Kembali lagi disini
Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading
Salam dari Iris
.
.
.
.Pakaian serba hitam identik dengan suasana duka. Dan kali ini keluarga afsheen sedang mengenakan pakaian warna itu. Bukan tanpa alasan, memang karena salah satu anggota keluarga telah pergi meninggalkan mereka. Kepergian itu membuat mereka syok dan merasa kehilangan secara tiba tiba. Terutama Gladys dan anika, ibu mertua gladys yang sejak tadi menangis.
Rigel, Alaric dan mr. afsheen berdiri disekitar sebuah makam yang tanahnya masih basah itu, tanda bahwa makam itu masih baru. Sedangkan Shine, Gladys dan Anika bersimpu disekitar makam sambil menaburkan bunga segar diatas makam. Gladys dan anika masih menangis, sedangkan shine terlihat hanya diam dan terus menaburkan bunga.
Al dan rigel hanya menatap makam itu. Pikiran mereka berkelana kemana-mana. Mereka merasa telah melakukan banyak kesalahan dan belum sempat meminta maaf, namun ternyata Tuhan sudah memanggilnya. Mereka berdua sama sama merasa jika selama ini bersikap kurang baik padanya. Melakukan hal ini itu tanpa memikirkan perasaannya. Selalu menganggapnya remeh, namun saat sudah ditinggal pergi seperti ini, al dan rigel sadar jika sosok itu cukup berharga dikehidupan keluarga mereka.
Terutama rigel. Ia sangat sangat merasa bersalah. Karena ini semua karenanya. Andai dia berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak akan ada duka dikeluarganya seperti ini
Mr.afsheen mengusap bahu anika dengan lembut. Berusaha menenangkan istrinya itu yang menangis hingga sesenggukan. Namun anika tetap saja menangis. Gladys yang juga bersimpu disebelahnya berusaha menenangkan mama mertuanya itu, namun dirinya juga sama bersedih dan menangisnya. Akhirnya di kesunyian itu hanya terdengar isak tangis anika dan Gladys.
“istriku.. udah ya jangan ditangisi terus” ucap mr. afsheen pada anika. Namun anika menggeleng dan tetap menangis.
“ma.. kita ikhlasin aja. Lagi pula kita masih punya penggantinya” ucap al kemudian menatap kearah rigel yang hanya diam saja sejak tadi.
“gimana bisa dia di ganti? Kamu pikir dia itu apa al sampai bisa diganti dengan mudahnya?” marah anika pada al. Al pun memilih diam, sekali berbicara ia salah.
Rigel menghela nafasnya. Ia semakin merasa bersalah. Memang benar, selamanya rigel tak akan bisa menemukan penggantinya. Rigel menundukkan kepalanya. Menatap ke arah ujung sepatunya. Ia benci terjebak dalam situasi seperti ini. Namun bagaimana pun juga ia tidak bisa lari. Ia harus tetap menjalaninya. Karena semua ini karena perbuatannya. Karena keegoisannya.
“maaf telat” ucap gamma yang tiba tiba berdiri disebelah rigel. Rigel menoleh dan mendekat pada gamma
“dari mana aja sih bang? Dari tadi aku disini berasa kayak anak tiri. Disalahin terus” bisik rigel pada gamma.
KAMU SEDANG MEMBACA
4. ReTed (END)
RomanceWARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang di tuangkan dalam sebuah tulisan rumitnya keterkaitan kisahku dengan kisah yang lain ~•ReTed•~ "Kamu cinta aku, aku cinta dia dan dia cinta aku. Tapi, kakakku juga mencintai adikmu. Lalu siapa...