Miracle 21

29 6 1
                                    

Azka dan Indri yang sedang duduk dikantin mengkerutkan keningnya melihat kedatangan Cecil yang terlihat kesal dan marah?
Wajah Cecil terlihat memerah tapi sepertinya bukan memerah karena malu tapi terlihat marah.

Indri menghela nafas, aura yang dikeluarkan oleh Cecil benar-benar seperti kobaran api.
"Kenapa?" Tanya Indri

Cecil tak menjawab, gadis itu langsung duduk dan menyerahkan rujak yang tadi telah dia beli kepada Azka. Cecil menatap Azka dengan pasangan yang terlihat kesal.

"Ka, kenapa kamu tinggalin aku tadi pas antri tadi?" Tanya Cecil serius

Azka mengaruk tengguknya. "Ya mau gimana tadi pegangan ditangan kita terlepas, terus karena berdesakan aku langsung pergi" jelas Azka
"Maaf" lanjutnya

Cecil menghela nafasnya mencoba meredakan kekesalannya. Sebenarnya bukan sepenuhnya salah Azka karena tadi juga dia salah, seharusnya Cecil melihat dulu orang yang tadi dia gandeng. Pandangan Cecil melihat ke sudut kantin yang dimana geng moswanted sekolah berada. Layaknya seekor elang yang melihat mangsanya, seperti itulah tatapan Cecil saat ini ketika melihat Lucas.

****

Kelas saat ini free karena guru yang mengajar tidak masuk, walaupun begitu tugas tetap saja selalu diberikan. Tapi tetap saja murid-murid tidak ada yang mengerjakannya.

"Eh guys dari pada nganggur gak ada kerjaan, giman kalau denger cerita horor!" teriak salah satu murid

Murid-murid dikelas 11 IPA 1 langsung saja tertegun dan kemudian dengan sorakan mereka semua menyetujui usulan tersebut. Terlihat beberapa murid-murid ada yang menutup gorden jendela, jadilah kelas 11 IPA 1 aga gelap. Semua itu dilakukan agar saat bercerita terkesan lebih seram.

"Oke gue mulai guys" ucap Irvan,  murid yang akan bercerita itu

Pada awalnya Cecil dan Indri tak tertarik tapi jika voting kelas kebanyakan setuju mengenai hal itu, jadinya mereka berdua ikut memperhatikan dan menyimaknya dengan seksama.

"Ini adalah pengalaman dari gue pribadi. Judul ceritanya adalah penampakan arwah penasaran" ucap Irvan

Irvanpun mulai menceritakan, beberapa hari yang lalu Irvan pulang terlambat karena dia ketiduran di perpustakaan, saat itu Irvan bangun ternyata jam sudah menunjukkan pukul 19.00 atau jam 7 malam. Perpustakaan terkunci karena itu Irvan harus keluar lewat jendela lalu berjalan melewati lorong, tapi saat Irvan melewati kelas 10 IPA  1 yang sangat gelap tiba-tiba terdengar suara  deheman seseorang menyanyikan lagu cradless karya sub urban.

Irvan langsung memperagakannya, dia menyanyikan lagu cradless dengan deheman. Seketika suasana kelas berubah menjadi seram karena suaranya itu, alhasil membuat seluruh bulu kuduk semua murid dikelas berdiri.

Indri melihat ke arah Cecil yang tampak terpaku mendengar cerita dari Irvan. Aura yang dikeluarkan oleh Cecil terpancar jelas bahwa dia tengah ketakutan. Indri baru tahu ternyata Cecil takut hal seperti ini.

Oke kembali ke cerita.

Irvan saat itu terkejut karena siap yang malam-malam bernyanyi didalam kelas 10 IPA 1? Saat itu Irvan teringat sebuah cerita bahwa dikelas itu dua tahun yang lalu ada seorang anak laki-laki yang bernama Ankaa yang meninggal karena gantung diri. Irvan juga mendengar gosip bahwa Ankaa sangat suka dengan lagu-lagu karya sub urban, dan diantara semua lagunya, lagu chadless yang paling dia sukai.

Dengan berani Irvan membuka pintu kelas 10 IPA 1 itu sedikit, saat Irvan mengintip dia melihat selulet bayangan seseorang yang sedang duduk di bangku yang pernah ditempati oleh almarhum Ankaa.

"KYAA!!" jerit Cecil dengan kencangnya saat Damar tiba-tiba mencengkram pundaknya dari belakang

Karena jeritan Cecil yang terbilang kencang, sehingga teman-teman sekelas yang lain terkejut karena mendengar hal itu. Sementara Damar terbahak karena aksinya berhasil.

Sebagai tambahan Damar adalah murid yang paling usil dan jail di kelas 11 IPA 1, bukan sekali dikali dia sering melakukan hal itu tapi sering.

Oke back to story

"Damar! Ih! Ngapain kamu ngagetin dibelakang gitu!" Ujar Cecil sambil mencubit pundak Damar dengan kerasnya

"Aw.. sorry, habis muka kamu serius banget dengerin cerita hantunya, jadi pengen ngusilin" ucap Damar dengan muka watadosnya

"Kirain ada apa sampe Lo teriak gitu Cil" ucap Indri

Cecil mengendus kesal, sementara itu teman-teman sekelas tertawa melihat hal itu. Indri menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menepuk bahu Cecil mencoba menenangkannya.

"Terus gimana lanjutnya Van? Habis kamu liat bayangan itu?" Tanya salah satu murid kepada Irvan

"Tentu saja kabur dengan secepat-cepatnya yang gue bisa" ucap Irvan

"Payah! Mestinya Lo idupin lampu dan liat siapa orang itu" ucap salah satu murid

"Iya bisa aja mungkin orang yang isengin Lo" ucap murid lainya menambahkan

"Astaga coba kalian ada di posisi gue, kalian emang berani?" Tantang Irvan

Apa yang dikatakan Irvan membuat seluruh murid-murid dikelas 11 IPA 1 tertegun. Tentu saja siapapun yang ada di posisi Irvan saat itu pasti akan melakukan hal yang sama, alasannya hanya satu yaitu karena ketakutan.

Kring.... Kring....

Bel telah berbunyi yang berarti pergantian pelajaran. Murid-murid kelas 11 IPA 1 langsung membereskan apa yang mereka lakukan tadi, seperti membuka gorden dan jendela kelas, menghidupkan kembali lampu yang tadi sempat dimatikan.

Seperti biasa Ketua kelas 11 IPA 1 dan wakilnya langsung keluar dari kelas menuju ruang guru untuk menjemput guru yang akan mengajar dikelas nanti.

"Hey Dri kamu percaya gak" kata Cecil kepada Indri

"Percaya apa?" Tanya Indri

"Yah tentang cerita yang tadi Irvan ceritakan" jawab Cecil. "Apa hantu itu benar-benar ada" lanjutnya

Indri menghela napas, dia sebenarnya percaya tak percaya. Indri memang belum melihat dengan mata kepalanya sendiri tapi dengan kemampuannya dia bisa melihat seseorang yang selalu berhubungan dengan dunia gaib, kalau orang dulu-dulu menyebutnya persugihan. Persugihan yaitu ritual membuat perjanjian dengan makhluk gaib, tapi kebanyakan persugihan berakhir dengan tidak baik. Sebenarnya Indri tahu bahwa di SMA Nirwana ini ada seorang yang melakukan persugihan, jika dia mengungkapkannya pasti tidak ada yang percaya. Bagaimana Indri tahu? Jawabannya mudah dia melihat orang itu beraura kemerahan darah dan jika dilihat lebih seksama salah satu mata orang itu berwarna merah.

Indri menggelengkan kepalanya, bukan saatnya dia berpikir hal itu. Lagi pula mau orang itu melakukan persugihan atau tidak itu bukan urusannya, yang terpenting Indri harus menjauhi orang itu sejauh-jauhnya.

***
TBC

Sorry yah guys kemarin gak bisa updeta karena author sakit kemarin.

Makasih yah udah vote ceritanya

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang