Miracle 45

7 3 0
                                    

"ah yah ngomong-ngomong ini perasaanku saja atau ada yang kurang diantara kalian?" Ucap Mark

Mendengar ucapan Mark membuat Rachel dan Azka mengkerut kan kening mereka karena merasa bingung.

"Maksud kak Mark apa yah?" Tanya Azka

"Maksud gue personil geng kalian, kalau gak salah ada lu, Rachel, pacarnya Lucas alias Cecil, sama ada satu lagi kalau gak salah hmm.... Siapa sih namanya?" Ucap Mark sambil mengingat-ingat

Mendengar perkataan Mark, Azka langsung berpikir keras sementara Rachel menghela napasnya terlihat dari raut wajahnya dia sudah paham apa yang dimaksud oleh Mark.

"Gue gak inget namanya tapi kalau gak salah dia tuh cewek yang rambutnya sebahu dan suka bikin El kesal padanya" jelas Mark

"Kalau tidak salah nama panjangnya ada nama Silvi Utami" jelas Lucas

"Indri maksudnya?" Ucap Azka memastikan

"Nah itu dia" ucap Mark kemudian menjentikkan jarinya. "Oh jadi namanya Indri rupanya" lirihnya

Oh jadi yang dibicarakan dan coba Mark jelaskan itu mengenai Indri rupanya. Iya sih biasanya Cecil, Indri, Azka dan Rachel selalu bersama dan terlihat bersama kemanapun, yah walaupun hanya dengan Rachel yang kadang-kadang saja karena gadis itu tidak selalu ada. Tunggu-tunggu sepertinya ada yang salah. Azka melihat ke sekitarnya dengan panik.

"Dimana Indri?!" Teriak Azka

Astaga bagaimana Azka bisa lupa pada sahabatnya itu, bukannya tadi Indri juga berlari bersama dia dan  Rachel, lalu kenapa dia bisa tidak ada? Dimana dia sekarang? Tidak mungkin dia tiba-tiba menghilang bukan?

Dan yang paling penting untung  saja teriakan Azka tidak mengagetkan Lucas yang sedang mengemudi, ataupun Rachel yang duduk diam sambil menghadap ke samping tapi teriakan Azka mengagetkan Mark yang sedang mengutak-atik tabletnya, alhasil tablet yang dipegang olehnya terjatuh ke bawah.

"My Everything!!" Teriak Mark, dengan segera dia mengambil tabletnya yang tadi terjatuh dan mengecek keadaan tabletnya itu, karena takut ada yang bagian yang rusak.

"Astaga untung kau baik-baik saja honey" ucap Mark sambil menghela napasnya lega, kemudian dia menciumi tabletnya itu dengan penuh kasih

Melihat hal itu tentu saja membuat berbagai reaksi semua orang yang ada disana. Lucas hanya menghela napasnya karena dia sudah sering melihatnya, sementara Rachel menggelengkan kepalanya tak habis pikir dan Azka.... pemuda itu melongo melihat hal itu, sungguh ajaib sekali.

"Hey kau, kalau mau teriak kasih kode jadi aku tidak terkejut. Bagaimana jika Evi lecet atau terluka!" Marah Mark kepada Azka

"Evi?" Bingung Azka

"Evi, My Everything. Karena kau teriak aku tadi menjatuhkannya untung dia tidak apa-apa" ucap Mark

Evi? My Everything? Menjatuhkannya? Tunggu-tunggu apa yang Mark maksud itu adalah tabletnya? Astaga sungguh tidak bisa dipercaya, Mark menamai sebuah benda, apa dia sudah tidak waras? Dan juga kenapa jadi membahas tablet, saat ini yang paling penting bagi Azka yaitu menanyakan mengenai Indri.

"Baiklah terserah saja, yang paling penting kita harus kembali karena Indri sepertinya tertinggal" ucap Azka

"Kita tidak bisa melakukannya" ucap Lucas

"Kenapa?! Bagaimana jika Indri mencari kita?" Ujar Azka

"Kita sudah setengah jalan dan kau ingin kita putar balik?! Cecil dalam bahaya, nyawanya bisa melayang kapan saja dan bukan saatnya memikirkan hal lain!" Geram Lucas

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang