R 49 (Messed Up)

7.8K 940 876
                                    

Hai hai kembali lagi disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai hai kembali lagi disini

Akhirnya bisa update juga. Gemes rasanya baca komen kalian. Pengen banget update next partnya tapi masih belum punya waktu luang. Alhamdulillah sekarang udah bisa ye

Jangan lupa vote dan komennya. Kalau bisa disetiap paragrafnya😅😅

Semoga ga ada yang eror eror lagi. Kesel aku jadinya. Yang ini eror yang itu enggak. Terus ganti yang itu eror yang ini enggak. Semoga semuanya bisa baca sampai lengkap dan ga ero eroran lagi amin...

Oke cus ke cerita

Happy Reading

Salam dari Iris
.
.
.
.

Mata tajam gamma yang biasanya terlihat tegas, kini nampak sendu dan penuh kekhawatiran. Cowok itu sedang berdiri sambil bersandar di pilar dekat pintu IGD sambil menatap pintu itu. Menunggu dengan cemas kehadiran dokter atau suster yang akan memberinya kabar tentang iris.

Disana juga ada al dan rigel yang berdiri cukup jauh dari gamma. Bagaimanapun juga hubungan mereka sedang tidak baik baik saja saat ini. Mereka kemari bukan untuk iris namun untuk shine yang juga mendapatkan perawatan di ruang IGD bagian lain, ditemani gladys dan batra. Gadis itu terluka di beberapa bagian kaki dan sikunya. Hanya luka lecet yang perlu dibersihkan dan di sterilkan saja.

Sedangkan rara, cewek itu sudah diantarkan pulang oleh salah satu bodyguard al. Rigel yang memintanya pulang, karena keadaan keluarganya cukup runyam jadi lebih baik rara pulang saja dulu. Agar gadis itu tidak ikut memusingkan masalah ini, ya meskipun rigel tau rara pasti akan tetap memikirkannya.

Ceklek

Pintu ruang IGD itu terbuka dan munculla seorang dokter disana. Dan saat itu berbarengan dengan gladys, shine dan batra yang juga sudah tiba disana, menemui al dan rigel yang masih menunggu mereka. Gamma yang awalnya bersandar di pilar langsung melangkah mendekati dokter itu.

"Gimana dokter?" Tanya gamma penuh kecemasan. Dokter itu menatap gamma yang juga tidak terlihat baik baik saja. Cowok itu terlihat memar memar di wajahnya.

"Maaf tuan afsheen, saya tidak bisa menyelamatnya janinnya. Sepertinya pasien tertabrak tepat pada perutnya dan itu yang membuat janinnya tidak bisa bertahan karena benturan yang terlalu keras" ucap dokter itu.

Jlebb

Itulah yang gamma rasakan saat ini. Seakan hatinya di tusuk begitu dalam oleh pisau yang tidak kasat mata.

Semua dapat mendengar perkataan dokter itu. Semua juga sama terkejutnya, namun mereka hanya diam. Kecuali gladys yang lagi lagi menangis. Wanita itu dapat merasakan bagaimana kehancuran gamma mendapatkan kabar seperti ini. Meski kini gladys melihat gamma masih bisa berdiri dengan tegap didepan dokter itu, namun ia tau jika gamma begitu lemah. Meskipun matanya tidak menitikkan air mata, namun gladys dapat merasakan jika hati putranya itu sedang menangis tersedu saat ini.

4. ReTed (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang