Miracle 19

32 6 0
                                    

Hari Senin adalah hari yang paling menyebalkan menurut para murid-murid sekolah, karena hari Senin setiap sekolah selalu mengadakan yang namanya upacara bendera.

Padahal upacara bendera merupakan salah satu cara bagi seseorang untuk menghormati negara kita tercinta yaitu Indonesia. Upacara bendera juga termasuk upaya bela negara. Tapi setiap upacara bendera selalu saja ada murid yang mengobrol, seharusnya ketika upacara tidak boleh ada yang mengobrol.

Walaupun SMA Nirwana ada murid luar negeri, tetapi tetap saja upacara bendera dilakukan

Terlihat saat ini murid-murid SMA Nirwana sedang mengikuti upacara bendera dengan sangat hikmat. Tidak ada yang mengobrol, bercanda ria ataupun mengahadapi sana-sini. Peraturan di SMA Nirwana sangatlah ketat karena melanggar satu pelanggaran saja akan membuatmu dalam masalah. Upacara bendera akan segera berakhir, tapi sebelum itu tiba-tiba pihak sekolah membuat suatu pengumuman yang membuat murid-murid sekolah keheranan.

"Pengumuman, untuk murid yang dipanggil namanya harap maju ke depan!" Ucap guru yang membina upacara

Bisik-bisik dari seluruh murid SMA Nirwana terdengar, mereka semua mulai bertanya-tanya. Mungkin murid yang dipanggil adalah murid yang mendapat masalah atau justru yang berprestasi.

"Azka Fernando Tora dan Rachel Vega dari kelas 11 IPA 3, lalu Indrianty Silvi Utami dan Cecilia Agatha Pramesti dari kelas 11 IPA 1 harap maju ke depan!"

Tatapan seluruh murid-murid SMA Nirwana langsung melihat kepada empat orang yang dipanggil itu. Terlihat ada tiga orang murid yang berdiri didepan, 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Kurang satu orang.

"Kenapa hanya 3 orang? Siapa yang tidak ada?" Tanya guru pembina tersebut

Tiga orang murid itu yang tak lain adalah Azka, Cecil dan Indri hanya terdiam tidak tahu harus menjawab apa. Rachel yang tidak ada di sana, walaupun Azka teman sekelasnya dia tidak tahu menahu sama sekali.

Terlihat seorang gadis dan wanita cantik berjalan santai mendekat ke depan barisan. Dia adalah Rachel dan Bu Cia. Mereka berdua benar-benar serasi dengan memakai jepitan kupu-kupu bermodel sama, hanya saja berbeda warna. Milik Rachel memiliki warna pink dan hijau sedangkan milik Bu Cia berwarna ungu dan biru.

"Maaf tadi Rachel membantu saya dan Tia di UKS jadi dia tadi tidak ikut upacara" ucap Bu Cia sambil menundukkan kepalanya

"Ah begitu rupanya, terima kasih sudah mengantarkannya" ucap sang guru pembina

Terdengar bisik-bisik dari seluruh murid disekolah, mereka semua terkejut karena baru pertama kalinya melihat langsung sang murid terpintar di SMA Nirwana, siapa lagi kalau bukan Rachel. Banyak sekali reaksi untuk itu ada terpesona karena kecantikan dan keimutannya, ada juga yang memujinya ataupun terkejut dan heran.

Saat Bu Cia hendak pergi dari sana, langkahnya terhenti karena Rachel menarik bajunya. Melihat hal itu Bu Cia langsung berjongkok mensejajarkan wajahnya dengan wajah Rachel.

"Dōshite?" Tanya Bu Cia
(Kenapa)

Rachel tak menjawab tapi tatapan matanya melihat kesekitar. Jujur saja untuk pertama kalinya Rachel menjadi pusat perhatian dan dia sangat tak suka hal itu, karena itu kesehariannya Rachel terus menghindar dari keramaian. Malu dan gugup itulah yang dia rasakan.

Bu Cia yang mengerti hal itu hanya tersenyum, dia mengusap kepalanya Rachel dengan lembut.

"Subete daijōbudesu, shinpaishinaidekudasai" ucap Bu Cia
(Semuanya akan baik-baik saja, jangan khawatir)

Rachel hanya terdiam tapi wajahnya semakin menunduk pertanda bahwa dia tak yakin. "Obasan, watashi..." Ucap Rachel ragu
(Bibi, saya...)

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang