Kembali lagi disini..
Happy Reading
Salam dari Iris
.
.
.Shine berjalan dengan santai menuju kantin untuk menemui iris. Tak peduli orang orang menatapnya sambil berbisik bisik, mereka punya mata dan mulut jadi biarkan saja. Toh meskipun mereka membicarakan baik buruknya shine itu tak ada pengaruhnya sama sekali terhadap dirinya. Semakin dewasa seseorang, sikap bodo amat semakin diperlukan.
Tadi shine ingin menyalin catatan dipapan tulis terlebih dahulu sebelum ke kantin. Dan iris mengatakan jika rigel sudah menunggunya dikantin. Jadi shine membiarkan iris pergi duluan ke kantin.
Senyum shine sedikit surut ketika sampai dikantin. Ia melihat iris bersama teman teman cheers nya berkumpul pada satu meja yang sama. Sedangkan rigel berada di meja sebelahnya,juga bersama teman teman nya, tak terkecuali batra. Semenjak iris bergabung dalam tim cheers dan menjadi kekasih rigel, Iris tidak lagi kekurangan teman. Kini banyak sekali yang menawarkan pertemanan padanya. Dan entah kenapa shine merasa bahwa dirinya jadi sedikit tersingkirkan.
Beberapa dari kalian mungkin sudah pernah merasakannya. Bagaimana sakitnya ketika melihat sahabat atau orang terdekat kalian terlihat lebih akrab dengan orang lain. Apalagi iris adalah teman shine satu satunya.
"Shine!! Sini" ucap iris sedikit berteriak sambil melambaikan tangannya. Shine tersenyum singkat dan berjalan ke arah meja dimana anak anak cheers sedang berkumpul dengan langkah ragu. Shine juga dapat melihat ada rara disana. Gadis itu tersenyum ke arah shine.
Mendengar suara iris yang memanggil nama shine, membuat mata batra langsung mencari keberadaan gadis itu. Senyum tipis tersungging dibibir batra ketika melihat gadis itu berjalan didihadapannya. Anak rambut yang lolos dari kuncir kudanya membuat shine terlihat semakin cantik.
Kehadiran shine disambut dengan hangat oleh anggota cheers. Shine berusaha untuk membaur dengan mereka. Namun lama kelamaan shine merasa tak nyaman. Topik pembicaraan mereka selalu seputar mengomentari kehidupan orang lain. Entah dari gaya fashion mereka atau hal lainnya. Shine tak suka hal itu, apalagi ketika mereka menanyakan pendapat shine.
"Gimana shine? Lo kan model, pasti paham soal fashion kekinian. Dia norak kan?" Tanya monica salah satu anggota cheers.
"Emm.. menurut gue norak nggak norak tergantung orang yang liat sih. Mungkin menurut lo dia norak, tapi menurut dia enggak. Itu sebabnya dia pilih itu. Dan bisa aja, menurut dia lo yang norak. Semua itu tergantung selera orang masing masing, kita nggak bisa menyalahkan" jelas shine dengan entengnya. Semua langsung terdiam. Sedangkan rara tersenyum ke arahnya. Pemikiran shine benar, sangat benar.
"Gue setuju sama lo shine" ucap rara yang dari tadi hanya diam saja. Lebih tepatnya semenjak kehadiran iris disana. Shine hanya mengangguk dan tersenyum saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
4. ReTed (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan rumitnya keterkaitan kisahku dengan kisah yang lain ~•ReTed•~ "Kamu cinta aku, aku cinta dia dan dia cinta aku. Tapi, kakakku juga mencintai adikmu. Lalu siapa...