Miracle 8

34 8 0
                                    

Sejak kecil Indri bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain pada umumnya. Misalnya saat hujan turun orang pada umunya hanya melihat rintik hujan, langit yang gelap dan suasana yang terasa berisik. Tapi saat hujan turun yang dilihat oleh Indri adalah aura biru yang menenangkan dan berkesan sangat indah.  Indri juga ketika mendengar sebuah lagu diputar terlihat bentuk-bentuk yang menarik keluar dari lagu itu. Selain itu ketika dia mencium harum sesuatu ada bentuknya. Dan yang paling Indri sukai, dia bisa melihat aura seseorang dengan jelas.

Intinya apa yang dilihat oleh Indri benar-benar seperti berada di dunia lain. Mungkin dunia sihir, fantasi dan khayalan yang penuh dengan warna-warna.

Mungkin seseorang diluar sana tidak akan percaya tapi inilah yang dilihat oleh Indri dalam kehidupan sehari-harinya. Dan baiklah sekarang bagaimana Indri memberi tahukan kepada El, Mark dan Lucas jika teman sekelasnya Erik itu tidak bersalah. Meskipun takut, aura yang keluar oleh Erik berwarna putih yang menandakan bahwa dia berkata dengan jujur.

"Dari mana Lo tahu?" Tanya El

"Ya gue tahu. Intinya Lo nuduh orang yang salah, bukan dia pelakunya" jawab Indri

"Buktinya apa, kalau dia gak bersalah?"

Indri terdiam dia tidak bisa menjawab. Pikirannya berkelana kemana-mana, dia bingung harus bagaimana menjelaskannya. Kalaupun Indri memberi tahukan sebenarnya pasti El tidak akan percaya.

"Kenapa Lo diem?" Ucap El

"Kalau Lo gak ada bukti gak usah ikut campur" gerutu Mark

"Cctv menunjukan bahwa dia" tunjuk Lucas pada Erik. "Adalah orang terakhir yang meninggalkan parkiran, selama ada bukti cctv itu dia masih jadi tersangka" ucap Lucas dengan dinginnya

Indri menghela nafas. "Beri gue waktu, gue akan cari bukti bahwa temen gue ini gak bersalah gimana?" Tawar Indri

El, Mark dan Lucas terdiam mendengar tawaran Indri. Mereka bertiga terlihat sedang berdiskusi satu sama lain.

Tiba-tiba dari arah pintu kelas terdengar suara teriakan yang memanggil nama Indri dengan kerasnya

"Woy Indri! Ditungguin dikantin dari tadi gak nongol-nongol" teriak Cecil dengan nada kesal

Indri melihat ke arah Cecil yang terlihat kesal tapi entah mengapa dimatanya Cecil terlihat imut. Ingin rasanya Indri tertawa tapi dia harus menahannya karena ada El, Mark dan Lucas di sini.

Cecil berjalan mendekati Indri sambil menghentak-hentakan kakinya. "Kamu tahu gak aku sama Azka nungguin lama, pake banget. Eh tahunya kamu malah di kelas ngobrol sama cogan" gerutu Cecil

Mendengar gerutuan Cecil, semua orang yang berada disana bereaksi berbeda-beda. Azka terlihat menahan tawanya, lalu Indri memalingkan mukanya karena malu, Erik dan El  terkejut, sementara Mark tertawa terbahak-bahak dan terakhir Lucas, pemuda itu hanya terdiam tapi tatapannya kini tertuju kepada Cecil.

"Cil please kamu bisa gak jangan marah sekarang" mohon Indri

"Kenapa?! Masalah emangnya?!" Gerutu Cecil lagi-lagi

Indri menepuk jidatnya tak habis pikir. Astaga kenapa dia bisa berteman dengan orang sejenis Cecil yang sangat aneh bin ajaib. Sikap Cecil bisa baik, dewasa dan bijaksana tapi dia juga bisa tiba-tiba berubah menjadi polos, lugu tapi sekalinya kesal, marahnya meledak-ledak tapi terkesan imut.

"Gara-gara nungguin kamu es krim edisi terbatas di kantin habis, ini salah kamu hink..."  Tiba-tiba Cecil menangis

Melihat hal itu Azka dan Indri berubah panik. Astaga hanya karena es krim Cecil bisa langsung menangis.

