WARNING!! CERITA DEWASA
Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan
rumitnya keterkaitan kisahku dengan kisah yang lain ~•ReTed•~
"Kamu cinta aku, aku cinta dia dan dia cinta aku. Tapi, kakakku juga mencintai adikmu. Lalu siapa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kembali lagi disini
Curhat dikit. Aku lagi ga suka sama wattpad versi terbaru ini. Agak ribet dan malah lebih sering eror dong. Ngeselin banget, kayak part sebelumnya itu. Pengen banget balik ke versi lama huhu 😫
Buat kalian aku saranin sering sering scrool di library karena terkadang kalau ada cerita baru ga muncul di notif. Tapi di library pasti muncul tulisan baru nya.
Oh iya, Ini masih awal awal cerita ya. Masih banyak banget konflik dan ke uwuhan yang akan terjadi. So stay toon
Yaudah cus ke cerita deh
Happy Reading
Salam dari Gamma . . . .
Iris mencengkram kuat jas gamma dibagian bahunya saat ia merasa mendapatkan pelepasan untuk kesekian kalinya. Namun gamma sama sekali tidak menurunkan tempo kecepatannya dibawah sana. Bahkan cowok itu sama sekali belum mendapatkan pelepasannya. Membuat tubuh iris terus terhentak hentakkan dibawah kungkungan tubuh besar gamma.
"bang aku capek ahhh" ucap iris. Ia benar benar lelah setelah mendapatkan pelepasannya beberapa kali.
"bentar lagi ris"
"kepala ku pusing" ucap iris. Namun gamma tak mendengarkannya. Ia terus mengejar pelepasannya.
Gamma menyelipkan kedua tangannya di bawah tubuh iris. Kemudian ia berguling kesamping dan membawa tubuh iris berada diatasnya. Milik mereka masih menyatu dibawah sana.
"lo yang gerak sekarang" ucap gamma. Iris duduk terdiam diatas tubuh gamma, ia tidak tau harus melakukan apa. Dibawah juga terasa sangat mengganjal. Ia melihat gamma seperti menunggunya dan mengerti kebingungan iris. Namun gamma tidak ada niatan membantunya.
"gi.. gimana?" Tanya iris pelan karena ia sangat malu ditatap seperti itu. Kedua tangan gamma berada di pinggang iris. Membawanya naik kemudian turun kembali membuat milik gamma masuk semakin dalam. Iris memejamkan matanya merasakan milik gamma menyentuh titik terdalamnya. Sedangkan gamma terus memeprhatikan wajah iris itu dengan mulut sedikit terbuka. Beberapa kali mencoba mengikuti arahan tangan gamma dipinggangnya membuat iris mulai mengerti bagaimana caranya. Ia pun mulai bergerak sendiri sesuai dengan keinginannya.
"ahhh bang gamma" rintih iris merasakan milik gamma semakin membesar disana. Semakin lama gerakan iris semakin lamban, membuat gamma merasa tak sabar.
Gamma kembali menggulingkan tubuh iris. Membuat tubuh iris kembali dibawah kungkungannya. Gamma bergerak dengan tempo cepat, hingga saat ia merasakan akan datang, sekali hentakkan kasar gamma berikan pada iris membuat iris menjerit karena ngilu.