R 48 (Micin)

8.5K 965 1K
                                    

DI PUBLISH ULANG KARENA BANYAK YANG EROR

NEXT PARTNYA MASIH BELUM

YANG KEMARIN HANYA BISA BACA SEBAGIAN AJA TOLONG KOMEN DISINI, UDAH NORMAL APA MASIH SAMA

YANG KEMARIN HANYA BISA BACA SEBAGIAN AJA TOLONG KOMEN DISINI, UDAH NORMAL APA MASIH SAMA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai hai kembali lagi disini

Harap tenang baca ini ya. Semoga ga ada yang eror lagi

Happy Reading

Salam dari Shine
.
.
.
.

"BRENGSEK. JALANG SIALAN, BERANINYA DIA" marah gamma saat albert menceritakan kronologi peristiwa penyerangan jesica pada iris. Cowok itu benar benar marah, hingga urat urat di leher dan tangannya terlihat jelas karena tubuhnya menegang.

"Tidak ada lagi kesempatan untuknya hidup dengan bebas albert. Hidupnya tidak akan lama lagi, dan selagi menunggu ajalnya datang buat dia seakan hidup dalam neraka" ucap gamma dengan sorot kebencian.

"Baik tuan. Saya akan melakukannya"

"Terus cari tau apa motifnya melakukan ini semua. Jangan bunuh dia sebelum jalang itu mengatakan semuanya" ucap gamma lagi. Albert mengangguk.

Kemudian pria itu izin untuk pergi dan mengurus jesica. Melakukan apa yang diperintahkan oleh tuannya. Sedangkan gamma masih duduk di sofa ruang tengah rumahnya. Pikirannya bercabang kemana mana.

Ke arah pertemuan yang sedang aidan dan alena lakukan dengan klien dari brazil. Ke arah jesica si jalang itu dan ke arah iris. Gamma berfikir keras bagaimana caranya untuk meyakinkan iris agar mau berjuang bersamanya. Belum lagi untuk menghadapi orangtuanya nanti.

Setelah gamma menjelaskan semuanya nanti, tidak menuntut kemungkinan jika al akan mengusirnya dan mengeluarkannya dari keluarga afsheen. Jika ditanya apakah gamma siap? Tentu tidak. Tapi jika memang al melakukan itu, gamma harus mengikutinya. Karena ini sudah menjadi konsekuensi dari keputusannya untuk mempertahankan iris dan calon anaknya.

"Bang gamma.." panggil iris pelan yang tiba tiba muncul disana. Gamma menoleh dan tersenyum kepada cewek itu.

Iris berjalan mendekati gamma sambil memegangi perutnya. Kemudian cewek itu mengambil duduk disebelah gamma dengan menyandarkan kepalanya didada bidang cowok itu.

"Kok udah bangun? Perutnya sakit lagi?" Tanya gamma sambil mengusap perut iris.

"Enggak. Tiba tiba kebangun aja" ucap iris. Dia tersenyum merasakan usapan gamma diperutnya

"Ris.." panggil gamma masih mengusap perut iris

"Hmm"

"Kita ke indonesia ya" ucap gamma tiba tiba membuat iris mendongakkan kepalanya

4. ReTed (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang