R 7 (Mencium)

8.5K 721 146
                                    

Kembali lagi disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali lagi disini..

Maaf baru balik karena ternyata dari kemarin sampai sekarang aku ada urusan penting berkaitan dengan kuliah ku, jadi terpaksa wp aku tinggal dulu. Tapi syukur malam ini bisa update. Jadi..

Jangan lupa vote dan komennya ya

Salam dari rigel

meskipun ga ada dia dipart ini 😖 next partnya ada kok tenang..

.
.
.
.


"Iris itu adik kamu batra! Jangan gila kamu"

"mama mohon sama kamu, jangan lagi lakuin hal itu ke iris nak, dia adik kamu. Jangan hancurin masa depannya, dia udah cukup menderita.."

"jangan sampai juga identitas iris yang sebenarnya terungkap, perkataan papa kamu nggak main main batra. mama sayang sama iris, mama sebenarnya ga tega melakukan ini. Tapi harus, demi nyawa iris. mama mohon bantu mama untuk lindungi iris.."

"mama sayang sama kalian. Kalian nggak ada bedanya untuk mama. Tolong bantu mama untuk melindungi dia. Jangan sampai pengorbanan mama sia sia".

Kata kata mamanya selalu terngiang dikepala batra. Seakan kata kata itu adalah hantaman kenyataan hidup yang pahit untuk batra. Membuat ia kesal dan marah pada dirinya sendiri yang telah lancang dan brengsek karena sudah mencintai adiknya sendiri. Apalagi memiliki niatan melakukan lebih.

Tanpa sadar batra semakin menaikkan kecepatan motornya. Nafasnya memburu karena marah. Hingga saat ia akan melewati sebuah perempatan jalan yang sepi, tiba tiba ada sebuah mobil melintas tanpa permisi.Membuat batra langsung mengerem mendadak. Alhasil motor besarnya itu oleng dan akhirnya malam ini batra mencium tanah air yang berbalut aspal itu. Untung saja ia menggunakan helm fullface jadi wajahnya tidak bersentuhan secara langsung.

"Arggg shit!" Umpat batra sambil meringis pelan. Ia menegok kekanan kirinya. Tak ada kendaraan lain yang melintas. Membuatnya harus menjadi orang mandiri. Bangkit sendiri dan juga membangunkan motornya yang rebahan dengan tidak berdosanya ditengah jalan.

Baru saja ia sembuh dari keseleo karena latihan tempo hari, dan kini ia kembali pincang karena akrobat. Batra menuntun motornya ke pinggir jalan. Melepas helm fullfacenya.  Ia duduk di pinggir trotoar, disamping motornya yang terlihat lecet beberapa bagian. Batra duduk sambil menundukkan kepalanya.

Kenapa hari ini begitu kejam untuk batra, ia sampai bingung harus seperti apa. Kesal, marah, bingung, kecewa semua menjadi satu. Intinya batra berantakan.

"Iya bunda.. ini shine baru mau pulang. Nih baru ke mobil. Udah bunda tutup aja telfonnya biar shine bisa cepet cepet pulang" ucap seseorang dari arah samping batra yang membuat pria itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara.

4. ReTed (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang