Suasana dikantin mendadak sedikit tenang karena orang-orang yang bicara pun kini hanya berbicara dengan nada yang pelan alias berbisik-bisik. Semua itu terjadi karena pandangan mereka yang melihat sesuatu di kantin itu yang membuat mereka bingung, terkejut dan juga aneh.
Tepat dimeja bagian pojok kedua, terdapat 7 orang yang sedang duduk bersama, tapi atmosfer diantara mereka begitu canggung dan terasa asing. Namun entah kenapa seakan-akan mereka memang harus bersama-sama karena sebenarnya mereka memiliki kesamaan yang sama, entah itu nasib atau kemampuan mereka.
Ke-7 orang itu tak lain adalah Mark, Lucas, El, Indri, Cecil, Azka dan Rachel. Mereka semua lebih menghabiskan waktu dengan dunia mereka sendiri, seperti Mark yang hanya sibuk memainkan tablet miliknya, El yang sibuk membaca sambil mendengarkan musik lewat headset yang dipakainya, Rachel hanya memakan makanan dengan tenang, lalu Azka dan Indri yang asik mengobrol berdua mengenai musik, lalu Lucas sama seperti Rachel hanya makan dengan tenang tapi sesekali dia melihat kearah Cecil yang sedang mengamati teman-teman yang sedang duduk di meja ini.
Cecil sungguh tak menyukai suasana yang ada dimeja ini, harusnya ini menjadi momen agar mereka bisa berkenalan dan berakhir dengan berteman. Tapi jujur saja Cecil tak berani untuk sekedar berbicara, pada akhirnya dia hanya menghela napasnya.
"Selain Cecil aku tidak mengenal sisanya, kalian siapanya Cecil?" Tanya Lucas memecahkan keheningan
Mereka terpanggil, Rachel langsung berhenti makanan begitu juga dengan Azka dan Indri yang sedang mengobrol juga terhenti. Akhirnya mereka bertiga menatap kearah Lucas. Rachel terlihat tenang, Azka memandang Lucas dengan aneh sedangkan yang terakhir Indri terlihat gugup karena takut.
"Saya Azka temanya Cecil" ucap Azka
"Sa-saya Indri temannya Cecil juga" gagap Indri
Lucas menganggukkan kepalanya tanda dia mengerti. "Lalu kamu siapa?" Tanya Lucas sambil memandang kearah Rachel
"Aku Rachel" ucap Rachel
"Teman Cecil juga?" Tanya Lucas lagi
Rachel hanya terdiam tidak menjawab ataupun mengisyaratkannya seperti menggelengkan atau menganggukkan kepalanya.
Tentu saja karena hal itu menjadi mengudang tanya dalam diri Lucas, bahkan El dan Mark yang sebelumnya sibuk dengan urusan mereka langsung berfokus karena penasaran.
"Emm.... Kak Lucas kalau dia disini tentu saja karena dia adalah teman Cecil" ucap Azka
"I-iya Rachel itu orangnya pemalu jadi yah gitu udah sifatnya iya kan Cil?" Tambah Indri
"Iya Rachel itu memang seperti itu" jawab Cecil. "Dia adalah teman kami dan yang aku ketahui dia baik, bisa sombong pada waktu-waktu tertentu dan yang paling penting dia sangat misterius" tambah Cecil sambil tersenyum kecil
"Misterius?" Bingung El
"Apa maksudnya itu?" Tanya Mark penasaran
"Walaupun kami adalah temannya, kami tidak tahu menahu sama sekali mengenainya atau mengerti dirinya, karena sangat sulit untuk bisa memahaminya" jawab Cecil
"Iya dan itu sebenarnya curang, Rachel tahu banyak tentang kami dengan baik bahkan sebelum kami mengatakan sesuatu dia bisa tahu sebelum kami bilang" ucap Azka
Mendengar hal itu Lucas, El dan juga Mark memandang Rachel dengan rasa penasaran.
Merasa ada yang memandang dengan intes, Rachel langsung menatapnya dengan tajam. "Bisa tidak kalian hentikan tatapan penasaran itu dan jika kalian ingin tahu memahami seseorang itu bukan perkara yang sulit" ketus Rachel
Semua yang ada dimeja sangat terkejut mendengar perkataan Rachel yang terdengar ketus dan juga sombong. Apa mereka sedang bermimpi, seorang Rachel yang terkenal karena pendiam, tenang dan sabar bisa berkata seperti itu? Itu yang terlintas dalam pikiran Mark, El dan Lucas. Sedangkan untuk Azka, Indri dan Cecil mereka terkejut bukan karena hal itu, karena mereka sudah pernah melihat Rachel bisa berkata seperti itu tapi seingat mereka Rachel hanya berkata ketus dan sombong kepada orang-orang terdekatnya saja.
