Hai hai kembali lagi disini
Jangan lupa vote dan komennya
Happy Reading
Salam dari Gamma
.
.
.
.
.
"Putri anda hanya mengalami syok, luka di pipi dan bibirnya tidak terlalu parah. Dia akan segera pulih. Anda tenang saja"Itu adalah kata yang dokter ucapkan pada al saat membawa shine ke rumah sakit tadi.
Hanya syok? Bahkan itulah yang keluarga shine takutkan. Warna merah bekas tamparan tangan dipipi dan luka di sudut bibir shine tidak berarti apa apa. Yang lebih mereka khawatirkan adalah keadaan psikis shine.
"Aku takut, kekhawatiran kita selama ini terjadi" ucap gladys pada al. Wanita itu menatap suaminya dengan mata berkaca kaca. Sedangkan al hanya bisa mengenggam tangan gladys. Karena ia sendiri juga merasakan hal yang sama.
Gamma dan rigel yang juga berada di sana menatap sedih ke arah bundanya yang sejak tadi terus merasa khawatir. Karena memang keadaan shine sedang tidak baik baik saja. Mereka juga khawatir namun masih bisa tenang. Tapi gladys terus meneteskan air matanya semenjak mendengar apa yang terjadi pada shine hari ini.
Apalagi, sejak pulang dari rumah sakit dan sadar dari pingsannya shine terus diam. Di ajak berbicara pun sepertinya tidak bisa dicerna oleh otaknya. Seakan otak shine sedang tidak berfungsi. Barulah jika berulang kali ditanya dan sedikit dipaksa ia hanya menjawab dengan gelengan atau anggukan kepala saja. Pandangannya pun kosong.
Dan kini gadis itu berada di kamarnya. Duduk di sebuah kursi yang diletakkannya didepan jendela besar kamarnya. Pandangannya menatap ke arah luar dan pikirannya kosong. Sejak tadi mereka terus menemani shine, namun kali ini mereka berkumpul di ruang tengah untuk membicarakan masalah ini. Memikirkan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
"Aku rasa kekhawatiran kita sudah terjadi. Trauma shine kembali, dia sudah seperti dirinya enam tahun yang lalu" ucap al. Mengingat perilaku shine sama seperti dulu ketika gadis itu mengalami trauma atau bisa dibilang depresi.
"Lalu kita harus bagaimana yah? Kita harus segera melakukan tindakan agar ini tidak semakin berlarut" ucap rigel. Dan kali ini ia benar benar serius.
"Kita lakukan hal sama dengan yang kita lakukan dulu. Ayah akan hubungi dokter yang merawat shine" ucap al.
"Gamma rasa itu bukan pilihan yang benar" ucap gamma. Semua langsung menatap ke arahnya.
"Kenapa?" Tanya al.
"Yah, jika melakukan hipnoterapi untuk yang kedua kalinya itu akan berakibat buruk pada memori shine. Memorinya akan kacau dan itu bisa membuat psikisnya semakin terganggu"
KAMU SEDANG MEMBACA
4. ReTed (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan rumitnya keterkaitan kisahku dengan kisah yang lain ~•ReTed•~ "Kamu cinta aku, aku cinta dia dan dia cinta aku. Tapi, kakakku juga mencintai adikmu. Lalu siapa...