rachel yang melihat respon itu tidak tahu harus apa. Rachel menghela napas, tiba-tiba dia menutup buku yang tadi dia sempat baca dan berjalan dari tempat dia duduk tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Teen FictionIni adalah cerita tentang kisah mereka, tentang kehidupan mereka yang berliku-liku Ini adalah cerita tentang kisah persahabatan dan percintaan mereka Ini adalah kisah pahit, sedih, bahagia dan misteri kehidupan mereka ini adalah kisah mereka yang di...