Miracle 49

3 2 0
                                    

"Ano.... guys..."

"Diem dulu sebentar Azka"

"Tapi Cil aku--"

"Diem aja kenapa!"

Azka hanya bisa menghela napas, dia sendiri bingung kenapa dia bisa terseret kemari. Saat ini tepat jam 9 malam mereka sedang berjongkok disemak-semak, alias bersembunyi tak jauh dari depan gerbang sekolah SMA Nirwana, entah apa maksud dari semua ini.

Dari tadi Azka sudah bertanya kepada kedua sahabatnya ini yakni Cecil dan Indri  tentang hal ini. Tapi mereka tidak menjawab, dan sekalinya mereka bersuara Cecil dan Indri hanya menyuruh Azka untuk diam. Astaga sungguh Azka tidak tahan lagi.

"Cil, Dri please jelasin kenapa kita harus kemari?!!" Teriak Azka

"Sstt!!" Ucap Cecil dan Indri sambil meletakan jari telunjuk mereka di depan bibir, berisyarat agar diam

"Jangan teriak napa sih, dasar gila" ucap Indri

"Kalau sampai ketahuan satpam bahaya kan kita mau nyusup ke sekolah, Azka bodoh" ucap Cecil

Lah ko??

Malam-malam ngajak keluar main, lalu tadi apa katanya, berusaha nyusup ke sekolah. Sebenarnya disini yang bertindak gila dan berpikiran bodoh itu siapa?

Tobe fly~~ high~~
Ase to chi to namida de
Hikari tsubasa de ima zenbu zenbu okisatte tobe fly~~
Takaku fly~~
saihate ...

"Cil hp lu bunyi tuh" kata Indri sambil menunjuk ke arah saku jaket Cecil

"Bentar-bentar lagunya enak, udah ke intro baru aku angkat" ucap Cecil

"Lah?"

Azka hanya menggelengkan kepalanya melihat hal itu. Jika Indri adalah seorang K-pop alias penggemar korea, maka Cecil adalah seorang otaku alias penggemar anime jepang.

Cecil mengeluarkan ponsel miliknya dari saku jaket yang dia pakai, dan akhirnya mengangkat panggilan telepon itu.

"Halo"

"...."

"Aku tak jauh dari gerang sekolah"

"...."

"Ok siap"

Setelah menutup panggilan telepon itu, Cecil kembali memasukan ponsel itu ke saku jaketnya lagi. Kini gadis itu berajak, berdiri tegak.

"Ayo kita pergi" ucap Cecil

"Mau kemana?"tanya Indri

"Belakang sekolah, yang lain pada kumpul disana dan yang penting disana adalah jalan yang paling aman masuk ke sekolah" jawab Cecil

"Ok kalau gitu" Indri berajak dari posisi jongkoknya. "Ayo Azka" ajak Indri sambil mengulurkan tanganya

Azka sebenarnya bingung, tapi dia menerima uluran tangan Indri. Jujur saja di kepalanya saat ini banyak pertanyaan yang ingin dia ajukan.

....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
....

"Udah lo hubungi?" Tanya El


"Udah, mereka tak jauh dari sini sebentar lagi juga sampai" jawab Lucas

"Ok berarti kita tunggu" ucap Mark

****

Disinilah keenam orang itu berkumpul tepat dipintu masuk labirin sekolah. Azka, Cecil, Indri, Lucas, Mark dan juga El memandang labirin itu, sungguh sebenarnya jauh didalam hati mereka ketakutan. Siapa yang tak akan takut jika kau akan masuk labirin, karena sekalinya masuk dan jika tak bisa keluar maka kau akan tersesat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang