Happy reading,,,,,
Bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran pertama di SMA Nusa Bakti pun usai. Semua siswa berlarian ke kantin untuk mengisi perut mereka. Ada juga yang hanya sekedar mampir untuk nongkrong bareng.
Melihat kantin yang ramai dan tampak berdesak-desakkan, seorang gadis nampak enggan melesatkan dirinya hanya untuk sekedar mengisi perutnya yang sedari pagi belum terisi.
Ia tau bahwa ia memiliki riwayat maag yang cukup parah, hanya karena ia mager , ia rela menahan rasa laparnya itu.
Tara dan Bella pun hanya menikmati waktu istirahat mereka di kelas yang sudah kosong itu. Tiba-tiba terdapat dua buah nasi bungkus di hadapan mereka.
Seketika mereka mendongkak melihat siapa pelaku tersebut.
"Makan!" ujar Aldo dingin dengan nada perintah yang mutlak.
"Alhamdulillah rezeki anak solehah, yeyy makasih ya do, tau aja aku lapar," Aldo pun hanya tersenyum simpul menanggapi perkataan Bella.
Ia tidak tau mengapa akhir-akhir ini ingin tersenyum sendiri.
Di saat Tara ingin mengambil nasi bungkusnya, seseorang malah menariknya dari tangan Tara.
"Lo makan nasi dari gue," Althan memberikan sebuah nasi bungkus lengkap dengan air mineral nya.
Ia sengaja membelinya untuk Tara karena ia tau sedari pagi gadis itu belum sarapan. Althan pun melirik tajam kepada Aldo.
Aldo yang dilirik pun hanya mengedikkan bahu nya acuh tak acuh, segera ia pergi meninggalkan kelas menyisakan tiga makhluk fana itu.
Tak membuang waktu lagi, Tara segera melahap makanan itu karena ia sangat lapar dan tak mau jika penyakit menyebalkannya itu mulai kambuh.
Sesaat, hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka sebelum Tara menanyakan sesuatu pada Althan.
"Eh babu, lo tau rumah gue dari mana?"
"Dari Bella," jawab Althan yang masih sibuk memainkan handphone.
"Wait, babu?kok kamu panggil Althan babu ra?" Bella pun kebingungan dengan sebutan babu yang Tara berikan pada Althan.
"Oh, jadi nama babu ini setan, aneh banget ya," ujar Tara dengan wajah polosnya dan tak menyadari jika Althan tengah menatapnya ganas.
"Althan," Althan pun mengoreksi namanya yang Tara salah menyebutkannya.
"Tapi bagus setan daripada Althan, sesuai dengan tingkah laku lo," ucap Tara membela diri.
"ALTHAN TARA, PANGGIL GUE ALTHAN, GUE LELEPIN KE GOT DEPAN SEKOLAH LO YA," Althan pun sudah naik darah dibuatnya.
Bagaimana tidak, ia sangat kesal dipanggil setan oleh Tara.
"Ya Tuhan kemarin dipanggil babu, sekarang setan, apa perlu gue tasmiyah lagi ya?" Batin Althan menjerit.
"Al, kamu belum jawab pertanyaan aku dari tadi. Kenapa kamu dipanggil babu sama Tara?". Hampir saja Althan melupakan keberadaan Bella di samping nya.
"Gue nebus kesalahan gue karena kejadian bola basket itu, makanya gue jadi asistennya selama 3 hari, besok udah hari terakhir kok," ujar Althan menjelaskannya pada Bella.
"Hah?"
Bella tampak kebingungan denga Althan, karena tidak biasanya cowok itu melakukan hal-hal yang unfaedah seperti ini. Bella merasakan firasat buruk tentang ini."Babu!" koreksi Tara membenarkan kata 'asisten' yang keluar dari mulut Althan.
"Asisten!"
"Babu titik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAR
Teen Fiction"Gue itu butuh elo! Seperti jantung yang butuh detaknya!" - Althan Benedict Lirand ......... Primadona SMA Nusa Bakti,,, Orang terganteng,,, Terkaya,, Terjahil,, Ter,,,,, Errrr Ketemu dengan si beruang betina adalah masalah bagi nya. N...