Miracle 42

14 3 0
                                    

Bel tanda pulang telah berbunyi yang berarti waktu belajar pada hari itu telah berakhir bagi murid-murid SMA Nirwana. Mereka semua berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing, ada yang masih diam dikelas, ada berjalan santai dan ada yang berlari.

"Indri maaf aku pulang dulu yah, bye" ucap Cecil yang kemudian berlari meninggalkan kelas

"Eh Cil tung--" ucapan Indri tidak diteruskan karena dia melihat Cecil telah pergi meninggalkan kelas.

Dengan cepat Indri membereskan buku-buku pelajaran dan tempat pencil lalu memasukannya ke dalam tas, lalu setelah selesai dengan cepat dia berlari menyusul Cecil walaupun tertinggal jauh Indri tetap harus menyusulnya. Indri telah bertekad apapun yang terjadi dia harus menyusul Cecil dan jika bisa dan sempat dia juga harus menghentikannya melakukan hal itu. Semoga saja Indri bisa.

Ketika Indri sedang menuruni tangga, karena terburu-buru alhasil Indri hampir saja terjatuh, namun dengan cepat sebuah tangan dari belakang menangkapnya sehingga Indri tidak jadi terjatuh. Indri langsung melihat kebelakang siapa yang orang yang telah menolongnya. Azka, pemuda yang memakai kacamata dan merupakan sahabat baiknya yang menolong dirinya.

"Astaga Indri hati-hati kalau turun dari tangga" ucap Azka

"Maaf gue terburu-buru tadi" ucap Indri

"Lain kali jangan diulangi, ingat ketika turun dari tangga harus berhati-hati" jelas Azka

"Iya-iya bawel" balas Indri

Dengan segera Azka langsung memukul pelan kepala Indri. "Aku bawel juga demi kebaikanmu" jelas Azka

"Aw... Iya tahu, gak usah pake acara jitak segala bisa" gerutu Indri

Azka hanya menyengir saja menanggapi gerutu dari Indri. "Ngomong-ngomong kenapa kau terlihat buru-buru, apa ada masalah?" Tanya Azka

Mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Azka membuat Indri terdiam sejenak dan berpikir apa yang tadi akan dia lakukan. Beberapa saat kemudian akhirnya Indri terkejut saat mengingatnya.

"Astaga Azka, gue tadi lagi lari kejar Cecil!" Ucap Indri sambil menepuk dahinya

"Kenapa kau mengejarnya?" Tanya Azka penasaran

Indri tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Azka  karena dengan segera dia langsung berlari menuruni tangga disusul oleh Azka yang mengikutinya dari belakang.

"Apa terjadi sesuatu?" Tanya Azka

Lagi-lagi Indri tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Azka. Ketika sampai di koridor sekolah, Indri melihat kearah sekitarnya mencoba mencari sosok yang sedang dia cari, namun dia tidak ada disana.

"Astaga kita kehilangannya" gerutu Indri kesal

"Terus sekarang bagaimana?" Tanya Azka

Seketika itu terlintas dibenak Indri perkataan yang pernah diucapkan oleh Cecil kepadanya. Dengan segera Indri langsung melakukan amanat pesan yang disampaikan oleh Cecil kepadanya waktu itu.

****

Disisi lain tepat di taman sekolah, El sedang duduk di bangku taman. Dia hanya terdiam sambil memandang kedepannya dimana terdapat berbagai jenis bunga tumbuh disana.

Mungkin orang lain akan melihat El sedang duduk sambil menikmati keindahan taman sekolah, namun mereka tidak tahu bahwa El sedang berbicara dengan seseorang yang bersemayang dalam tubuhnya itu.

"Seharusnya kau jangan berkata seperti itu kepada Mark" ucap suara dalam El

"Ya terus? Gue harus diam ketika dia berbicara begitu?!" Ujar El marah

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang