Miracle 33

20 4 0
                                    

Kring...... Kring......

Bel tanda istirahat telah berbunyi murid-murid SMA Nirwana berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Ada yang ke kantin ataupun masih diam dikelas.

Terlihat Azka keluar dari kelasnya, pemuda itu sedang fokus pada ponsel ditanganya. Sambil berjalan dia membaca pesan WhatsApp yang dia terima dari Cecil bahwa gadis itu menunggunya dikantin, tapi Indri tidak bersamanya karena ada urusan yang harus dia lakukan dulu. Azka tidak mempermasalahkan hal itu sama sekali.

Saat Azka sedang menuruni tangga dia mendengar dua orang murid laki-laki, sepertinya kakak kelas yang sedang bercakap-cakap, dan terdengar dari suaranya mereka membicarakan sesuatu yang penting. Sebenarnya Azka tak ingin ikut campur tapi pendengaran menangkap hal itu mau tak mau dia pasti mendengarkannya.

"Toni meninggal, gimana ini Al"

"Apa ini perbuatan arwah Ankaa, gue baru ingat hari ini peringatan kematian dia"

"Ka-kalau gitu apa Ankaa ingin balas dendam sama kita? Jika begitu apa nasib kita...."

"Jangan bodoh! Hantu itu gak ada, kalau ada juga mana bisa hantu ngebunuh orang!"

"Yah habis...... Coba pikir mungkin aja bisakan. Ankaa balas dendam sama kita karena kita udah membunuhnya"

"Jaga ucapan Lo ini masih disekolah Opik!"

Langkah Azka yang sedang menuruni tangga terhenti karena mendengar kata-kata terakhir yang diucapkan oleh salah satu murid itu. Astaga apa yang tadi dia ucapakan? Membunuh, mereka bilang telah membunuh orang. Azka tidak melanjutkan langkah kakinya karena dia takut akan menjadi masalah, dia harus menunggu kedua siswa itu pergi dari sana.

Beberapa menit kemudian akhirnya kedua siswa itu pergi dari sana, Azka bernapas lega akhirnya dia melanjutkan langkah kakinya menuju kantin sekolah. Azka tahu Cecil pasti menunggu dikantin pasti sangat lama, ketika sampai disana Azka harus minta maaf kenapa Cecil mungkin dengan mentraktirnya es krim kesukaannya agar dia tidak kena amuk. Kalian tahu sendiri gimana Cecil jika sedang marah, gadis pirang itu tidak bisa berpikir jernih dan mengucapkan kata-kata yang bersifat spontan, tidak dipikir terlebih dahulu.

****

Kantin sekolah SMA Nirwana

Terlihat Cecil sedang duduk dikantin sekolah menikmati waktu istirahatnya dikantin dengan memesan satu piring batagor yang saat ini telah habis dia makan. Cecil menghela nafas, gadis itu terlihat aga kesel karena mau Azka atau Indri tidak menyusulnya sama sekali ke kantin, sudah lama sekali dia menunggu mereka berdua tapi mau Azka atau Indri tidak menunjukan batang hidungnya sama sekali.

Walaupun kesal Cecil harus memaklumi kondisi Indri atau Azka, dia tidak boleh berprasangka buruk terhadap mereka, mungkin mereka berdua ada urusan yang sangat penting sehingga tidak sempat untuk ke kantin menemuinya. Tapi karena seperti itu Cecil jadi khawatir sekali, dia takut apa mungkin terjadi sesuatu kepada Indri atau Azka.

Disisilain dikantin sekolah tepatnya dipojok kantin, terlihat grup moswanted sekolah yaitu Lucas, El dan Mark sedang berkumpul disana. Seperti murid lainya, mereka bertiga sedang istirahat dikantin dengan memesan makanan, seperti Mark sedang makan bakso dengan lahapnya walaupun sesekali pemuda itu mengecek tablet yang selalu dibawanya, lalu El yang sedang makan nasi goreng spesial, pemuda itu makan dengan tenang dan terlihat elit seperti seorang bangsawan dan yang terakhir Lucas yang sedang memakan roti coklat tapi sesekali pemuda itu melihat kearah Cecil berada.

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang