WARNING!! CERITA DEWASA
Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan
rumitnya keterkaitan kisahku dengan kisah yang lain ~•ReTed•~
"Kamu cinta aku, aku cinta dia dan dia cinta aku. Tapi, kakakku juga mencintai adikmu. Lalu siapa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai hai kembali lagi disini
Udah pada baca extra part moonligh belum nih? Haha..
Yang udah sini, baca kelanjutan Reted
Happy Reading
Salam dari Iris
. . . .
"Ini siapa?" Tanya seorang wanita ketika suaminya baru saja pulang dengan membawa seorang cewek dalam keadaan tidak sadarkan diri dan benar benar kacau.
"Ini anaknya tuan gerald" ucap pria itu membuat istrinya mendelikkan mata
"Tuan gerald punya anak perempuan?"
"Iya, tapi dia ga di anggep. Seharusnya aku bunuh dia. Tapi aku pikir, dari pada dibunuh dapat dosa tapi ga ada manfaat mending buat bisnis kamu aja. Sama sama dapat dosa tapi kita juga dapat duit" ucap pria itu.
"Wah kamu bener juga. Jadi sayang deh sama suami aku" ucap wanita itu memeluk suaminya manja.
"Tentu. Dia cantik juga. Kayaknya aku harus kasih harga mahal"
"Ya ya terserah kamu. Aku capek mau tidur" ucap pria itu kemudian masuk ke kamarnya. Sedangkan wanita tadi berdiri dengan berkacak pinggang didepan iris yang masih tak sadarkan diri di sofa itu.
"Heh bangun!! Tidur terus!" Wanita itu menepuk nepuk kasar pipi iris yang terluka karena kecelakaan kemarin. Bahkan ia sama sekali belum mendapatkan pengobatan hingga saat ini.
"Bangun! Jangan jadi cewek pemalas, ayo kamu harus bersih bersih biar bisa cepet aku jual" ucap wanita itu.
Namun iris tak kunjung bangun. Karena jengah akhirnya wanita itu masuk ke kamar mandi, mengambil segayung ember dan menyiramkannya tepat di wajah iris. Membuat iris langsung bangun dan terbatuk batuk.
"Hem.. enakkan kalau udah di guyur begitu? Gimana? seger?" Tanya wanita itu pada iris.
"Ka.. kamu siapa?"tanya iris. Suaranya bergetar menahan tangis. Karena kini ia sedang takut pada wanita itu dan tubuhnya terasa sakit serta perih di beberapa bagian yang terluka.
"Panggil saya madam. Sekarang kamu harus bersihkan tubuh kotormu itu. Biar enak dilihatnya terus kamu bisa saya jual" ucap wanita itu membuat iris mendelikkan matanya
"Jual? Enggak.! Saya gak mau hiks.. saya ga mau di jual. Biarin saya pulang aja hiks hiks" tangis iris pecah disana. Ia memeluk dirinya sendiri yang basah karena air tadi.
"Emang saya minta persetujuan dari kamu? Mau nggak mau saya akan tetap jual kamu. Masih untung suami saya ga jadi bunuh kamu, dan bawa kamu kesini. Jangan banyak ngeluh, lagian kamu mau kemana ha? Papa kamu sendiri udah mau ngebunuh kamu. Siapa lagi yang bakal peduli sama kamu diluaran sana?" Ucap wanita itu.