"Oy Rachel Lo sehatkan?" Tanya Indri khawatir
"Iya mungkin kamu lagi gak enak badan atau gimana" ucap Cecil
"Aku baik-baik saja Cecil, Indri" ucap Rachel
"Lalu kenapa kau berkata seperti itu?" Tanya Azka penasaran
Rachel menghembuskan nafasnya. "Apa sangat aneh jika menyombongkan diri dihadapan orang yang sama sombongnya juga dengan kemampuan mereka" ucap Rachel sambil menyeringai
"Apa kau bilang?" Ucap Mark
"Apa maksudnya itu?" Kesal El
"Kita adalah manusia biasa, tapi ada juga manusia yang diberi anugerah lebih oleh tuhan. Tapi kalian terlalu menyombongkan anugrah itu dengan menggunakannya demi kesenangan, kemudahan atau menghindari dari apa yang seharusnya diterima atau dilakukan. Aku beritahukan bukan kalian saja yang menerima anugrah itu, saat ini orang-orang yang mempunyai anugrah itu sedang berada dihadapan kalian" ucap Rachel menjelaskan
"Apa yang kau maksud dengan hal itu?" Tanya Lucas
"Apa kalian belum paham apa yang aku katakan tadi, coba pahamilah" ucap Rachel
Semua yang ada dimeja itu termenung, mereka semua sedang berpikir keras tentang perkataan yang tadi diucapkan oleh Rachel. Beberapa saat kemudian, Azka terlihat terkejut dan tak menyangka.
"Rachel jangan bilang jika ...." Ucap Azka terhenti
"Sudah aku duga pasti kau orang pertama yang paham" ucap Rachel
"Tunggu sebentar, apa mungkin maksudmu anugrah yang kau bilang tadi adalah kemampuan yang itu?" Tanya Lucas
"Ya tepat sekali kak Lucas" ucap Rachel
Mendengar hal itu Lucas, El, Cecil dan Azka terkejut sedangkan hanya Mark yang terlihat kebingungan.
"Sungguh apa cuma gue yang gak paham disini" ucap Mark
"Sebenarnya gue udah tahu kalian yang ada disini punya hal itu, hanya saja gue tak mau mencampurinya" ucap Indri
"Kemampuan synesthesia, dimana kau bisa melihat aura seseorang, itu kemampuan yang kau miliki bukan?" Tanya Rachel memastikan
"K-kau tahu kemampuan yang aku miliki? Hebat" Ucap Indri terkejut sekaligus tertegun
"Aku tahu semua kemampuan kalian yang ada di sini" jawab Rachel.
Pada akhirnya Rachel membeberkan kemampuan yang dimiliki oleh orang-orang yang sedang duduk disana, seperti Cecil yang memiliki kemampuan Retrocognition atau kemampuan melihat kenangan masa lalu seseorang, lalu Azka yang mempunyai kemampuan fotografi memori yang dimana Azka dapat mengingat sesuatu dalam satu kali baca atau tatap, Lucas yang mempunyai kemampuan telepati yang gimana dia bisa membaca pikiran seseorang dan yang terakhir ada El, namun Rachel terdiam tidak memaparkan kemampuannya itu.
"Apa kemampuan yang dimiliki oleh El?" Tanya Mark penasaran
"Iya apa Rachel? Jawablah" tambah Azka
Rachel mengabaikan pertanyaan dari Mark dan Azka, saat ini dia sedang memandang El dengan padangan yang sulit diartikan. "Apa kau selalu seperti itu kak El?" Ujar Rachel
"Maksudmu?" Tanya El bingung
"Kau..... Sangat menyayanginya yah sampai kau rela berbagi tubuh dengannya"
El tersenyum getir. " Sepertinya kau sudah tahu yah mengenai dia" lirih El
"Iya aku tahu, tapi karena perbuatanmu itu akan- bukan tapi pasti orang-orang akan menganggap itu adalah musyrik dan juga jika kau tidak segera merelakannya maka akan terjadi hal yang sangat buruk, entah itu padamu atau dirinya itu" jelas Rachel
TBC
Maaf baru bisa update, karena author sibuk selama beberapa bulan kebelakang.
Terimakasih yang masih membaca cerita ini, jangan lupa voat yah

KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Novela JuvenilIni adalah cerita tentang kisah mereka, tentang kehidupan mereka yang berliku-liku Ini adalah cerita tentang kisah persahabatan dan percintaan mereka Ini adalah kisah pahit, sedih, bahagia dan misteri kehidupan mereka ini adalah kisah mereka yang di...