WARNING!! CERITA DEWASA
Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan
rumitnya keterkaitan kisahku dengan kisah yang lain ~•ReTed•~
"Kamu cinta aku, aku cinta dia dan dia cinta aku. Tapi, kakakku juga mencintai adikmu. Lalu siapa...
Akhirnya setelah pertapaan selama berbulan bulan bisa kembali lagi
Kaget gak, tiba tiba nih cerita ending aja?
Kalau iya mohon maaf bikin kaget mulu.
Awalnya pengem hiatus disini, tapi setelah di thingking thingking tinggal ending aja ngapain hiatus segala. Mending di sempetin dulu lah, terus baru ngerevisi SWC
Tapi tapi ternyata...
Ngerevisi itu ngebosenin 😪😪 Dan aku memutuskan, SWC bakal tetep aku revisi kalau lagi mood
Dan setelah ini aku bakal up cerita baru aja. Hehe...
DAN PARA READERS TERCINTA.KALIAN MASIH INGAT KAN KALAU AKU PERNAH BILANG "HAPPY ENDING BUKAN BERARTI HARUS BERSAMA". YA KALAU GA SALAH BEGITULAH KATA KATANYA HEHE. AKU JUGA LUPA KARENA UDAH TERLALU LAMA. POKOKNYA INTINYA BEGITU DEH
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
. . . .
Beberapa bulan kemudian
LONDON
Gamma mengerutkan keningnya dengan mata masih terpejam ketika merasakan sisi ranjang disebelahnya kosong. Hingga mau tak mau ia harus membuka mata meskipun masih sangat mengantuk. Dan benar saja, sisi ranjang disebelahnya kosong, ia tak menemukan sosok istri tercinta yang biasanya selalu menemani dirinya. Hal itu membuat gamma langsung terduduk di tempat tidurnya untuk mengumpulkan nyawanya sebentar.
"HUEK, HUEKK"
Gamma bisa mendengar suara itu berasal dari kamar mandi. Segera saja ia turun dari ranjangnya dan berjalan cepat menuju kamar mandi.
"Iris..." panggil gamma saat melihat iris terduduk lemas di depan closeth sambil terus berusaha mengeluarkan isi perutnya.
"Hei kamu kenapa?" Tanya gamma panik. Ia segera mengumpulkan rambut istrinya itu yang terurai kemudian mencepolnya asal dengan ikat rambut yang selalu ada disana. Kemudian gamma memijat tengkuk iris dengan lembut.
"Udah.." lirih iris. Gamma mengangguk saja, sambil menekan tombol di closeth itu kemudian menuntun iris menuju westafel untuk berkumur dan mencuci muka.
