Miracle 29

21 5 1
                                    

Terlihat disebuah taman seorang gadis sedang menangis tersedu-sedu, sang gadis sedih dan juga bingung entah apa yang harus dia lakukan. Sudah berjam-jam lamanya gadis itu menangis, padahal hari sudah larut malam, bisa saja sang gadis diserang atau diganggu oleh orang-orang yang jahat yang selalu berkeliaran tapi sang gadis tak peduli, saat ini melampiaskan perasaannya adalah yang terpenting.

Sang gadis yang tak lain adalah Indri hanya duduk termenung di bangku taman, sesekali dia mengusap air mata yang keluar dari matanya. Gara-gara kasus itu kakaknya ditahan, padahal kakaknya tidak berbohong sama sekali tentang lambang bintang di TKP itu. Namun para polisi masih harus menahannya karena kakaknya itu masih terlibat.

Otopsi, hanya itu jalan keluar dan kebenaran yang akan mengeluarkan kakaknya itu, menurut keterangan hasil otopsi jenazah itu akan keluar hari ini jam 11 malam. Sebenarnya Indri ingin menunggu tapi pihak kepolisian tidak mengizinkannya, Indri hanya bisa pasrah ketika dia harus meninggalkan kakaknya disana.

"Pulanglah jaga kesehatanmu dan jangan banyak pikiran" itu adalah pesan dari kakaknya Noah

Indri hanya bisa menunggu dan semoga hasil otopsi itu seperti apa yang dia perkirakan. Indri yakin sekali ada seseorang yang sengaja melemparkan mayat ke depan mobil kakaknya saat berkendara.

Saat Indri tengah termenung dalam pikiran. Tak jauh dari sana Rachel sedang berjalan kaki di trotoar jalan, gadis berjepit kupu-kupu itu menghentikan langkahnya ketika penglihatannya melihat Indri yang sedang terduduk di bangku taman. Rachel bisa menebak bahwa gadis itu habis menangis atau mungkin masih menangis, karena air matanya masih keluar.

Rachel menghela napas sambil membenarkan letak topinya. Dalam pikirannya haruskan dia berbicara  dan menghibur Indri, tapi jika dia menghampirinya pasti gadis itu memandang aneh karena warna matanya ini. Karena bingung seperti biasa Rachel memutuskan lewat melempar koin saja. Rachel langsung mengeluarkan sebuah koin dari saku celananya.

Jika yang keluar adalah ekor dia akan berbicara dan menghibur Indri, tapi jika keluar kepala dia pergi saja dan meneruskan langkahnya itu. Rachel langsung melempar koin itu keatas dan ketika jatuh ke bawah dengan segera dia menangkap koin itu dengan telapak punggung tangannya. Rachel melihat hasil yang keluar.

Ekor

Rachel tak menduga hasil yang kalau adalah ekor. Tapi karena hasil itu yang keluar mau tak mau dia harus melakukannya. Rachel langsung menghampiri Indri yang sedang duduk di bangku taman.

Indri yang sedang termenung dalam pikiran langsung terbuat oleh sebuah langkah kaki yang mendekatinya. Indri langsung was-was karena takut bisa saja orang itu ingin berbuat jahat. Indri menyipitkan matanya ketika melihat orang yang melangkah kearahnya, seorang gadis yang memakai topi ungu, jaket putih dan celana training berwarna hitam. Indri tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena gadis itu menunduk jadinya wajah sang gadis terhalang oleh topinya itu.

"Si-siapa Lo?" Tanya Indri gagap karena gadis itu sudah berdiri dihadapannya

Dengan segera sang gadis yang berada dihadapan Indri mendongkakan kepalanya, melihat kearah Indri. "Sedang apa kau larut malam hari ditaman sendirian. Apa kau tidak takut?" Kata gadis itu

Indri tidak menjawab perkataan gadis itu karena kini dia sedang terkejut melihat warna mata sang gadis itu. Mata ungu, untuk pertama kalinya dia melihat warna mata seseorang berwarna itu. Tapi tunggu kok rasanya Indri kenal dengan wajah gadis ini, dan juga jepitan kupu-kupu yang dipakai sang gadis tak asing dimatanya.

"Lo Rachel?!" Teriak Indri terkejut karena akhirnya dia ingat

"Kau pikir siapa memangnya?" Ucap gadis itu yang tak lain adalah Rachel

"Ta-tapi mata Lo" tunjuk Indri kearah mata Rachel

Rachel menghela napas sudah dia duga akan jadi begini. Rachel ketika sekolah selalu menggunakan kontak lensa, semua itu dilakukan olehnya untuk menutupi mata ungunya itu. Alasannya hanya satu, Rachel tak ingin menjadi pusat perhatian.

Rachel langsung duduk di bangku panjang yang tadi diduduki oleh Indri. "Aku jelaskan sambil duduk saja. Karena akan menjadi cerita yang cukup panjang" ucap Rachel

Mendengar hal itu Indri langsung duduk kembali di bangku panjang itu. Kini banyak pertanyaan dibenak Indri kepada Rachel, entah itu karena matanya atau kenapa gadis itu ada disini larut malam begini.

"Siapa yang bakal tanya dulu?" Tanya Indri

"Terserah saja" jawab Rachel

"Ka-kalau gitu gue dulu boleh" Usul Indri, dan Rachel menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

"I-Itu warna mata Lo asli?" Tanya Indri gugup

Sudah Rachel duga pasti pertanyaan pertama tak jauh dari menanyakan warna mata ungunya ini
"Iya ini asli" jawab Rachel

“Ko bisa sih warna mata Lo warna ungu gitu?” tanya Indri penasaran

“Kau pernah mendengar legenda Alexsandria Agustin” jawab Rachel

Indri menggelengkan kepalanya bertanda tak tahu. Rachel pun menjelaskannya. 

Alexsandria Agusti adalah gadis yang lahir di London tahun 1329 yang memiliki warna mata ungu pertama di dunia, tapi pada awalnya warna mata gadis itu berwarna biru namun sedikit demi sedikit berubah menjadi warna ungu, keluarganya mengatakan bahwa itu kutukan dari penyihir dan karena warna matanya yang langka itu dia dianggap sangat special

Sama seperti legenda itu pada awalnya warna mata Rachel itu biru tapi saat usianya 5 tahun warna mata birunya berganti menjadi ungu secara tiba-tiba. Sebenarnya tidak tiba-tiba juga, karena warna mata Rachel juga sudah mulai melakukan perubahan, yaitu kadang-kadang matanya itu berubah menjadi ungu dan kembali biru lagi. Tapi sejak saat itu mata Rachel tidak berubah kembali menjadi biru lagi dan secara permanen tetap ungu.

"Gue gak tahu bahwa ada kisah kaya gitu" ucap Indri takjub sekaligus bertanya-tanya. "Oh iya ngomong-ngomong, kenapa Lo larut malam gini masih berkeliaran?" Tanya Indri kemudian

"Aku dipanggil untuk bantuan" jawab Rachel

"Bantuan apa?"

"Membantu kak Saga memecahkan sebuah kasus"

Mendengar hal itu Indri terkejut, apa mungkin kasus yang dibilang oleh Rachel adalah kasus penemuan mayat itu. Jika benar begitu, apa mungkin Rachel bisa membantunya

"Katakanlah" ucap Rachel

"Hah?" Bengong Indri

"Kau ingin bilang sesuatu kepadaku. Mungkin meminta bantuanku" ucap Rachel

Indri terkejut dari mana Rachel tahu bahwa dia sedang berpikir untuk meminta bantuan darinya. Apakah ini kemapuan yang dimiliki oleh Rachel itu, kemampuan telepati?

Sedangkan Rachel kenapa bisa tahu hal itu, jawabannya cukup mudah dia membaca mimik wajah Indri. Rachel sudah menguasai hal itu jadi jika dia melihat wajah seseorang dia bisa tahu apa yang ada dipikiran orang itu.  Rachel seperti melihat sebuah catatan dan dia tinggal membacakannya saja. Dan jika kalian bertanya apa Rachel punya kemampuan, jawaban adalah ya dia punya tapi bukan telepati.

Indri menceritakan masalah yang menimpa dirinya kepada Rachel. Tentang kasus penemuan mayat itu beserta kejanggalannya, lalu kakaknya yang saat ini berstatus sebagai tersangka. Indri menceritakan semuanya kepada Rachel tanpa ada yang disembunyikan olehnya sama sekali, karena dia percaya Rachel adalah harapan dan jalan keluar dari masalah ini.

***
TBC

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang