Happy reading,,,,
"Aku akan menceritakannya!"
****
"Kau tahu sekarang aku sudah menjadi ibu, anakku itu sangat penurut, dia cantik, sangat persis seperti ayah nya. Ah biar ku tunjukkan foto nya,"
Linda mengeluarkan ponsel nya dan membuka galeri di sana. Terpampang gambar gadis muda tengah memegang senapan laras panjang dan tengah berlatih membidik.
Sorot mata nya sangat tajam, mampu membuat orang terluka.
Linda menunjukkan foto itu kepada Xavier dan Lusi.
"Tara?" gumam Xavier.
"No. Di bukan Tara, dia Nara. Anara Geofany. Liat mata nya, persis seperti mu kan?"
"A-apa m-maksudmu?" tanya Lusi.
"Dia kakak nya Tara kau tahu, aku mencuri nya saat kau melahirkan. Apa kau tak merasa? Aku mendengar jika ikatan ibu dan anak itu sangat kuat,"
"Aku mencuri nya saat itu, kau tahu dia begitu mempesona saat baru lahir, aku menggunakan nya sebagai alatku. Dia sangat dendam dengan kalian semua. Asal kalian tahu semua kejadian aneh yang menimpa kalian adalah ulah putriku hahaha!" lanjutnya.
"A-aku punya kakak?" Tara bergumam.
"Tapi sayang dia membenci kalian, maafkan aku!"
"Sialan kau Linda, pergilah ke neraka!"
"Simpan lah amarah mu itu adikku, kau akan melihat kematian Tara di tangan Nara hahaha,"
"Apa yang aku dengar itu benar ibu?"
Linda berbalik mendengar suara itu, di sana terdapat Nara yang memegang pistol nya dan berjalan mendekat.
"T-tidak!" sahut Linda cepat.
"Tapi mata ibu tak berkata demikian?"
"Sejak kapan kau mempercayai hal seperti itu hah?"
"Kau hanya mengikuti perintah ibu mu, ibu yang merawat mu selama ini. Cukup dengarkan ibu!" lanjut Linda.
"A-anakku?" Nara menoleh ke arah Lusi, sosok ibu yang menjadi idaman semua para anak.
Kedua mata itu saling memandang seolah menenggelami satu sama lain.
"Nara dengarkan aku, tembak dia!" titah Linda menunjuk Tara.
"Jangan!" teriak Althan.
Nara tidak bergeming, ia masih memikirkan perkataan ibu nya juga perkataan ayahnya.
"Ayo cepat Nara, patuhi ibu mu ini!"
Nara mengambil langkah mundur.
"Jangan nak,"
Tara hanya pasrah jika ia harus mati sekarang, setelah mengetahui ia mempunyai kembaran.
Nara menondongkan pistol nya ke depan. Linda tertawa puas. Tara menutup mata nya.
"Tidak!" teriak Althan.
Dorr
Tara tidak merasakan sakit apapun, ia membuka mata nya, dan mendapati Linda yang tengah terkejut sambil memegang dada bagian kiri nya.
"Linda!"
"Linda!"
Linda ambruk di lantai.
"Anak tidak tahu di untung!" ujar Linda lemah sebelum menutup mata nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAR
Teen Fiction"Gue itu butuh elo! Seperti jantung yang butuh detaknya!" - Althan Benedict Lirand ......... Primadona SMA Nusa Bakti,,, Orang terganteng,,, Terkaya,, Terjahil,, Ter,,,,, Errrr Ketemu dengan si beruang betina adalah masalah bagi nya. N...