49. Basketball

21 5 3
                                    

Hari ke-dua dalam kegiatan Pekan Olahraga, Leon malah berada di perpustakaan dengan Riana. Pria itu sibuk membaca buku Fisika karena satu minggu tidak ada pembelajaran di kelas. Berbeda dengan Riana, dia hanya terdiam sambil memandangi Leon dengan sebuah novel di tangan kirinya.

"Kamu harusnya latihan, tahu!" Riana menyimpan ponselnya di meja, kemudian mengalihkan pandangan ke depan—pada sebuah jendela besar—sambil mendengkus. "Habis ini ke lapangan, ya?"

"Iya."

"Katanya Kak Alvaro main juga?" Riana mengetuk jendela itu beberapa kali, Leon memerhatikan seekor Kupu-kupu terbang setelah diketuk oleh Riana. "Satu tim?"

"Iya."

"Kak Leon," panggil Riana pelan.

Leon menoleh. "Apa?" Kemudian fokusnya hanya pada Riana. Siapa tahu gadis itu ingin membicarakan hal penting.

"Kemarin ... Maura chat kamu, kan?" Riana menggigit bibir bawahnya, takut kalau Leon akan marah. "Kenapa ada simbol hati warna hitam?"

Leon terdiam sesaat, memerhatikan wajah Riana yang berubah muram. Detik berikutnya Leon mengambil ponselnya yang berada di atas meja, lalu mengutak-atiknya dan menunjukannya pada Riana.

 Detik berikutnya Leon mengambil ponselnya yang berada di atas meja, lalu mengutak-atiknya dan menunjukannya pada Riana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kontaknya udah aku hapus." Riana membulatkan matanya, lalu tergesa-gesa merebut ponsel Leon sambil mengerucutkan bibirnya. "Kenapa?"

"KAK LEON KENAPA DIHAPUS?!"

Leon menaikkan sebelah alisnya, kemudian menutup bukunya. "Kamu tahu sendiri alasannya."

"Emangnya tahu apa? Aku cuma mau nanya aja, di mana tempatnya ituuu? Kok ada simbol hati yang warnanya hitam...?" ujar Riana gregetan.

"Terus? Kamu gak cemburu?"

"Ya cemburu, lah!"

"Jadi?"

"Aku mau nanya dulu simbol hati yang itu, terus hapus kontaknya di hp kamu. Eh, malah keduluan."

"Oh." Leon menggeser kursinya, jadi sepenuhnya menghadap Riana. "Simbol hatinya ada di sini." Dia menunjuk dada sebelah kirinya sendiri sambil tersenyum, membuat Riana mengikuti arah telunjuk Leon.

"Di sana?" Riana terdiam, mencerna apa maksud Leon. Detik berikutnya Riana tersadar, dia mengerjap pelan sebelum mengalihkan pandangan. Riana rasa, pipinya memanas. "Kak Leon ... ap–apa s–sih...."

-

Fakboy 2020

Darel: kita main sama Garuda bukan, sih?

Zio: sama Burung Pipit:)

Arion: kemarin gue disorakin anak Starla dong

Argi: lah ngapa dah? Kentut lu depan mereka?

RL's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang