Miracle 38

13 4 0
                                    

Saat ini seluruh murid-murid SMA Nirwana sedang berkumpul di aula sekolah, penemuan mayat di gudang peralatan olahraga menggemparkan seluruh sekolah. Saat ini pihak kepolisian sedang menanganinya dan seluruh murid-murid SMA Nirwana diajak untuk kerjasamanya. Kepolisian sudah mulai melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Satu pihak memintai keterangan satu persatu murid-murid yang berada di aula, pihak lain mengecek TKP dan pihak lainya melakukan pengecekan CCTV sekolah.

Disudut aula sekolah ada sebuah ruangan yang cukup besar, disanalah pihak kepolisian meminta keterangan para siswa-siswi. Sementara para murid berbaris rapih di aula menunggu panggilan untuk dimintai keterangan terkait dengan alibinya.

Saat ini tepat di rungan itu Cecil dan Lucas sedang ditanya salah satu polisi mengenai keterangan mereka. Cecil dan Lucas adalah orang yang menemukan mayat pertama kali. Diruangan itu ada dua orang polisi yang ditugaskan, satu diantara mereka Cecil kenal dan orang itu tak lain adalah Kak Saga.

Kak Saga sedang melakukan sesi bertanya kepada ketiga murid yang tak lain adalah El, Mark dan Indri. Baiklah saat ini Cecil harus fokus kepada polisi yang berada didepannya untuk bertanya. Bramanda Arkanata atau kerap kali dipanggil dengan Bram, itulah nama dari sang polisi.

"Tolong jelaskan bagaimana kronologi kejadiannya" ucap Bram

"Saat itu kami berdua sedang berjalan dikolidor sekolah tapi tiba-tiba Pak Rudi memanggil kami untuk meminta bantuan. Beliau ingin agar kami membantunya mengambil peralatan olahraga di gudang, tapi saat kami membuka pintu gudang kami.... Kami menemukan mayat itu sudah tergeletak disana" jelas Cecil

Bram terlihat mencatat apa yang sudah dijelaskan oleh Lucas dibuku catatan kecil miliknya. "Sebelum itu apa yang kalian lakukan pada jam istirahat berlangsung?" Tanya Bram

"Kami ada dibelakang sekolah, tepatnya dibawah pohon apel" jawab Cecil

"Sedang apa kalian disana?"

"Ah itu.... Kami mengobrol disana"

Bram mengangkat sebelah alisnya. "Berdua saja?" Heran Bram

Cecil menggunakan kepalanya sebagai jawaban sedangkan Lucas tidak menjawab, sendari tadi pemuda itu hanya diam saja. Pertanyaan yang ajukan oleh Bram selalu dijawab oleh Cecil. Tapi melihat tatapan heran yang diberikan polisi itu kepada mereka berdua membuat Lucas mengeduskan napasnya, karena Lucas tahu apa yang dipikirkan oleh pak polisi itu

"Apa ada yang salah dengan itu pak polisi?" Tanya Lucas

"Tidak ada, hanya saja..."

"Gadis disamping saya ini adalah kekasih saya, jadi wajar bukan jika kami ingin menghabiskan waktu hanya berdua tanpa diganggu, dan saya pikir dibelakang sekolah merupakan tempat yang tepat" potong Lucas

Mendengar perkataan yang diucapkan oleh Lucas, berbagai responpun terjadi.

El dan Indri hanya bisa melongo mendengar hal itu, sementara Mark hanya terbatuk sekali. Sedangkan para polisinya, Bram yang selaku polisi yang sedang menanyai Lucas dan Cecil hanya menggelengkan kepalanya tak habis dengan tingkah laku anak zaman sekarang, sedangkan Saga terlihat terkejut dan berbinar-binar seolah takjub

"Astaga kalian pacaran toh, ah...  aku jadi iri. Kapan aku juga punya kekasih yah... saya sudah lama menjomblo" ucap Saga dramatis

Mark dan Indri tertawa terbahak-bahak, sementara itu El dan Lucas terlihat heran, mereka berdua berpikir apakah seorang polisi memiliki sikap seperti itu, bukanya polisi itu harus terlihat tegas dan berwibawa.

Bram hanya menghela nafas pasrah melihat tingkah laku rekan kerjanya yang tidak mencerminkan profesinya

"Tapi kalian harus hati-hati, jika perempuan dan laki-laki berduaan akan selalu ada setan dan jangan sampai kalian tergoda sehingga berakibat membawa pada hal yang tidak benar" Ucap Bram memberikan nasehat

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang