Masih di taman terlihat Cecil tengah asik menikmati es krim rasa vanila ditangannya, matanya seakan berbinar-binar karena senang. Azka menepati janji bahwa dia akan memberikan es krim saat pulang sekolah nanti.
"Makasih Azka es krimnya" ucap Cecil sambil tersenyum senang
"Sama-sama" balas Azka senang
Sementara Indri hanya menggelengkan kepalanya melihat Cecil yang sedang makan es krim. Seperti anak kecil terlihat senang dan bahagia, imut sekali.
"Kau sangat suka sekali es krim yah" ucap Azka
"Hmm aku bukan hanya suka tapi sangat suka" ucap Cecil
Cecil tersenyum sambil menatap langit, dia teringat kepada ibunya yang sudah tidak ada. Es krim adalah media Cecil agar selalu ingat kepada sang ibu, waktu dulu semasa hidupnya beliau selalu membelikan es krim sebagai hadiah keberhasilan. Tapi semenjak ibunya meninggal, Cecil setiap hari membeli es krim dan memakannya berharap sang ibu datang memarahinya, tapi semua itu tidak terwujud.
"Sedih tapi ada aura bahagia juga walaupun samar" ucap Indri
Ternyata sendari tadi Indri memperhatikan Cecil, dia melihat aura yang dipancarkan oleh Cecil sedih bercampur bahagia.
Cecil yang mendengar perkataan Indri terkejut. Astaga bagaimana Cecil lupa bahwa Indri bisa melihat aura seseorang.
"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Azka penasaran
"Tidak ada hanya teringat ibuku saja" jawab Cecil
"Pasti ada kaitannya dengan es krim tadi" duga Indri
Cecil tiba-tiba tertawa. Apa yang diduga oleh Indri benar sekali, haruskan Cecil menceritakannya. Cecil menghela napasnya bercerita tak ada salahnya.
"Es krim, makanan itu adalah sesuatu yang mengingatkanku pada ibuku yang telah tiada" ucap Cecil
Mendengar hal itu Azka dan Cecil terkejut, astaga mereka tidak tahu sama sekali. Jadi itu kenapa Cecil terlihat sedih dan bahagia sekaligus. Es krim adalah sesuatu yang Cecil anggap pembawa kesedihan dan kebahagiaan.
"Beberapa hari setelah ibuku meninggal, setiap hari aku selalu memakan es krim sampai sakit, saat itu dipikirkan aku bahwa ibu datang dan memarahi putrinya tapi aku sadar itu tidak mungkin terjadi. Aku kekanak-kanakan bukan?" ucap Cecil sambil tertawa
Azka dan Indri tidak menjawab mereka hanya terdiam. Mereka bingung harus memulai dari mana. Karena tidak mau suasananya menjadi canggung Indri pun meminta maaf.
"S-sorry Cil gue gak tahu" sesal Indri karena takut menyinggung perasaan Cecil
"Gak apa-apa, lagi pula ibuku akan terus hidup di dalam sini" ucap Cecil sambil menunjuk dadanya, yang pertanda bahwa ibunya akan selalu hidup di dalam hatinya
Mendengar hal itu Azka dan Indripun tersenyum. Dibalik sosoknya yang kecil dan dibalik sifatnya yang polos dan kekanak-kanakan terdapat sosok yang sangat tegar.
Setiap orang pasti memiliki kenangan pahit didalam hidupnya itu, namun sepahit apapun kenangan itu kita harus terus maju ke depan.
Tersenyum dan sebarkan kebaikan itulah yang harus dilakukan."Ayo kita pulang hari sudah menjelang sore" ajak Cecil
"Kau benar ayo kita pulang" ucap Azka
Azka, Indri dan Cecil pun pergi meninggalkan taman tersebut menuju rumah masing-masing. Berharap bahwa hari esok cerah dan membawa kebahagiaan tanpa ada masalah.
Tapi mereka tidak tahu bahwa masalah itu selalu datang
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Teen FictionIni adalah cerita tentang kisah mereka, tentang kehidupan mereka yang berliku-liku Ini adalah cerita tentang kisah persahabatan dan percintaan mereka Ini adalah kisah pahit, sedih, bahagia dan misteri kehidupan mereka ini adalah kisah mereka yang di...