37 - Bayi besar Tara

2.4K 187 0
                                    

Happy reading,,,,

Althan meringkuk di ranjang rumah sakit. Ia sangat bosan. Tara memaksa nya untuk tetap di rumah sakit selama dua hari dan hari ini dia sudah boleh pulang namun Tara belum datang untuk menjemputnya.

Tara sangat overprotektif pada Althan. Dan Althan kadang menyukai itu.

Pintu diketuk menampilkan garis dengan rambut panjang yang di gerai. Hari ini style Tara sangat feminim. Membuat Althan melongo dengan penampilan Tara.

"Hey, kok bengong?" tanya Tara duduk di kursi samping ranjang.

"Enghh, enggak apa-apa kok," jawab Althan.

Tara menyodorkan paper bag pada Althan.

"Ini ada makanan, tadi aku sempat masak sebentar!"

Althan menoleh pada Tara. Tara melihat itu mengerutkan dahinya.

"Kenapa sih gak peka banget kamu," kesal Althan. Tara masih bingung dibuat nya. Althan mengelah nafas kasar.

"Suapin aku Ra!"

Althan memasang wajah melas nya. Kalau kata Tara, Althan sedang aegyo.

"Kok manja sih, yang sakit itu tangan kiri bukan tangan kanan!" goda Tara.

Althan mendengus, "Hem suapin dong sayangku?" Althan mengeluarkan senyum termanisnya.

"Hah?"

"Sayang ku," ulang Althan.

"Apaan sih sayang-sayang!"

"Kenapa emang, kamu kan tunangan aku Ra,"  Althan balik menggoda Tara.

Tara memegang kedua pipi nya yang memanas.

"Eh kok pipi mu merah Ra?" Althan kembali menggoda Tara sambil menoel pipi Tara.

"Ihh Althan berhenti!" Tara menepis tangan Althan.

Althan tertawa melihat tingkah Tara. Selama di rumah sakit ia merasa hari-hari nya berwarna dengan adanya Tara. Ia bahagia bisa dekat dengan Tara. Sungguh.

Tara mengambil sendok dan rantang yang ia bawa tadi.

"Aaa buka mulut nya Althan," ujar Tara.

Althan membuka mulut nya menyambut makanan yang disendokkan oleh Tara.

"Enak Ra," jujur Althan.

"Lain kali masakin aku lagi ya?" lanjutnya.

Tara hanya tersenyum mendengar perkataan Althan, selama ia bersama Althan cowok itu selalu membuatnya senang dengan hal-hal kecil yang di lakukannya.

"Al, bersihin bibirmu tuh ada nasi nya!"

"Kok kamu gak romantis banget sih!"

"Ck, dasar bayi besar!" cibir Tara. Ia segera mengambil tisu yang ada di atas nakas.

"Kapan kita pulang Ra?" tanya Althan di sela-sela makannya.

"Jam 8 malam. Nunggu dokter Reno dulu buat Rontgen tangan kamu, sebagai pemeriksaan terakhir," Althan mangangguk pertanda mengerti.

"Jangan kasih tau papa sama mama ya Ra, nanti mereka khawatir, aku gak mau mereka khawatir,"

"Iya aku gak kasih tau mereka kok!"

Althan sudah selesai makan. Tara sibuk membersihkan bekas makan Althan.

"Ra?"

"Kenapa lagi Al?"

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang