Miracle 18

37 7 0
                                    

"Apa anda memanggil saya?" Tanya seorang wanita berumur sekitar 30-an yang datang bersama Saga

"Apa anda benar ibu Fatimah?" Tanya Rachel

"Iya benar. Kamu murid yang tadi berpapasan dengan saya bukan, bersama Indri, Azka dan gadis berambut pirang itu" jawab wanita itu yang tak lain adalah ibu Fatimah

Indri dan Azka hanya tersenyum, karena sebenarnya mereka berdua cukup akrab dengan ibu Fatimah. Indri dan Azka sangat pintar bernyanyi kadang-kadang jika sekolah ada ivent, mereka berdua selalu ikut.
Baiklah kembali ke cerita

Rachel melihat ke arah Saga dengan tatapan yang tersirat bahwa agar Saga saja yang bertanya. Saga yang melihat hal itu langsung mengerti.

"Apa benar ibu adalah pelatih eskul musik yang di ikuti oleh Fira dan Lina?" Tanya Saga

"Iya benar" jawab Bu Fatimah. "Saya tidak menyangka bahwa mereka berdua akan meninggal dengan cara seperti itu, seharusnya mereka lebih berhati-hati" lanjutnya dengan raut wajah sedih

Seketika mata Indri dan Rachel langsung menyipit karena ragu. Indri melihat aura yang dipancarkan oleh Bu Fatimah tidak ada aura kesedihan sama sekali, sedangkan Rachel yang membaca mimik wajah Bu Fatimah merasa bahwa beliau terlihat lega dan senang mungkin?

"Apakah ibu bertemu dengan Fira sebelum kejadian ini?" Tanya Saga

"Fira tidak pernah mengikuti eskul musik lagi semenjak kematian Lina" jawab Bu Fatimah. "Tapi sejam yang lalu kami bertemu diruang klub musik, dia menyampaikan bahwa dia ingin keluar dari eskul musik. Lalu setelah itu dia pergi meninggalkan ruang klub. Itu adalah terakhir kalinya kami bertemu" jelas Bu Fatimah

Mendengar penjelasan dari ibu Fatimah, Rachel mengkerutkan dahinya dan tangan kanannya langsung memegang dagunya. Tak lama kemudian dia bertanya kepada Saga.

"Saga, dimana kau bertemu dengan Bu Fatimah?" Tanya Rachel

"Pakai kak kalau panggil, dasar gak sopan"gerutu Saga, pemuda itu menghela napas mencoba sabar menghadapi sikap Rachel yang kadang kurang ajar

"Aku bertemu dengan beliau dikolidor lantai satu, setelah itu akan langsung membawanya kemari seperti yang kau minta tadi" jawab Saga

Rachel yang sudah mendengar jawaban dari Saga langsung bertanya kepada Bu Fatimah.

"Sewaktu ibu diruang klub untuk berbicara dengan Fira, apa ada anggota lainnya disana?" Tanya Rachel

"Tidak ada mereka sudah pulang. Waktu itu saat kita berpapasan dengan kalian berempat itu saya mendapat panggilan dari Fira, karena dia ingin berbicara dengan saya" jawab Bu Fatimah

"Tadi ibu bilang Fira langsung pergi keluar setalah berbicara dengan ibu diruang klub bukan?" Tanya Rachel memastikan

"Iya seperti yang sudah saya bilang tadi" jawab Bu Fatimah

"Kalau begitu kapan ibu pergi ke lantai satu?" Tanya Rachel dengan serius

"Hmm... Saya tidak tahu kapan pastinya. Saya tidak melihat jam" jawab Bu Fatimah

Rachel langsung melihat ke arah Saga dengan isyarat dia berbicara. Saga yang melihat hal itu langsung mengerti, dengan segera Saga langsung membuka laptop yang dia tadi bawa. Saga langsung membuka file video cctv yang berada disekolah. SMA Nirwana memasang cctv, tapi sayangnya cctv itu hanya berada di setiap kolidor saja.

"Fira meninggalkan ruang klub pukul 14.10, Bu Fatimah pergi meninggalkan ruang klub pukul 14.12 lalu mayat Fira ditemukan pukul 14.15 oleh para siswa ini" jelas Saga

"Apakah ibu tidak menemukan mayatnya saat turun menuju lantai satu?" Tanya Rachel

"Tidak saya tidak menemukan mayat sama sekali!" jawab Bu Fatimah. "Kenapa kau terus bertanya!" Geram Bu Fatimah karena terus saja ditanyai

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang