WARNING!! CERITA DEWASA
Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan
rumitnya keterkaitan kisahku dengan kisah yang lain ~•ReTed•~
"Kamu cinta aku, aku cinta dia dan dia cinta aku. Tapi, kakakku juga mencintai adikmu. Lalu siapa...
YANG KEMARIN HANYA BISA BACA SEBAGIAN AJA TOLONG KOMEN DISINI, UDAH NORMAL APA MASIH SAMA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai hai kembali lagi disini
Harap tenang baca ini ya. Semoga ga ada yang eror lagi
Happy Reading
Salam dari Shine . . . .
"BRENGSEK. JALANG SIALAN, BERANINYA DIA" marah gamma saat albert menceritakan kronologi peristiwa penyerangan jesica pada iris. Cowok itu benar benar marah, hingga urat urat di leher dan tangannya terlihat jelas karena tubuhnya menegang.
"Tidak ada lagi kesempatan untuknya hidup dengan bebas albert. Hidupnya tidak akan lama lagi, dan selagi menunggu ajalnya datang buat dia seakan hidup dalam neraka" ucap gamma dengan sorot kebencian.
"Baik tuan. Saya akan melakukannya"
"Terus cari tau apa motifnya melakukan ini semua. Jangan bunuh dia sebelum jalang itu mengatakan semuanya" ucap gamma lagi. Albert mengangguk.
Kemudian pria itu izin untuk pergi dan mengurus jesica. Melakukan apa yang diperintahkan oleh tuannya. Sedangkan gamma masih duduk di sofa ruang tengah rumahnya. Pikirannya bercabang kemana mana.
Ke arah pertemuan yang sedang aidan dan alena lakukan dengan klien dari brazil. Ke arah jesica si jalang itu dan ke arah iris. Gamma berfikir keras bagaimana caranya untuk meyakinkan iris agar mau berjuang bersamanya. Belum lagi untuk menghadapi orangtuanya nanti.
Setelah gamma menjelaskan semuanya nanti, tidak menuntut kemungkinan jika al akan mengusirnya dan mengeluarkannya dari keluarga afsheen. Jika ditanya apakah gamma siap? Tentu tidak. Tapi jika memang al melakukan itu, gamma harus mengikutinya. Karena ini sudah menjadi konsekuensi dari keputusannya untuk mempertahankan iris dan calon anaknya.
"Bang gamma.." panggil iris pelan yang tiba tiba muncul disana. Gamma menoleh dan tersenyum kepada cewek itu.
Iris berjalan mendekati gamma sambil memegangi perutnya. Kemudian cewek itu mengambil duduk disebelah gamma dengan menyandarkan kepalanya didada bidang cowok itu.