Kring.... Kring...
Bel tanda pulang telah berbunyi, murid-murid SMA Nirwana berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Sebagian ada yang langsung pulang, sebagian lagi masih tetap disekolah entah itu karena ekstrakulikuler yang diikuti, kerja kelompok atau sekedar nongkrong.
"Cil, Lo langsung pulang?" Tanya Indri kepada Cecil yang terlihat sedang memasukan buku dan kotak pensil ke depan tas miliknya
"Hmm.. kayaknya gak, aku mau disini dulu sebentar lagi" jawab Cecil
Indri menganggukkan kepalanya mengerti. "Kalau gitu gue pulang duluan yah. Semalem abang gue baru pulang dari Jakarta, gue kangen banget sama dia" ucap Indri sambil tersenyum senang
Cecil yang mendengar hal itu ikut tersenyum, dia sudah tahu kehidupan apa yang dijalani oleh Indri. Kedua orang tua Indri telah meninggal dunia karena kecelakaan, saat ini yang hanya dimiliki oleh Indri adalah kakak laki-laki saja.
Indri dan Cecil tak jauh berbeda, kedua gadis itu tinggal sendirian di rumah karena anggota keluarga yang lain sibuk bekerja. Bedanya Cecil masih memiliki ayah sedang Indri tidak. Ada persamaan lainya yaitu ketika hari libur atau ada waktu senggang ayah Cecil dan kakak Indri selalu berkunjung sekedar melihat keadaan atau memberikan uang jajan dan sekolah.
"Yah udah Cil aku pulang duluan" ucap Indri sambil melambaikan tangannya dan bergegas meninggalkan kelas dengan cepatnya
Cecil juga membalas Indri dengan melambaikan tangannya. Setelah itu Cecil menghela napas dan melihat keluar jendela kelas, gadis itu sedang berpikir apa yang akan dia lakukan. Saat itu terlintas dipikiran Cecil untuk berkeliling sekolah, walaupun dia sudah bersekolah disini cukup lama tapi dia belum tahu seluk beluk sekolah dengan baik.
Cecil pun berjalan meninggalkan kelasnya untuk berjalan-jalan disekolah. Mungkin saja dia akan menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya.
****
Disisilain Indri telah meninggalkan sekolah, gadis dengan rambut hitam sebahu itu sedang berlari dengan semangat menuju rumahnya karena Indri tak sabar untuk bertemu dengan kakaknya. Saat pagi tadi Indri melihat bahwa kakaknya sudah pulang dan tengah tidur di kamarnya, sebenarnya Indri ingin sekali menyapanya tapi dia urukan karena tahu kakaknya pasti lelah. Akhirnya Indri memutuskan untuk menyapanya saat pulang sekolah nanti.
Tapi tiba-tiba langkah Indri terhenti ketika melihat sekelompok remaja SMA sedang mengkroyok salah satu murid sekolahnya. Indri benar-benar terkejut melihat itu, astaga apa yang harus dia lakukan saat ini. Indri tak bisa bela diri sama sekali, dia melihat kesekitar jalanan dan sialnya jalan cukup sepi, karena itu Indri langsung berpikir dengan keras bagaimana cara dia membantu.
Sebuah ide tiba-tiba terlintas dikepalanya, dia dengan cepat membuka ponselnya dan langsung menyalakan suara mobil polisi.
Para remaja yang sedang mengkroyok itu langsung terkejut mendengar suara mobil polisi. Astaga jika mereka ketahuan polisi bisa menjadi masalah besar nantinya.
"PAK POLISI TOLONG! DISINI ADA PENGANIAYAAN!" Teriak Indri dengan kerasnya
Para remaja SMA yang sedang mengkroyok itu tanpa pikir panjang langsung lari terbirit-birit meninggalkan siswa SMA Nirwana yang tadi mereka hajar bersama-sama. Sudah ada polisi ditambah ada orang yang berteriak dan pasti akan menjadi saksi mata kejadian ini, sudah pasti mereka akan ketahuan berbuat hal seperti ini.
Ketika para remaja SMA itu sudah pergi semua, Indri langsung menghampiri siswa yang tadi sempat mereka hajar itu. Indri langsung berjongkok dan mengecek keadaan siswa itu. Mata Indri terbelalak melihat keadaan siswa itu, baju seragamnya penuh dengan jejak kaki, dan ada luka memar dibeberapa bagian tubuh dan wajahnya. Siswa itu dalam keadaan tidak baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Teen FictionIni adalah cerita tentang kisah mereka, tentang kehidupan mereka yang berliku-liku Ini adalah cerita tentang kisah persahabatan dan percintaan mereka Ini adalah kisah pahit, sedih, bahagia dan misteri kehidupan mereka ini adalah kisah mereka yang di...