"Hink.. pokoknya kamu harus ganti kalau gak, Lo gue end" ucap Cecil sambil memperagakan ala sinetron diTV

"Nanti aku beliin es krim yang lebih enak dari itu" bujuk Azka

Cecil langsung menoleh kepada Azka dengan tatapan berbinar-binar. "Janji yah Azka, beliin es krim" ucap Cecil

"Ok janji" ucap Azka sambil mengusap kepala Cecil dengan lembut

Cecil bersorak senang layakannya memenangkan sebuah lotre, dia sampai melompat-lompat seperti anak kecil. "Karena Azka bakal kasih aku es krim, aku maafin kamu deh Indri. Kita masih temenankan" ucap Cecil sambil memegang tangan Indri

"Iya iya kita gak putus ok" ucap Indri sambil tersenyum

Mendengar hal itu Cecil tersenyum senang. Lalu tatapan matanya melihat kepada tiga orang pemuda yang sedang melihat dirinya dengan tatapan yang aneh mungkin.

"Kalian siapa yah?" Tanya Cecil sambil menunjuk ke arah tiga orang pemuda itu

"Lo murid baru yang digosipin itu yah?" Bukanya menjawab Mark, pemuda itu malah memberikan pertanyaan kepada Cecil

"Kalau digosipin gak tahu. Tapi kalau kamu bilang murid baru, mungkin beberapa hari yang lalu " jawab Cecil

Cecil melihat ke arah tiga pemuda itu. Pemuda yang bertanya kepadanya memiliki rambut berwarna kemerahan, lalu pemuda yang sedang duduk dimeja memiliki rambut berwarna putih dan terakhir ada pemuda yang berdiri sambil menatap tajam dirinya dengan mata hanzelnya. Rasanya Cecil pernah melihat mereka tapi dimana yah.

Mata Cecil terbelalak, dia baru ingat setelah beberapa saat dia berpikir tadi. Astaga bagaimana dia bisa lupa tiga pemuda itu adalah para pemuda yang diberitahu oleh Indri. moswanted SMA Nirwana dan orang yang harus Cecil jauhi karena berurusan dengan mereka sama saja cari mati.

Tapi walaupun begitu, Cecil melihat ke arah Lucas yang kebetulan pemuda itu tengah menatapnya. Cecil masih ingat jelas ketika kemampuannya melihat masa lalu Lucas dengan baik.

Lucas yang melihat tatapan yang diberikan oleh Cecil kepadanya tidak terlalu suka, karena jujur saja Lucas merasa tatapannya memberikan kesan sedih dan iba kepadanya. Lucas dengan segera memutuskan kontak matanya dengan Cecil.

"Oke gue kasih waktu Lo buat cari bukti selama satu minggu" ucap El kepada Indri

"Benarkah?" Tanya Indri memastikan

El menganggukkan kepalanya. "Tapi jika Lo gak bisa buktiin, sebagai gantinya Lo, gadis pirang, sama dua pemuda itu harus jadi babu kita sampe kita lulus" ucap El sambil menyeringai

"APA?!" Teriak Indri kepada El

Mendengar hal itu Cecil dan Azka yang tak tahu apa-apa hanya bisa terkejut. Mereka tidak tahu apa masalahnya tapi mereka berdua jadi ikut terlibat. Setelah mengatakan hal itu El, Mark dan Lucas beranjak pergi meninggalkan kelas.

"Woi gak bisa gitu dong!" Teriak Indri

Namun sayangnya teriakan Indri tidak menghentikan langkah El, Mark ataupun Lucas agar kembali, karena mereka telah keluar dari kelas.

"DASAR EL PENGABDI HANTU!"

Indri berdecak sebal. Astaga kenapa semuanya jadi seperti ini, harusnya dia tidak usah ikut campur saja. Indri melihat tatapan Azka dan Cecil yang seolah-olah bertanya kepadanya, sebenarnya apa yang terjadi.

"Indri ada masalah apa sebenarnya ini?" Tanya Azka penasaran

"Dri kata kamu jangan terlibat sama mereka bertiga, tapi ko malah kamu yang terlibat" ucap Cecil heran

"M-maaf ini semua karena saya" ucap Erik sambil menundukkan kepalanya

"Maksudnya?" Tanya Cecil

Indripun menghela napas, akhirnya dia menjelaskan kepada Azka dan Cecil apa yang sebenarnya terjadi. Semoga saja Azka dan Cecil bisa membantu karena Indri tahu bahwa mereka berdua sama seperti dirinya.

***
TBC

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang