Angin yang berhembus dari jendela kelas membawa rasa nyaman dan rasa kantuk pada saat bersamaan. Indri diam-diam membaca buku yang berjudul Dikatakan Atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta karya Tere Liye di bawah laci mejanya. Dia tidak memperhatikan Pak Ahmad guru Fisika yang sedang menjelaskan materi di depan kelas.
Tidak heran lagi Indri memang sangat menyukai sajak atau puisi. Walaupun jurusan yang dia ambil dalam SMA ini adalah jurusan IPA, itu tak menghentikan dia suka dengan sastra.
Teman sebangku Indri, yaitu Cecil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat apa yang dilakukan oleh temanya itu. Gadis berambut pirang itu lebih memperhatikan guru yang sedang menerangkan karena dia tahu jika ketahuan oleh Pak Ahmad tidak memperhatikan, maka siap-siap saja untuk menerima hukuman.
Indri mendesah pelan, dia menutup buku sajaknya itu. Bosan itulah dia rasakan saat ini matanya melirik Cecil, temannya yang masih sibuk mencatat mendengarkan apa yang dijelaskan Pak Ahmad. Jujur saja materi yang dijelaskan tersebut sudah diulang-ulang selama 2 minggu berturut-turut.
Indri menopang dagunya. "Bosan.... pingin cepat istirahat" ucap Indri pelan
Cecil tersenyum kecil, walaupun pelan suara Indri dapat mendengar apa yang diucapkan oleh Indri. "Kau mudah bosan ternyata yah" ucap Cecil sambil terkekeh
Mendengar hal itu wajah Indri seketika berubah menjadi cemberut, Indri memang tak bisa menyangkal bahwa dia mudah bosan. Memang benar bukan jika suasananya tidak seru atau menarik siapapun pasti akan merasakan yang namanya bosan.
"Oh iya Lo tahu pemberitahuan hari ini" ucap Indri
"Pemberitahuan apa?" Tanya Cecil penasaran
"Kelas kita akan digabung dengan kelas 11 IPA 3 saat pelajaran Kimia nanti" jawab Indri
"Benarkah? Tapi aku tidak tahu sama sekali ada info itu" ucap Cecil tak menyangka
"Lah? Lo gak cek grup?"
"Grup apa?"
"Grup kelaslah. Emang kamu gak masuk?"
"Gak tuh" ucap Cecil sambil menggelengkan kepalanya
Indri menepuk jidatnya, astaga Indri lupa bahwa Cecilkan murid baru yah pastilah dia belum masuk grup kelas. Nanti istirahat Indri akan meminta nomor WA milik Cecil dan meminta admin grup memasukannya.
Kring.... Kring.....
Bel istirahat berbunyi pertanda sudah waktunya jam istirahat. Para murid-murid SMA Nirwana berhamburan keluar dari kelas, walaupun ada beberapa yang masih di dalam kelas.
Terlihat Cecil dan Indri sedang berjalan menuju kantin. Saat berjalan Indri terus berbicara seputar K-POP terutama boyband yang bernama BTS, dengan semangat 45 Indri bercerita kepada Cecil mengenai idolanya itu. Bukan hanya itu saja, Indri juga suka sekali menonton drama Korea, Indri bahkan rela bergadang demi itu. Berbeda dengan Indri yang suka berbau-bau Korea, Cecil sangat suka Jepang, entah itu animenya, lagunya ataupun boyband dan girlbandnya.
"Nanti malam gue mau nonton konser BTS lagi!" seru Indri semangat
"Kamu bener-bener suka banget sama tuh boyband yah" ucap Cecil sambil menggelengkan kepalanya
Indri tak menjawab namun dia hanya tersenyum. Indri memasukan tangannya kedalam saku rok serangnya hendak membawa ponselnya namun, Indri kaget ponselnya itu tidak ada di sana.
"Astaga.... HP gue ketinggalan di kelas" ucap Indri sambil menepuk jidatnya, dia baru ingat handphonenya masih berada di tas sekolahnya
"Yah gimana dong udah mau sampe Kantin masa balik lagi" gerutu Cecil
"Lo duluan aja deh, gue sendiri yang balik ke kelas ngambil HP" ucap Indri
"Hah? Gak apa-apa nih?" Tanya Cecil memastikan
"Gaklah. Gue pergi dulu"
Indripun berlari ke arah sebaliknya, kembali menuju kelasnya. Setibanya di kelas Indri menghampiri bangkunya dan memeriksa isi tasnya, dugaannya benar bahwa ponselnya masih ada disana. Indri hendak memasukan ponselnya ke dalam saku roknya tapi tangannya tergelincir sehingga ponselnya itu jatuh ke bawah meja. Indri harus merangkak untuk mengambil ponselnya itu.
Tepat saat itu tiba-tiba tiga orang pemuda masuk ke dalam kelas. Mereka adalah El, Mark dan Lucas yang menghampiri seorang murid laki-laki di kelas itu yang sedang duduk di kursinya.
"Hey Lo yang ngerusak motor gue?" Tanya El dengan dinginnya
"M-masud kakak apa?" Ucap murid tersebut dengan nada ketakutan
"Alah ngaku aja pasti Lo kan, cctv menunjukan Lo yang terakhir berada diparkiran!" ucap Mark menggerutu
"Sumpah kak bukan saya"
Suasana di sana makin memanas. Disisilain Indri telah mendapatkan ponselnya hendak keluar dari bawah meja. Namun betapa terkejutnya dia melihat ada Lucas, El dan Mark dikelasnya. Indri membekap mulutnya sendiri karena hampir berteriak lalu dia kembali bersembunyi di bawah mejanya.
"Aduh kenapa mereka pada kesini sih" umpat Indri kesal. Tapi tak urung Indri juga penasaran, Indri mengeluarkan sedikit kepalanya dan mengawasi El, Mark dan Lucas
"Ngalu Lo!" Tuduh El
"Sumpah kak bukan saya"
"Jangan bohong Lo yah kalau gak lu akan tahu akibatnya" ucap El sambil menarik kerah seragam murid laki-laki itu
Melihat hal itu Indri terkejut, ini sudah kelewatan. Walaupun Indri takut tapi dia tahu bahwa murid laki-laki itu tidak bersalah, dengan tergesa-gesa dia keluar dia mencoba berdiri tapi seakan lupa Indri berada dimana. Saat Indri mencoba berdiri dia lupa bahwa dia berada di bawah meja, akhirnya kepala Indri menabrak atas meja dengan kerasnya.
Suara benturan antara kepala Indri dan meja berakibat menimbulkan suara yang cukup besar, sehingga perhatian El, Mark, Lucas dan murid laki-laki di kelasnya beralih kepadanya.
Terlihat Indri keluar dari tepat persembunyian sambil memegang kepalanya yang sakit akibat benturan tadi. Indripun hanya bisa mengaduh kesakitan.
"Bangsat kepala gue" lirih Indri
Empat orang yang sedang melihat ke arah Indri terlihat ke heran. Mereka bertanya-tanya apa yang dilakukan oleh gadis berambut sebahu itu di bawah meja.
"Wow cewek aneh Lo nguping pembicaraan kita yah" tuduh Mark
"Sorry gak sengaja kedengaran" ucap Indri
"Lo ngapain di kolong meja? Nyari tikus?" Ejek El
Ingin sekali Indri mengumpat tapi dia tak mau terlibat masalah dengan geng itu. "Hp gue ketinggalan di kelas terus tadi jatuh ke bawah meja. Kalian datang tiba-tiba, gimana bisa gue keluar" jelas Indri
Mendengar penjelasan dari Indri. Mark hanya tersenyum, lalu El menggelengkan kepalanya sementara Lucas hanya diam.
"Kalian nuduh orang yang salah, Erik gak berbohong. Bukan dia pelakunya" ucap Indri
"Dari mana Lo tahu?" Tanya El
Indri tidak mungkin menjawab bahwa dia bisa melihat aura Erik. Indri merupakan salah satu dari beberapa orang yang Tuhan berikan kemampuan lebih. Indri memiliki kemampuan yang bernama Synesthesia yaitu dimana Indri bisa mendengar warna dan melihat suara.
Bagaimana Indri akan menjelakannya?
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Teen FictionIni adalah cerita tentang kisah mereka, tentang kehidupan mereka yang berliku-liku Ini adalah cerita tentang kisah persahabatan dan percintaan mereka Ini adalah kisah pahit, sedih, bahagia dan misteri kehidupan mereka ini adalah kisah mereka yang di...