Miracle 31

29 5 2
                                    

Saga, Bram dan Hana telah sampai di kantor polisi tempat mereka berkerja. Ketika mereka telah masuk Saga, Bram  dan Hana langsung masuk kedalam ruangan pak Bagas berada.

Tok... Tok ... Tok...

Saga mengetuk pintu ruangan tersebut. "Pak Bagas ini kami" ucap Saga

"Masuk" ucap pak Bagas yang berada didalam ruangan tersebut

Saga membukakan pintu ruangan itu, penglihatan Saga langsung disuguhi seorang pria paruh baya yang sedang duduk di kursi kerjanya. Pria paruh baya itu tak lain adalah pak Bagas tapi menjadi pusat perhatian Saga adalah seorang gadis cantik yang memakai jepitan kupu-kupu dan tentu saja sangat tak asing dimatanya. Rachel sepupunya sedang berdiri tak jauh dari tempat pak Bagas berada.

"Kau datang juga yah" ucap Saga

"Kau minta dan memohon kepadaku agar membantu" ucap Rachel

Saga hanya terkekeh mendengar hal itu, yah dia memang menitan Rachel kemari untuk membantunya mengungkap kasus menemukan mayat itu. Karena terlalu rumit dan misterius jadi Saga meminta bantuannya lagi pula pak Bagas tak masalah sama sekali, karena Rachel sendari dulu selalu membantu mereka jika ada kasus yang sulit dipecahkan.

"Ah Vega-chan kau datang rupanya" ucap Hana sambil berlari dan langsung memeluk Rachel dengan gemasnya

Rachel hanya menghela napasnya mendapat reaksi seperti itu, dia sudah menduganya. Kebiasaan yang dari dulu tak berubah adalah Hana selalu memanggil Rachel dengan sebutan Vega, yah Rachel tak mempermasalahkannya sama sekali. Mau dipanggil Rachel atau Vega baginya tak ada bedanya karena dua nama itu sama-sama tertuju padanya.

"Hei Hana lepaskan pelukanmu dari Rachel. Dasar kekanak-kanakan" ucap Saga meledek

Hana langsung melepaskan pelukannya pada Rachel dan memandang sinis Saga. Hana menjulurkan lidahnya kepada Saga dan langsung memalingkan wajahnya sebagai reaksinya. Saga yang melihat hal itu berdecak kesal, yah Saga dan Hana memang sendari dulu seperti anjing dan kucing selalu bertengkar.

"Hai Rachel" sapa Bram

"Hai juga kak Bram" jawab Rachel sambil tersenyum

Pak Bagas langsung terbatuk memberikan kode agar menghentikan apa yang mereka lakukan. Tentu saja Saga, Hana, Bram dan Rachel tahu apa maksud dari suara batuk pak Bagas, mereka semua langsung terdiam dan fokus kearah pak Bagas.

"Kita disini berkumpul untuk memecahkan kasus penemuan mayat. Sebelum itu laporkan hasil pengamatan kalian bertiga tadi di TKP" ucap pak Bagas tegas

Bram langsung melaporkan apa yang mereka temukan dan amati tadi di TKP setelah itu Bram menyimpulkan bahwa kasus ini belum selesai.

"Kenapa kau bisa menyimpulkan belum selesai?" Tanya Pak Bagas

"Karena menurut saya banyak kejanggalan dari kasus ini. Menurut saya ini bukan kasus tabrak lari" jawab Bram

"Jelaskan" ucap Pak Bagas tegas

Bram langsung mengeluarkan gambar yang tadi mereka potret di TKP. "Coba bapak bayangkan jika korban keluar dari semak-semak ini dan tertabrak hingga terlempar dan membentur pohon yang tak jauh dari sana. Tapi jelas dari bekas darah dipohon itu hanya satu, yang menjadi pertanyaan saya adalah saat kita periksa korban memiliki dua luka dikepalanya yaitu dibagian dahi dan belakang kepalanya tapi kita menemukan korban dalam keadaan terlentang bukankah sangat aneh" jelas Bram

"Aneh apanya?" Tanya Saga tak mengerti

"Jika yang membentur pohon adalah bagian belakang korban mestinya korban akan jatuh ke tanah dalam tengkurap. Tapi korban ditemukan dalam keadaan terlentang itu artinya yang menabrak pohon adalah bagian dahi korban bukan bagian belakang. Lalu yang menjadi aneh sekaligus pertanyaan adalah dari mana korban mendapatkan luka dibagian belakang kepalanya itu?" jelas Bram

"Mungkin waktu korban jatuh ketanah setelah kepalanya terbentur pohon" duga Hana

"Kalau itu tak mungkin Hana" elak Bram. "Kalau menurutku dilihat dari gaya fisiknya, korban tidak akan membentur dengan kerasnya ke tanah apalagi sampai meninggal dunia" lanjutnya

Semua yang ada disana termenung memikirkan penjelasan dari Bram yang sangat masuk akal. Pak Bagas melihat ke gambar-gambar TKP dan mulai membayangkan kronologi kejadian itu dengan penjelasan dari Bram. Pada akhirnya pak Bagas menyimpulkan sesuatu yang membuat dirinya tercengang karena terkejut.

"Apa jangan-jangan korban sudah meninggal sebelum dia ditabrak mobil!" Seru Pak Bagas

Bram mengangguk setuju dengan pertanyaan pak Bagas. "Itulah mengapa ada lambang bintang disana. Saya rasa korban tidak berjalan sendiri ke tengah jalan raya sendiri tetapi ada yang mendorongnya kalau menurut saya" duga Bram

"Bagaimana jika korban meninggal itu bukan karena luka dibagian belakang kepalanya tapi karena racun. Kalian lupa bukan korban juga keracunan" ucap Saga

"Yah memang benar korban keracunan tapi hasil autopsi jenazah itu menyatakan bahwa korban meninggal karena luka dibagian belakang kepalanya bukan karena rancun" ucap Rachel

"Benarkah itu?" Tanya Saga tak percaya

"Dan juga dibilang racun bisa jadi tidak juga bisa" ucap Rachel

"Apa maksudnya?" Tanya Bram penasaran

"Sepertinya korban ingin bertemu dengan seseorang hari itu, kalian bisa melihat dari cara korban berpakaian. Celana jeans, baju kaos dan jaket hitam, kalau menurutku itu fashion laki-laki jika ingin keluar. Dan dugaanku korban pergi ke bar bersama orang yang mengajaknya bertemu lalu meracuninya dengan racun pelumpuh" jelas Rachel

"Racun pelumpuh?!" Seru Saga terkejut

"Yah karena aku selalu dekat dengaan Chloe aku jadi sedikit tahu tentang berbagai racun. Ada satu jenis racun yang tidak akan tahu jika dilihat dengan mata dan itu adalah racun pelumpuh itu. Kenapa? Karena racun pelumpuh itu hanya terlihat seperti gin murni. Jadi korban tidak akan curiga jika meminumnya" jelas Rachel

"Jika benar begitu kenapa korban harus diberi rancun pelumpuh itu?" Tanya Bram

"Kalau itu karena pelaku sebenarnya tidak bisa bela diri karena itu dia menggunakan trik ini" jawab Rachel. "Korban pertama bernama Toni murid SMA Nirwana yang sangat terkenal berandalan tentu saja pasti dia sangat suka berkelahi, jadi bela dirinya kalau menurutku cukup baik" lanjutnya

Saga terbatuk mendengar penjelasan Rachel yang menyatakan bahwa bela diri Toni cukup baik. Sementara yang lain sibuk mencerna perkataan Rachel yang sangat masuk akal dan bisa saja dugaan gadis itu benar adanya.

"Dari mana kau tahu bahwa pelaku sebenarnya tidak bisa bela diri?" Tanya Bram penasaran

Rachel melihat tatapan Bram yang melihatnya dengan serius dan penasaran, haruskan dia jujur kenapa bisa dia tahu. Sebenarnya Rachel sudah tahu untuk apa pelaku sebenarnya melakukan hal ini. Sementara Saga meneguk ludahnya karena tahu apa yang ada dipikiran Rachel, gadis itu belum siap ada yang mengetahui kemampuannya itu.

"Ini dugaanku saja tidak ada yang lainnya" jawab Rachel

"Lalu kenapa kau begitu yakin dengan dugaan itu?" Tanya Bram

"Karena aku menyelidikinya disekolah dan aku menemukan sesuatu yang berhubungan dengan lambang bintang dan cap burung Phoenix pada leher korban" jawab Rachel

Mendengar hal itu semua yang ada disana terkejut. Rachel sudah tahu apa maksud dari lambang dan cap burung Phoenix itu

"Katakan apa yang kau tahu!" Seru Bram dan pak Bagas bersamaan

"Lambang bintang dan cap burung Phoenix itu adalah sebuah inisial, coba kalian hubungkan 2 tanda itu kepada salah satu jenis rasi bintang" ucap Rachel

Semua orang yang diruangan itu langsung berpikir keras mencoba mencari maksud dari perkataan Rachel tadi. Mata Hana terbelalak setelah tahu apa maksud dari Rachel.

"Ja-jangan-jangan!" Seru Hana terkejut

Rachel menyeringai mendengar seruan dari Hana yang sepertinya sudah tahu apa arti dari perkataannya tersebut. Hana memang sangat suka bintang dan tahu tentang nama-nama rasi bintang tersebut.

"Bintang yang memiliki jarak 77 tahun cahaya, yang merupakan bintang raksasa jingga dan bintang ini adalah bintang tercerah di rasi Phoenix. Dan nama bintang itu adalah...... "

TBC

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang